radarmukomukobacakoran.com - Menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, harga Tandan Buah Segar (TBS) masih stabil. Walau turun Rp 20 hingga Rp 30 per kilogram, namun harga masih bagus. Rata-rata harga TBS tingkat pabrik Rp 2.450 hingga Rp 2.500 per kilogram.
Informasinya mulai tanggal 6 April 2024 ini seluruh pabrik CPO di Mukomuko susah tutup untuk libur lebaran, bahkan mulai 4 April ini, beberapa pabrik sudah membatasi penerimaan buah masyarakat. Libur lebaran pabrik cukup panjang, yaitu sampai dengan 14-15 April 2024 mendatang, atau libur 9 hingga 10 hari. Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Iwan Cahaya Irawan, SP membenarkan bahwa pabrik CPO umumnya 6 April sudah tutup. Maka warga yang ingin panen, paling lambat tanggal 4 sudah selesai, agar bisa dijual ke pabrik. Sementara setelah lebaran, mulai tanggal 13 atau 14 April petani sawit sudah bisa panen, karena tanggal 14 dan 15 hampir semua pabrik sudah buka kembali dan siap menerima buah masyarakat. BACA JUGA:Pura-pura Habis Bensin, Pria Bersebo Rampas Uang Rp4,5 juta "Jadwal tutup pabrik menjelang lebaran umumnya mulai tanggal 6, buka kembali tanggal 14 April nanti, ini sudah disampaikan kepada petani oleh pihak pabrik, agar jangan sampai buah yang sudah dipanen tidak terjual," katanya. Terkait dengan harga TBS, juga diakui ada penurunan Rp 20 hingga Rp 30 per-kg. Harga tertinggi di pabrik PT. BMK, PT. DDP dan pabrik GSS, yaitu Rp 2.550 per-kg. Harga ini turun Rp 20 per-kg dari sebelumnya. Harga terendah TBS ada di pabrik PT.USM yaitu Rp 2.230 per-kg, terus di PT. SAPTA dan PT.SAP dengan harga Rp 2.380 per-kilogram TBS. Di pabrik PT. KSM, Rp 2.420 per-kg, di PT. MMIL dan pabrik KAS Rp 2.450 per-kg. Sementara pabrik mini PT. SSS membeli buah Rp 2.430 per-kg. "Harga masih lumayan walau ada penurunan tipis, semoga nanti setelah lebaran harga bisa naik kembali hingga petani sejahtera. Saat ini ada satu pabrik yang masih tutup yaitu, PT. MPRA," tegasnya. BACA JUGA:Hari Ini Kupon THR Bupati Diundi, Berikut Jadwal Pengambilan uang Salah seorang petani Mukomuko, Wahyu mengakui harga TBS hingga masuki libur lebaran masih lumayan baik. Biasanya mendekati idul fitri harga TBS kerap turun bebas, sementara pada bulan puasa kali ini tidak terjadi. Namun yang jadi keluhan petani, karena kondisi buah sawit tidak stabil, umumnya kebun masyarakat mengalami penurunan produksi yang cukup tajam. Akhirnya walau harga mahal, petani tetap tidak bisa untung banyak, karena buah minim. "Kalau harga kami bersyukur karena masih tetap bagus selama puasa, persoalannya buah yang sedang tidak keluar, hingga produksi turun," tutupnya.*
Kategori :