Akhir Permasalahan Orang Tua di Surabaya Terancam 3 Tahun Penjara karena Paksa Siswa Bersujud dan Menggonggong
Akhir Permasalahan Orang Tua di Surabaya Terancam 3 Tahun Penjara karena Paksa Siswa Bersujud dan Menggonggong--Screenshot dari web
radarmukomukobacakoran.com-Sebuah kasus kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Kali ini, seorang wali murid bernama Ivan Sugianto terancam hukuman penjara selama tiga tahun karena memaksa siswa SMAK Gloria 2 Surabaya untuk bersujud dan menggonggong seperti anjing.
BACA JUGA:Permasalahan Kulit Kepala Tidak Cukup Hanya Dengan Shampo Biasa
BACA JUGA:V Koto Penyumbang Caleg Terbanyak Dapil 1, Masyarakat Berharap Selesaikan Permasalahan Ini
Peristiwa ini bermula dari rasa tidak terima Ivan Sugianto atas perlakuan beberapa siswa terhadap anaknya yang dianggap sebagai bullying. Emosi Ivan Sugianto memuncak hingga ia mendatangi sekolah dan memaksa para siswa yang diduga mengejek anaknya untuk meminta maaf dengan cara bersujud dan menggonggong seperti anjing.
Aksi Ivan Sugianto ini kemudian viral di media sosial dan memicu kemarahan publik. Banyak pihak yang mengecam tindakan Ivan Sugianto yang dinilai tidak pantas dan merendahkan martabat manusia.
Atas kejadian ini, polisi langsung bergerak cepat dan menangkap Ivan Sugianto. Setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih tiga jam, Ivan Sugianto ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan di rutan Polrestabes Surabaya.
"Pasal yang disangkakan adalah pasal 80 ayat 1 UU perlindungan anak dan atau pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHP dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto.
BACA JUGA:KPU Tetapkan DPT Pilkada 139.976 Jiwa, Bawaslu Temukan Permasalahan
Kasus ini pun menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya orang tua dan guru, untuk lebih bijak dalam menyelesaikan masalah di lingkungan sekolah. Tindakan kekerasan dan intimidasi tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.
Menelisik Lebih Dalam
Peristiwa ini menunjukkan bahwa masih banyak orang tua yang belum memahami cara yang tepat dalam menyelesaikan konflik dengan anak-anak mereka. Alih-alih mencari jalan damai dan berkomunikasi dengan pihak sekolah, Ivan Sugianto justru memilih tindakan kekerasan yang merugikan semua pihak.
Tindakan Ivan Sugianto juga menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam pemahaman tentang bullying dan cara mengatasinya. Bullying adalah tindakan yang merugikan dan menyakitkan, namun bukan berarti orang tua boleh bertindak brutal dan melanggar hukum.
Kasus ini juga menjadi sorotan bagi pihak sekolah. SMAK Gloria 2 Surabaya harus bertanggung jawab atas kejadian ini dan memastikan bahwa lingkungan sekolah aman dan kondusif bagi para siswa. Sekolah juga perlu meningkatkan edukasi tentang bullying dan cara mengatasinya, baik bagi siswa maupun orang tua.
Mencegah Terulangnya Kejadian Serupa
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, diperlukan langkah-langkah konkret dari semua pihak.
• Orang tua:
• Bersikap bijak dan dewasa dalam menyelesaikan masalah dengan anak-anak mereka.
• Berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi bersama.
• Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghormati orang lain dan menyelesaikan konflik secara damai.
• Sekolah:
• Meningkatkan edukasi tentang bullying dan cara mengatasinya.
• Membangun sistem pengaduan yang mudah diakses oleh siswa.
• Memberikan pelatihan kepada guru dan staf tentang cara menangani kasus bullying.
• Pemerintah:
• Meningkatkan sosialisasi tentang UU Perlindungan Anak.
• Memberikan sanksi tegas bagi pelaku kekerasan terhadap anak.
Refleksi dan Harapan
Kasus Ivan Sugianto menjadi cerminan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi para siswa.
Semoga kasus ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen semua pihak dalam mencegah kekerasan di lingkungan sekolah.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Guru dalam Mencegah Bullying
Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam mencegah bullying di lingkungan sekolah. Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka tentang pentingnya menghormati orang lain, menyelesaikan konflik secara damai, dan berani menolak tindakan bullying. Guru juga harus memberikan edukasi tentang bullying dan cara mengatasinya, serta menciptakan suasana kelas yang positif dan inklusif.
Kasus Ivan Sugianto yang memaksa siswa bersujud dan menggonggong seperti anjing menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak. Tindakan kekerasan dan intimidasi tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.
Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi para siswa