Orang yang merugi di bulan Ramadhan

Orang yang merugi di bulan Ramadhan--screnshoot dari web

Penulis : Wandri

KORANRM.ID - Penyuluh Agama Islam Kecamatan Sungai Rumbai

Dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kita melaksanakan ibadah puasa sejak terbit fajar sampai terbenam mata hari, oleh karena itu banyak hal yang harus kita jaga agar kita tidak merugi dalam melaksankan puasa ini, Rasulullah SAW bersabda :

Betapa banyak orang yang puasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga (haus). (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majjah).

Dari hadits di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa banyak orang yang puasa hanya mendapatkan haus dan lapar, kerena tidak dapat menjaga hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa, agar kita tidak tergolong orang yang merugi dalam bulan Ramadhan tahun ini, Rasulullah SAW bersabda :

BACA JUGA:Percaya Diri Seketika Menurun Akibat Bau Mulut, 7 Cara Mencegah Bau Mulut Selama Bulan Puasa

BACA JUGA:Puasa Anti-Haus Seharian, Rahasia Sehat dan Bugar di Bulan Ramadan

“Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadudomba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR. Ad-Dailami).

Paling tidak, ada lima hal yang dapat menyebabkan hilangnya pahala puasa seseorang di bulan Ramadan. 

Pertama ialah melakukan perbuatan berdusta atau berbohong, yang merupakan tindakan yang sangat tercela dan dilarang dalam Islam. Dusta ialah mengucap sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan atau mengurangi dan melebih lebihkannya. Dusta umumnya dilakukan karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi yakni dengan menipu orang lain. semua orang tentu memahami bahwa dusta ialah perbuatan dusta yang tercela dan tidak boleh dilakukan oleh siapapun. Sebab itu selalu diajarkan oleh orang tua kepada anaknya atau seorang guru pada muridnya untuk tidak melakukan perbuatan dusta.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Penjelasan Ilmiah Simpel Kenapa Puasa Bisa Bikin Badan Sehat dan Pikiran Jernih!

Dusta bukanlah perbuatan orang beriman dan tak pernah dicontohkan oleh Rasulullah, Rasulullah bahkan terkenal dan diakui sebagai manusia terbaik yang memiliki sifat paling jujur di seluruh alam dunia ini. kenapa dusta tidak diperbolehkan tentu saja karena akan menimbulkan bahaya atau keburukan baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Kedua, adalah ghibah atau menggunjing aib atau keburukan orang kepada orang lain, yang juga merupakan perbuatan tercela yang dapat merusak ibadah seseorang. Ghibah juga merupakan perbuatan yang tergolong dalam dosa besar, sebagaimana Imam Al-Qurthubi ungkapkan dalam kitab Al Jami’ li Ahkam Al Qur’an, bahwasanya ghibah itu sebanding dengan dosa zina, pembunuhan, dan dosa besar lainnya. Sedangkan menurut Hasan Al Bashri, perbuatan bergunjing lebih cepat merusak agama dibandingkan dengan penyakit yang menggerogoti tubuh.  Ghibah sendiri membahayakan baik bagi orang yang dibicaraka, diri sendiri, bahkan masyarakat.

Tag
Share