radarmukomuko.bacakoran.co - Tiga desa di Kecamatan Teras Terunjam berada di dataran tinggi dibandingkan desa-desa lain di kecamatan ini. Mereka adalah Desa Mekar Jaya, Karang Jaya dan Setia Budi. Akibatnya warga merasakan sulitnya mendapatkan air bersih saat terjadi kemarau panjang. Tidak jarang warga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berkaca dari pengalaman tersebut, pada tahun 2024 ini, ketiga desa ini mengutamakan pembangunan sumber air bersih.
Kades Mekar Jaya, Mulyatman menjelaskan, dengan menggunakan Dana Desa (DD) tahun 2024, warga mengusulkan pembangunan sanitasi air bersih. Dan kegiatan sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu, dan segera selesai. ‘’Kalau bangunan ini selesai, maka di Mekar Jaya, ada 3 sumur bor. Dan sudah menjangkau seluruh warga yang tersebar di 6 Rt,’’ jelas Mulyatman. BACA JUGA:Fisik DD Tahap I Lubuk Cabau Tuntas Mulyatman juga menyampaikan, bahwa berdasarkan pengalaman, saat musim kemarau sebagian besar sumur milik warga kering. Akibatnya warga kesulitan mendapatkan air bersih. Dua sumur bor yang sudah ada tidak kering. Oleh karena itu, warga mengusulkan sumur bor sebagai antisipasi kekeringan saat kemarau. ‘’Air dari sumur bor ini nanti didistribusikan ke rumah-rumah warga,’’ tambah Mulyatman. Hal senada disampaikan oleh Kades Karang Jaya, Ade Sobar. Ia mengatakan di Karang Jaya, telah terdapat 3 titik sumber air bersih. Satu diantara Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Dua sisanya dibangun menggunakan Dana Desa (DD) tahun 2023 dan 2024. Dan warga Karang Jaya telah merasakan manfaat keberadaan sumber air bersih ini. ‘’Ketika kemarau panjang tahun 2023, dua sumur bor tidak kering dan warga merasakan manfaatnya. Tahun ini kami bangun 1 titik lagi untuk memperkuat yang sudah ada,’’ ungkap Ade Sobar. Jika Pemdes Mekar Jaya dan Karang Jaya membangun 1 unit sumber air bersih, tidak demikian halnya dengan Setia Budi. Di Setia Budi, ada 10 titik sumur bor yang dibangun menggunakan APBDes 2024. Hal ini sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pasalnya wilayah Setia Budi jauh lebih luas dibandingkan Mekar Jaya maupun Karang Jaya. Sebagai gambaran, Mekar Jaya dan Karang Jaya merupakan desa pemekaran dari Tunggal Jaya. Dengan kata lain, satu desa eks transmigrasi ini dipecah menjadi 3 desa. Sedangkan Setia Budi, desa eks transmigrasi yang tidak mengalami pemekaran. BACA JUGA:Libatkan Para Kelompok Tani, BPP Lubuk Pinang Gelar Sekolah Lapangan Genta Organik Selain itu, system pembangunan juga beda. Di Setia Budi, bisa dikatakan bangunan sumber air ini memiliki kapasitas kecil. Sebagai gambaran 1 titik bangunan pagu dana Rp61 juta. Penampungan air hanya berkapasitas 2 ribu liter dan jaringan distribusi hanya 100 meter. Dan paket tersebut hanya untuk 4 titik. 6 titik sisanya hanya sumur dan listrik, tidak ada penampungan apalagi pipa distribusi. ‘’Sesuai dengan keinginan warga. Ada yang minta sumurnya saja, kita kasih. Kelanjutannya nanti dikelola oleh warga,’’ jelas Kades Setia Budi, Jumadi.*
Kategori :