Kopi Pertama Kali Di Temuan Oleh Pengembala Kambing Di Negara Ini, Dan Meluas Ke Negeri Yaman

Kopi Pertama Kali Di Temuan Oleh Pengembala Kambing Di Negara Ini, Dan Meluas Ke Negeri Yaman--ISTIMEWA

Radarmukomuko.bacakoran.com – Kopi yang menjadi minumam pavorit masyarakat Indonesia karena Aroma yang menggoda, serta  rasa pahitnya yang khas, juga efek kafeinnya yang membangkitkan semangat.

Semua yang terkandung dalam biji kopi memiliki perjalanan panjang dan menarik untuk ditelusuri, berawal dari dataran tinggi Ethiopia. 

Legenda menceritakan tentang seorang penggembala kambing bernama Kaldi yang menemukan tanaman kopi pertama kali. 

BACA JUGA:Serah Terima Bangunan DD Tidak Harus Di-Monev Dulu

Ia melihat kambingnya menjadi berenergi setelah memakan buah merah dari tanaman tersebut. Penasaran, Kaldi pun mencoba buahnya dan merasakan efek serupa. 

Kabar tentang “buah ajaib” ini kemudian menyebar ke para biarawan di sekitar, yang mulai menggunakannya untuk membantu mereka tetap terjaga selama doa malam.

BACA JUGA:Pondok Panjang Segera Gelar Pelatihan Dan Rembuk Stunting

Dari Ethiopia, kopi kemudian dibawa ke Yaman, di mana budidayanya berkembang pesat. Bangsa Arab menjadi pelopor dalam memperkenalkan kopi ke seluruh dunia, mendirikan kedai-kedai kopi yang menjadi tempat bertukar informasi dan ide. 

Kopi pun menjadi bagian integral dari budaya Arab dan simbol keramahan.

Perjalanan kopi tak berhenti di situ. Pada abad ke-17, kopi diperkenalkan ke Eropa oleh para pedagang Venesia. 

Di sana, kopi mengalami popularitas yang luar biasa, bahkan memicu kontroversi dan perdebatan. Namun, popularitasnya tak terbendung dan kopi menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Eropa.

BACA JUGA:Serah Terima Bangunan DD Tidak Harus Di-Monev Dulu

Seiring waktu, kopi menyebar ke seluruh penjuru dunia, diadaptasi dan ditanam di berbagai iklim dan kondisi tanah. Hal ini melahirkan keragaman jenis kopi yang luar biasa, dengan cita rasa dan karakteristik yang unik. Saat ini, kopi ditanam di lebih dari 70 negara di seluruh dunia, menghasilkan lebih dari 2,25 miliar cangkir kopi setiap hari.

Kopi yang kita nikmati saat ini merupakan hasil seleksi dan modifikasi dari tanaman kopi asli. 

Para ilmuwan telah mengembangkan varietas baru kopi yang lebih tahan penyakit, hama, dan kondisi cuaca ekstrem. Modifikasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas rasa kopi.

BACA JUGA:Polri Peduli, Bantu Korban Kebakaran di Pauh Terenja

Meskipun telah mengalami modifikasi, kopi tetaplah memiliki akar sejarah yang panjang dan kaya. 

Menelusuri jejak asal-usul kopi membantu kita untuk menghargai kekayaan budaya dan tradisi yang tertanam dalam setiap secangkir kopi yang kita minum. 

Setiap tegukan kopi membawa kita dalam perjalanan melintasi waktu dan ruang, menghubungkan kita dengan sejarah panjang dan budaya yang beragam. Kopi bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan.

Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber : www.nescafe.com dan m.kumparan.com

Tag
Share