Sawit Sedang Trek, Tukang Brondol Kehilangan Pekerjaan
Sawit Sedang Trek, Tukang Brondol Kehilangan Pekerjaan --
KORAN DIGITAL RM - Produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, mengalami penurunan drastis alias trek. Penurunan mencapai 70 persen bahkan lebih.
Penurunan produksi sawit, merupakan dampak dari kemarau panjang yang terjadi pada 2023 lalu. Dampak penurunan produksi sawit, bukan hanya dirasakan oleh petani sawit.
Warga yang bekerja sebagai pencari brondolan sawit, juga kena dampak. Mereka kehilangan mata pencaharian karena tidak ada brondolan.
"Sudah lama nggak nyari brondolan. Sawitnya saja nggak ada, apa lagi brondolannya," ujar salah seorang warga, Manisem, yang selama ini bekerja sebagai tukang brondol.
BACA JUGA:Baru Dua Desa Salurkan BLT-DD Tahap I
BACA JUGA:Ramadhan, Bendung Manjuto Jadi Lokasi Ngabuburit
Wanita 65 tahun ini, mengaku bingung. Pasalnya menjelang Idul Fitri, kebutuhan pasti meningkat. Dan penghasilan hampir tidak ada, karena hasil mencari brondol hasil sangat kecil.
"Yang cari brondol banyak, barangnya sedikit. Saya sudah jarang pergi mencari brondol. Kerja yang lain nggak ada. Mau lebaran malah nggak ada masukan," tambahnya
Hal senada disampaikan Warsitem (50). Ia mengatakan, sudah hampir 1 bulan nggak aktiv mencari brondol sawit. Minimnya buah sawit, minim juga brondolan. Pasalnya sawit sudah dipanen sebelum membrondol atau belum terlalu masak.
‘’Sawit sedang langka, jadi belum mbrondol sudah dipanen. Kami yang biasanya cari bondolan tidak kebagian,’’ demikian Warsitem.*