Susu Lokal Terbuang, Industri Pilih Impor, Nasib Peternak Sapi Perah di Ujung Tanduk?

Reporter: Irma |

Editor: Ahmad Kartubi |

Minggu , 10 Nov 2024 - 10:34

Susu Lokal Terbuang, Industri Pilih Impor, Nasib Peternak Sapi Perah di Ujung Tanduk?--Screenshot dari web

radarmukomukobacakoran.com-Di tengah maraknya isu pangan nasional, terkuak sebuah realita pahit yang dialami para peternak sapi perah di Pasuruan, Jawa Timur. Susu hasil jerih payah mereka justru terbuang sia-sia, sementara industri pengolahan susu lebih memilih untuk mengimpor susu dari luar negeri.

Dilema Peternak: Susu Melimpah, Tapi Tak Tertampung

Bayu Aji Handayanto, seorang peternak dan pengepul susu asal Pasuruan, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas kondisi yang dialami para peternak. Susu yang dihasilkan melimpah, namun industri pengolahan hanya menyerap sebagian kecil saja. Sisanya terpaksa dibuang karena tidak ada tempat penampungan.

Impor Susu: Ancaman Bagi Peternak Lokal

Pembatasan pengiriman susu ke industri disebabkan oleh keputusan industri yang lebih memilih menggunakan susu impor. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya:

• Harga impor yang lebih murah: Susu impor memiliki harga yang lebih murah dibandingkan susu lokal. Ini disebabkan oleh adanya subsidi dari pemerintah negara asal dan biaya transportasi yang lebih rendah.

• Ketersediaan yang lebih stabil: Susu impor biasanya memiliki ketersediaan yang lebih stabil dibandingkan susu lokal. Hal ini mengurangi risiko kekurangan pasokan bagi industri.

• Kurangnya kontrol terhadap impor: Pemerintah dianggap kurang mengawasi impor susu. Keran impor dibuka lebar tanpa adanya pajak yang signifikan, sehingga industri lebih tertarik untuk mengimpor.

Dampak Buruk bagi Peternak Lokal

Kondisi ini menimbulkan dampak buruk bagi peternak sapi perah lokal, di antaranya:

susu lokal terbuang, industri pilih impor, nasib peternak sapi perah di ujung tanduk?                            radarmukomukobacakoran.com-di tengah maraknya isu pangan nasional,  terkuak sebuah realita pahit yang dialami para peternak sapi perah di pasuruan, jawa timur.  susu hasil jerih payah mereka justru terbuang sia-sia,  sementara industri pengolahan susu lebih memilih untuk mengimpor susu dari luar negeri.

baca juga:2025 pemdes lubuk bento masih prioritaskan kebutuhan air bersih
baca juga:ta 2025 program ketahanan pangan masih jadi prioritas penggunaan dd
baca juga:nepal: negeri atap dunia dengan tradisi unik paling toleran
dilema peternak: susu melimpah, tapi tak tertampung
bayu aji handayanto,  seorang peternak dan pengepul susu asal pasuruan,  mengungkapkan  kekecewaan  mendalam  atas  kondisi  yang  dialami  para  peternak.  susu  yang  dihasilkan  melimpah,  namun  industri  pengolahan  hanya  menyerap  sebagian  kecil  saja.  sisanya  terpaksa  dibuang  karena  tidak  ada  tempat  penampungan.
impor susu: ancaman bagi peternak lokal
pembatasan  pengiriman  susu  ke  industri  disebabkan  oleh  keputusan  industri  yang  lebih  memilih  menggunakan  susu  impor.  hal  ini  dipicu  oleh  beberapa  faktor,  di  antaranya:
• harga impor yang lebih murah:  susu impor  memiliki  harga  yang  lebih  murah  dibandingkan  susu  lokal.  ini  disebabkan  oleh  adanya  subsidi  dari  pemerintah  negara  asal  dan  biaya  transportasi  yang  lebih  rendah.
• ketersediaan yang lebih stabil:  susu  impor  biasanya  memiliki  ketersediaan  yang  lebih  stabil  dibandingkan  susu  lokal.  hal  ini  mengurangi  risiko  kekurangan  pasokan  bagi  industri.
• kurangnya kontrol terhadap impor:  pemerintah  dianggap  kurang  mengawasi  impor  susu.  keran  impor  dibuka  lebar  tanpa  adanya  pajak  yang  signifikan,  sehingga  industri  lebih  tertarik  untuk  mengimpor.
dampak buruk bagi peternak lokal
kondisi  ini  menimbulkan  dampak  buruk  bagi  peternak  sapi  perah  lokal,  di  antaranya:
• penurunan pendapatan:  penurunan  penjualan  susu  menyebabkan  penurunan  pendapatan  para  peternak.  banyak  peternak  yang  mengalami  kerugian  dan  kesulitan  dalam  menjalankan  usaha  peternakannya.
• kehilangan lapangan kerja:  penurunan  produksi  susu  lokal  dapat  mengakibatkan  penurunan  permintaan  tenaga  kerja  di  bidang  peternakan  sapi  perah.  hal  ini  akan  menimbulkan  ancaman  kehilangan  lapangan  kerja  bagi  para  peternak  dan  buruh  peternakan.
• kemunduran industri peternakan:  jika  kondisi  ini  terus  berlanjut,  industri  peternakan  sapi  perah  lokal  akan  mengalami  kemunduran  dan  sulit  untuk  bersaing  dengan  produk  impor.  hal  ini  akan  berdampak  negatif  bagi  perekonomian  nasional.
langkah pemerintah yang diharapkan
untuk  mengatasi  masalah  ini,  pemerintah  diharapkan  untuk  melakukan  beberapa  langkah,  di  antaranya:
• meningkatkan  kontrol  terhadap  impor  susu:  pemerintah  harus  meningkatkan  kontrol  terhadap  impor  susu  dengan  menerapkan  aturan  yang  lebih  ketat  dan  menetapkan  pajak  yang  lebih  tinggi  untuk  susu  impor.
• memberikan  insentif  bagi  peternak  lokal:  pemerintah  harus  memberikan  insentif  bagi  peternak  lokal  untuk  meningkatkan  produksi  susu  dan  mengurangi  ketergantungan  terhadap  susu  impor.
• meningkatkan  kualitas  susu  lokal:  pemerintah  harus  mendukung  program  peningkatan  kualitas  susu  lokal  dengan  memberikan  bimbingan  teknis  dan  fasilitas  yang  memadai  bagi  peternak.
• meningkatkan  kesadaran  masyarakat:  pemerintah  harus  meningkatkan  kesadaran  masyarakat  tentang  pentingnya  mengonsumsi  susu  lokal  untuk  mendukung  industri  peternakan  lokal  dan  meningkatkan  perekonomian  nasional.
menyelamatkan peternak lokal: sebuah tanggung jawab bersama
masalah  yang  dihadapi  oleh  para  peternak  sapi  perah  merupakan  tantangan  bersama  bagi  semua  pihak.  pemerintah,  industri,  dan  masyarakat  harus  bekerja  sama  untuk  mencari  solusi  yang  tepat  dan  menyelamatkan  nasib  para  peternak  lokal.
fenomena  susu  lokal  terbuang  dan  industri  yang  lebih  memilih  impor  merupakan  cerminan  dari  ketidakseimbangan  dalam  sistem  pangan  nasional.  pemerintah  harus  menjalankan  perannya  dengan  baik  untuk  melindungi  peternak  lokal  dan  menjamin  ketersediaan  susu  lokal  yang  berkualitas.  masyarakat  juga  harus  mendukung  peternak  lokal  dengan  mengonsumsi  susu  lokal  dan  menolak  produk  impor  yang  tidak  berkualitas.  hanya  dengan  kerjasama  yang  baik,  kita  dapat  menyelamatkan  industri  peternakan  sapi  perah  lokal  dan  menjamin  ketersediaan  susu  yang  aman,  sehat,  dan  bergizi  bagi  generasi  mendatang.