radarmukomuko@bacakoran.co - Buah naga dikenal juga dengan nama kaktus apel, pitaya dan pitahaya. Tanaman ini termasuk dalam keluarga kaktus (Cactaceae) dan diyakini berasal dari Amerika Selatan. Buah naga yang ditanam di sana sering dimakan oleh keluarga bangsawan dan kaya. Setelahnya, pohon buah naga berkembang dan tumbuh subur di negara-negara Amerika lainnya seperti Texas, Meksiko dan negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina dan Peru. Orang Perancis memperkenalkan tanaman ini ke Vietnam sekitar 100 tahun yang lalu.
Pohon buah naga jenis ini kemudian terus tumbuh di berbagai wilayah di Asia Timur dan Tenggara seperti China, Taiwan, Thailand, dan Malaysia. Sejak beberapa tahun terakhir, pohon buah naga juga sudah masuk ke Indonesia dan mulai tumbuh di beberapa daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Riau, Kepulauan Riau/Batam, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur. dan Sulawesi Selatan. Jenis yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah salak merah, salak merah, super merah, dan putih. Kaktus ini tumbuh merambat/merambat dengan batang berbentuk segitiga dan berduri di bagian tepinya. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah gersang dan berpasir, namun lebih menyukai tanah dengan kandungan organik tinggi. Sebagai tanaman asli daerah tropis, buah naga memerlukan suhu rata-rata 20 hingga 30°C, suhu maksimum 38 hingga 40°C, dan curah hujan 500 hingga 1.500 mm/tahun. Daerah dengan ketinggian sampai 800 m dpl, dengan sinar matahari cukup, cocok untuk budidaya buah naga berkulit merah. Tanah perlu diaerasi dengan baik dengan tingkat keasaman (pH) 6,5 hingga 7. Saat pohon buah naga pertama kali dikenal di Indonesia, banyak orang yang mengira bahwa pohon ini hanya bisa tumbuh dan memberikan hasil yang baik jika ditanam dengan baik. dirawat. tumbuh di daerah pesisir dan tanah berpasir. Terkait dengan hipotesis tersebut, pengembangan budidaya buah naga di beberapa daerah cukup populer di wilayah pesisir, seperti di wilayah Yogyakarta bagian selatan, kabupaten Padang Pariaman dan wilayah Riau. Namun belakangan ini banyak petani yang menanam buah naga di daerah yang cukup jauh dari pantai, yaitu pada ketinggian sekitar 800 m dpl. Di tempat ini ternyata berkat penerapan teknologi bercocok tanam yang baik, pohon buah naga dapat tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Biasanya masyarakat menanam 4 jenis buah naga: 1 ) Kulitnya berwarna merah, daging putih (Hylocereus undatus), 2) Kulit merah, daging merah (Hylocereus polyrhizus) 3) Kulit merah, daging super merah (Hylocereus costaricensis) br>4) Kulit kuning, daging putih (Selenicereus megalanthus ). Dari keempat jenis tersebut, yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah yang berkulit merah berdaging merah/super merah dan yang berkulit merah berdaging putih. Faktanya, ada banyak varietas buah naga yang telah dikembangkan dan ditanam secara komersial. Keanekaragaman yang terdapat pada pohon buah naga dapat disebabkan oleh hibridisasi yang dilakukan manusia atau terjadi secara alami. Benih yang dikembangkan dari peristiwa hibridisasi ini akan menciptakan peluang terbentuknya pohon buah naga baru yang beragam. South Coast Research and Extension Center (SCREC), Universitas California, AS, telah melakukan penelitian terhadap sedikitnya 18 varietas buah naga. Salah satu varietas baru yang saat ini menarik perhatian para pengusaha buah naga adalah buah naga kuning raksasa, berkulit kuning, daging buah berwarna putih, buahnya besar dan rasanya manis. Untuk varietas baru ini, di sebuah lokasi di Florida, AS, tertulis buah naga kuning raksasa dengan nama Hylocereus megalanthus. Buah naga tidak hanya berfungsi sebagai buah saja tetapi juga dapat berfungsi sebagai tanaman hias atau tanaman hias. tanaman dalam ruangan. sayuran, produk kesehatan dan obat-obatan. Inilah alasan mengapa pohon buah naga disebut juga “harta karun yang tak ternilai”. Beberapa orang juga menyebut buah naga jenis ini sebagai buah mewah. Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai informasi lanjutan, manfaat buah naga jenis ini banyak sekali. Manfaat tersebut antara lain menyeimbangkan kadar gula darah, membersihkan darah, memperkuat ginjal, menyehatkan liver, meningkatkan kekuatan otak, meningkatkan ketajaman mata, mengurangi gejala sakit perut dan maag, menstabilkan tekanan darah, mengurangi keluhan keputihan, menurunkan kolesterol dan mencegah. dari usus besar. kanker, penghalusan wajah (buang air besar), serta perawatan kecantikan. Beberapa kelebihan dan manfaat buah naga sudah banyak dibicarakan. 1. Dijuluki “Raja Buah-buahan”, buah naga memiliki warna merah cerah dengan bentuk yang menarik. Daging buahnya berwarna putih atau merah, manis, dan beraroma ringan. Manisnya buah naga 16-18 derajat Briks, lebih baik dari melon. 2. Buah naga dapat dijadikan sebagai sayuran yang lezat dengan nilai gizi yang tinggi, segar, kaya akan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sulur muda buah naga sangat bergizi dan mengandung vitamin C. 3. Buah naga dapat dijadikan minuman, dijadikan jus, salad buah atau selai. Buah ini juga bisa diperas dan dicampur menjadi minuman nikmat. 4. Buah naga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan kesehatan dengan fungsi meningkatkan penglihatan, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah kanker. 5. Perlindungan lingkungan. Buah naga menyerap C02 di malam hari dan melepaskan oksigen untuk menjernihkan udara. Buah naga memiliki rasa yang enak, manis, terkadang sedikit asam Campuran. dan minuman lainnya. Secara umum kandungan gizi buah naga adalah: Air 90,20%, Karbohidrat 11,50%, Protein 0,53%, Lemak 0,40%, Serat 0,71%, Kalsium 6-10 mg/100 g, Fosfor 8,70%, Vitamin C: 9,40%. Sedangkan daging merah mengandung betakaroten yang berfungsi sebagai antioksidan. Warna merah berasal dari pigmen alami yang disebut hylocerenin dan isohylocerenin dan juga memberikan warna merah yang indah pada berbagai masakan saat disajikan. Sumber : https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/51b76b14-0106-4715-b3f3-869114352945/content
Kategori :