Wow! Ternak Sapi Program Ketapang Desa Mundam Marap Sudah 90 Ekor

Kamis 31 Jul 2025 - 17:27 WIB
Reporter : Dedi Sumanto
Editor : SAHAD

koranrm.id - Pemerintah Desa Mundam Marap Kecamatan Ipuh Mukomuko Bengkulu, sukses mengembangkan ternak sapi program Ketahanan Pangan (Ketapang) yang bersumber dari Dana Desa (DD). Anggaran program Ketapang digunakan untuk pengadaan bibit indukan sapi sudah dilakukan sejak tahun 2022 hingga tahun ini Desa Mundam Marap kembali berencana untuk menambah pokok bibit indukan sapi program ketahanan pangan.

Pemdes Mundak Marap cukup optimis bahwa ternak sapi program Ketapang tersebut bisa berkembang dengan baik sesuai dengan potensi keunggulan dalam wilayah Desa Mundam Marap. Pemdes Mundam Marap menargetkan kedepan desa Mundam Marap menjadi salah satu penghasil sapi terbesar di Kabupaten Mukomuko hingga di Provinsi Bengkulu.

Kepala Desa (Kades) Mundam Marap, Eko Saputra, SIP melalui Sekdes, Dedi Riansyah, mengatakan, sejak program ketahanan pangan digubris pemerintah pusat tahun 2022 lalu, mereka langsung fokus dengan program pengembangan ternak sapi. Setiap tahun anggran untuk program Ketapang mereka gunakan untuk pengadaan bibit sapi.

BACA JUGA:Diduga Sopir Ngantuk, Truk Hino Timpa Pengendara Sepeda Motor

Termasuk penggunaan DD tambahan atau dana reward yang berhasil mereka tarik ke Desa Mundam Marap dua tahun berturut tahu laku juga mereka digunakan untuk menambah bibit indukan sapi program Ketapang.

"Alhamdulillah terhitung mulai sejak tahun 2022 lalu hingga tahun 2024 kemarin, total jumlah ternak sapi program Ketapang kita termasuk indukan pokok sudah berkembang mencapai 90 ekor lebih," kata Dedi Riansyah Kamis,(31/7).

Lanjutnya, selama proses pengembangan oleh kelompok pengelola. Tidak dapat dipungkiri bahwa barang bernyawa tentu pasti ada yang namanya kematian.

Dia mengakui selama pengembangan ada beberapa kelompok pengelola yang melaporkan ternak sapi yang mereka kembangkan mati. Termasuk indukan pokok juga ada yang mati karena sakit. Semua ternak sapi yang dilaporkan mati tersebut sudah dibuat berita acaranya, menerangkan bahwa ternak sapi tersebut benar-benar mati karena diserang virus dan jenis penyakit lainnya.

"Ya, indukan pokok yang mati tercatat sebanyak 4 ekor. Kemudian anakan yang baru lahir mati tiba-tiba sebanyak 12 ekor. Total semua ternak sapi program Ketapang yang mati sebanyak 16 ekor," papar Dedi.

BACA JUGA:1 Item Fisik Medan Jaya Sudah Selesai 70 Persen

Masih dikatakan Dedi, anggaran program ketahanan pangan setiap tahun wajib dialokasikan sebesar 20 persen dari jumlah pagu DD yang mereka terima.

Besaran alokasi anggaran untuk program Kepapang tersebut seusai dengan aturan dan regulasi penggunaan DD. Sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan DD, desa wajib mengalokasikan DD 20 persen untuk program ketahanan lamban. Dan program Ketapang ini salah satu program prioritas penggunaan DD yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat mulai sejak tahun 2022 lalu hingga tahun 2025 ini.

"Karena program Ketapang ini adalah program prioritas dari pemerintah pusat. Maka mereka dari desa juga prioritaskan program tersebut. Dan menggunakan anggran untuk program Ketapang ini sejauh dengan potensi keununggulan dalam wilayah Desa. Khusus di desa Mundam Marap salahbsatu potensi keunggulannya adalah pengembangan ternak sapi sesuai dengan letak geografis dan situasi wilayah desa," beber Dedi.

Ditanbahkan Dedi, untuk tahun anggaran 2025 ini mereka kembali merencanakan untuk menambah bibit indukan sapi program Ketapang.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Sekolah Swasta Bisa Usulkan Rehab Gedung ke Pemerintah

Sumber anggaranya pertama anggaran khusus untuk program Ketapang yang dialokasikan 20 persen dari pagu DD. Kemudian pengadaan sapi melalui program potensi keunggulan desa. Karena petunjuk teknis pengguana anggaran program Ketapang tahun 2025 ini agak beda dengan tahun lalu. Namun, mereka tetap merealisasikan anggaran untuk program Ketapang ini seusia dengan regulasi dan aturan yang sudah ada.

"Anggran untuk program Ketapang tahun ini penggunaanya kita pilih melalui TPK Khusus sesuai dengan regulasi dan aturan yang sudah ditetapkan. Dalam waktu dekat ini anggran untuk program Ketapang tersebut akan kita gunakan untuk pengadaan bibit indukan sapi," tambahnya.

Kategori :