Hari Ini Fogging Massal Dimulai, Inilah Titik-titiknya

FOGGING: Petugas sedang melakukan fogging di desa Wonosobo terkait berjangkitnya DBD--

radarmukomukobacakoran.com - Jika tidak ada aral melintang, pagi ini akan dilakukan launching fogging massal. Lunching dijadwalkan bertempat di Desa Wonosobo, Kecamatan Penarik. 

Lunching ini menandai akan dimulainya fogging massal di Kabupaten Mukomuko. Fogging massal ini dilakukan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Mukomuko.

Fogging akan dilakukan di beberapa desa. Diantaranya Wonosobo, Mekar Mulya, Penarik di Kecamatan Penarik, dan Desa Agung Jaya di Kecamatan Air Manjuto. 

Sekretaris Dinas Kesehatan, Jajat Sudrajat, SKM, menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mukomuko, dalam hal ini Dinas Kesehatan, mendukung dan mengapresiasi KAHMI yang melakukan fogging massal ini. Dukungan yang diberikan berupa menyiapkan alat/mesin fogging, obat, serta operator. 

‘’Saya diundang untuk bertemu KAHMI dan membahas rencana fonggi ini. Saya mengapresiasi dan mendukung penuh fogging ini,’’ jelas Jajat saat ditemu di ruang kerjanya, Selasa 21 Mei 2024.

BACA JUGA:Warga Sido Makmur Geram, Uangnya Hilang, Tuyul jadi Sasaran

Jajat juga menyampaikan bahwa, untuk mengatasi penyebaran serangan Demam Berdarah Dengeu (DBD) Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri. Butuh peran aktif dari berbagai pihak. Baik peran aktif warga secara pribadi, masyarakat hingga berbagai organisasi kemasyarakatan, termasuk KAHMI.

‘’Mengatasi DBD kami tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, ketika KAHMI akan mengadakan fogging, kami sangat mendukung,’’ tambah Jajat.

Kades Wonosobo, Samiran, menyampaikan bahwa kegiatan fogging massal ini disponsori oleh KAHMI. Selain fongging, ada juga pembagian sanitasi sebanyak 100 paket per desa untuk 6 desa yang difongging.

‘’Untuk Kecamatan Penarik, ada tiga desa yang akan difongging, salah satunya Wonosobo,’’ ungkap Samiran.

Sejak Januari hingga April 2024 ada sebanyak 299 kasus DBD, sebanyak empat orang diantaranya meninggal dunia. Dari empat penderita DBD yang meninggal dunia itu, awalnya ada dua penderita yang dilaporkan meninggal dunia, yakni Karmilah (51) dan bayi berusia 11 bulan bernama Kaisan Gilbi Giffani, warga Wonosobo.

BACA JUGA:Peringati Hari Jadi Ke-18, Kota Praja Gelar Sedekah Bumi

Sebelum dua penderita DBD itu meninggal dunia, mereka terlebih dahulu mendapatkan perawatan di RSUD Mukomuko.

Bayi bernama Kaisan Gilbi awalnya dirawat di RSUD Mukomuko, kemudian i dirujuk ke rumah sakit di Padang Sumatera Barat, dan penderita ini meninggal dunia di Padang.

Satu lagi penderita DBD yang meninggal dunia, yakni Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko Hery Afian Efendi (48), dan laporannya masuk ke Dinas Kesehatan pada April 2024.

Terakhir ada satu lagi penderita DBD dari Kota Praja, Kecamatan Air Manjuto yang meninggal dunia.*

Tag
Share