Libatkan Para Kelompok Tani, BPP Lubuk Pinang Gelar Sekolah Lapangan Genta Organik
BPP Lubuk Pinang Gelar Sekolah Lapangan Genta Organik.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang kembali mengadapan program pemberdayaan. Program tersebut berupa sekolah lapangan tematik pertanian tahun 2024. Sekolah ini mengangkat tema sekolah lapangan genta organik budidaya tanaman padi sawah. Dimana kegiatan dari program tersebut bergerak di bidang tani pro organik komoditas padi. Melibatkan 10 kelompok tani di tiga desa wilayan Kecamatan Lubuk Pinang. Tiga desa tersebut, yaitu Ranah Karya, Arah Tiga dan Lubuk Gedang.
Disampaikan Koordinator Penyuluh (Korluh) BPP Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra,S.P, masing-masing kelompok tani yang terlibat mengelola demplot dengan luasan 0,5 hektar (ha). Jika ditotalkan, luasan demplot secara keseluruhan berjumlah 5 ha. Demplot sendiri merupakan metode penyuluhan pertanian ke petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan.
“Sekarang kita tengah melaksanakan program sekolah lapangan genta organik budidaya padi bersama para kelompok tani dengan luasan demplot sekitar 5 ha,”ujarnya.
BACA JUGA:Jema’ah Haji Kabupaten Mukomuko Tiba Dengan Selamat
Lanjutnya, teknologi inovasi yang diterapkan dalam program ini, yaitu aplikasi mikro organisme pembenah tanah, F1 embio, pupuk organik cair dan bio pestisida. Namun perlu digaris bawahi, genta organik tidak mengharamkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia, tetapi penggunaannya harus tepat dan seimbang. Dengan kata lain, penggunaan jenis kimia harus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan tanaman.
“Genta organik tidak mengharamkan penggunaan kimia, namun jumlah pemakaiannya harus tepat dan seimbang,”tambahnya.
Maka dari itu melalui sekolah lapangan genta organik, diharapkan petani mampu menjaga kesuburan tanah. Selain itu petani juga bisa membuat pupuk sendiri serta mengatasi hama dan penyakit tanaman secara tepat. Sehingga dapat menekan biaya produksi, terutama biaya pupuk kimia dan meningkatkan hasil produksi padi.
“Kita juga memberikan edukasi terkait tata cara pertanian yang dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil,”sambungnya.
BACA JUGA:Jemaah Haji Asal Mukomuko Bagian Selatan Kurang Satu
Masih Korluh, adapun cara mewujudkan penerapan dari apa yang diharapkan tersbut, peserta sekolah lapangan diajarkan pembuatan mikro organisme pembenah tanah. Kemudian diajarkan juga membuat pupuk organik cair dan bio pestisida. Sehingga nantinya para peserta akan mampu memproduksi secara mandiri. Paling tidak yang telah diajarkan tersebut cukup untuk kebutuhan budidaya mereka sendiri. Selain itu, diharapkan juga program sekolah lapangan genta organik ini kedepannya berkesinambungan.
“Edukasi tersebut seperti pembuatan pupuk organik dan bio pestisida untuk mereka sendiri. Maka besar harapan program ini berhasil dan dapat berkesinambungan,”demikian Korluh.*