Ketahanan Pangan Tanam Jagung, Petani Usulkan Mesin Panen Otomatis

Ditengah Geliat Ketahanan Pangan Jagung, Petani Usulkan Mesin Panen Otomatis.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

koranrm.id – Ditengah geliat program ketahanan pangan tanam jagung satu desa satu hektar, petani di Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang, usulkan pengadaan mesin panen jagung otomatis ke pemerintah. Usulan tersebut bertujuan mempermudah para petani melakukan proses panen serta menekan biaya pertanian. Sebagaimana disampaikan, Darmanto, ketua kelompok tani Tirta Utama BP4 Daerah Irigasi Kiri, Desa Lubuk Gedang. 

Ia mengatakan, sama seperti halnya padi, proses panen jagung juga cukup memakan waktu dan tenaga ketika dilakukan secara manual. Mulai dari proses pemetikan tangkai malai, pengupasan kulit jagung dan baru lanjut proses penggilingan untuk memisahkan bulir dari tongkol jagung. Proses tersebut tentu memakan banyak tenaga serta biaya upah para pekerja. Mulai dari proses panen sampai pengupasan, petani harus mengeluarkan upah. Setelah itu baru proses penggilingan pemisah bulir dari tongkol jagung, dengan upah dengan biaya per karung Rp 20 ribu. 

BACA JUGA:Monev di Kecamatan Lubuk Pinang Dua Tahap

“Proses panen jagung secara manual sekarang tidak lagi efektif. Petani harus mengeluarkan tenaga dan upah panen sangat banyak,”kata Darmanto, pada kegiatan panen jagung ketahanan pangan di Desa Lubuk Gedang, beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, ia mengatakan, ditengah gempuran program tanam jagung satu desa satu hektar, petani juga berharap didukung Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang memadai. Dimana saat ini sudah ada mesin panen jagung otomatis beroda empat. Sama halnya seperti combine panen padi, mesin panen jagung otomatis tersebut langsung dapat memisahkan kulit serta bulir jagung. Dengan alat memadai seperti itu, tentu akan sangat membantu petani, baik dari segi tenaga serta menekan biaya panen. 

“Kami berharap pemerintah bisa membantu petani dengan memberikan mesin panen jagung otomatis yang lebih praktis untuk menekan biaya panen,”ucapnya.

BACA JUGA:Jarang diketahui Masyrakat, Ini Jenis Jenis Kelapa Sawit yang Jarang diketahui

Koordinator Penyuluh Pertanian (Kolruh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Trisno Putra, SP, mengatakan, mesin panen jagung otomatis yang disampaikan oleh petani memang ada. Tetapi untuk di wilayah Kabupaten Mukomuko, sepertinya memang belum masuk. Jika ingin tahu lebih jauh, bisa lihat google maupun youtube. Dimana para petani jagung di daerah lain sudah menggunakan alat tersebut agar lebih praktis ketika proses panen. 

“Ya memang ada mesin panen otomatis untuk jagung. Dimana mesin tersebut bisa langsung mengupas dan memisahkan bulir dari tangkai,”tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan