Tiga Pesan Syekh Abdel Rahman Al-Misrry di Masjid Baiturrahmah Bandar Ratu untuk Menyambut Ramadhan
Tiga Pesan Syekh Abdel Rahman Al-Misrry di Masjid Baiturrahmah Bandar Ratu untuk Menyambut Ramadhan. -Ahmad Kartubi-Radar Mukomuko
Langit Bandar Ratu malam itu tenang, seolah ikut memberi ruang bagi sebuah majelis ilmu yang dinantikan banyak warga. Pada Kamis, 13 November 2025, tepat pukul 19.22 WIB, Masjid Baiturrahmah di Komplek Perumahan Bumi Ratu Asri, Kelurahan Banda Ratu, Kota Mukomuko, menjadi tempat bertemunya harapan dan semangat umat.
Puluhan jamaah memadati ruang masjid untuk menyimak dakwah seorang ulama dari negeri para qurra’Syekh Abdel Rahman Al-Misrry, pemegang sanad Al-Qur’an dengan lima qira’ah dan peraih sertifikat ilmu tajwid dari Lembaga Qiroa’at Al-Khazadarah, Mesir.
Ia hadir bersama rombongan dalam rangkaian syiar dakwah menuju cita-cita besar: mewujudkan satu juta penghafal Al-Qur’an.
Sebelum tausiah dimulai, Aris Romadan sebagai pembawa acara mengajak jamaah untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh. “Mari kita dengarkan setiap pesan dalam majelis mulia ini. Malam ini kita kedatangan ulama dari Mesir, kesempatan seperti ini tidak datang setiap hari,” ujarnya.
Mewakili pengurus masjid, Ustad Damrizal juga menyampaikan ajakan senada. Ia menekankan pentingnya menghadirkan hati dalam mencari ilmu. “Mari kita ramaikan masjid ini dengan zikir dan ilmu. Silakan Syekh menyampaikan tausiah seluas-luasnya. Kami semua siap menyimak,” katanya penuh penghormatan.
Syekh Abdel Rahman membuka ceramah dengan suara lembut namun berwibawa. Ia mengingatkan bahwa Ramadhan 2026 semakin dekat dan umat harus menyiapkan diri dengan sungguh-sungguh.
Ia kemudian mengajukan pertanyaan kepada para jamaah tentang apa yang seharusnya dipersiapkan sebelum memasuki bulan penuh berkah itu. Seluruh jamaah terdiam, dan pada momen itulah Syekh mulai menjelaskan tiga pesan utamanya.
Pesan pertama adalah tentang shalat. Ia menegaskan bahwa ibadah tersebut merupakan tiang agama sekaligus penentu diterimanya amal-amal lain. “Shalat adalah dasar dari semua kebaikan. Bila shalat tidak diterima, maka amal-amal lain seperti sedekah, haji, umrah, dan semua perbuatan baik manusia tidak akan diterima,” ucap Syekh Abdel.
Penjelasan itu disampaikan dengan penekanan yang membuat jamaah benar-benar memperhatikan setiap katanya.
Menurutnya, cara terbaik agar shalat diterima adalah menjawab panggilan azan dengan segera. Ia menjelaskan, “Ketika azan berkumandang, bersegeralah menuju masjid bagi laki-laki, dan kerjakanlah di rumah bagi ibu-ibu.
” Syekh kemudian membacakan firman Allah dalam Surah An-Nisa ayat 103 sebagai penguat pesan tersebut. Ia menekankan bahwa merawat kualitas shalat merupakan fondasi persiapan spiritual menjelang Ramadhan.
Pesan kedua adalah memperbanyak zikir. Syekh Abdel kembali mengajukan pertanyaan kepada jamaah, kali ini tentang mana yang lebih utama antara doa dan zikir. Setelah beberapa jamaah tampak ragu, Syekh menjelaskan perbedaannya dengan sederhana namun sangat mengena.
“Zikir lebih utama karena zikir mengagungkan nama Allah. Sementara doa adalah bentuk permintaan hamba kepada Tuhannya. Jika seseorang memperbanyak zikir, maka apa yang ia butuhkan bahkan yang tidak ia sebutkan pun akan Allah berikan,” tuturnya. Ia lalu mengutip Surah Al-Ahzab ayat 41 sebagai landasan perintah untuk banyak mengingat Allah.