Ternyata Negara Ini Penyuntik Dana dan Bantuan Terbesar untuk Israel

Ternyata Negara Ini Penyuntik Dana dan Bantuan Terbesar untuk Israel.--Sceenshot
koranrm.id - Selama melakukan serangan ke Palestina, tentu banyak yang bertanya negara mana saja yang ikut campur tangan atau negara mana saja di eropa yang mendukung dan memberikan bantuan kepada Israel. Selain Amerika Sekitar (AS) ternyata ada 7 negara lain yang menjalin kerjasama dengan Israel.
Dengan memberikan beberapa bantuan berupa dukungan finansial dan militer. Selain itu ada juga bantuan berupa hibah militer, penjualan senjata, serta investasi ekonomi dan teknologi lainnya. Rezim apartheid Zionis juga mendapat banyak keuntungan dari kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan berbagai negara di penjuru dunia. Namun, sekarang semua negara yang memberikan bantuan itu sekarang mulai meninjau kembali bangunan yang mereka berikan. Beberapa sudah ada yang menghentikan bantuan. Seperti yang dilansir oleh SindoNews, berikut negara-negara penyokong dana terbesar untuk Israel.
Pertama Amerika Serikat, AS merupakan sekutu utama dan penyumbang terbesar ke Israel sejak berdirinya negara tersebut. Yaitu sejak 1967, AS telah memberikan bantuan sekitar USD158 miliar dalam bentuk bantuan bilateral dan pendanaan pertahanan rudal, termasuk sistem pertahanan udara Iron Dome. Pada tahun 2016, kedua negara menandatangani kesepahaman (MoU) yang mencakup bantuan sebesar USD38 miliar untuk periode 2019 hingga 2028, terdiri dari USD33 miliar dalam bentuk hibah Foreign Military Financing (FMF) dan USD5 miliar untuk pendanaan pertahanan rudal. Selain itu, sejak konflik dengan Hamas pada Oktober tahun 2023 lalu, AS telah mengesahkan bantuan militer tambahan USD12,5 miliar untuk Israel, dan termasuk USD3,8 miliar dari undang-undang pada Maret 2024 dan USD8,7 miliar dari undang-undang tambahan pada April 2024. Bantuan ini mencakup pengiriman jet tempur F-35 dan F-15, serta sistem pertahanan canggih lainnya.
BACA JUGA:Ayok dicoba! Begini Cara Mengatasi Hama Ulat Api di Kelapa Sawit
Kedua, Jerman. Dukungan Historis dan Militer Jerman memiliki hubungan khusus dengan Israel, sebagian besar karena sejarah Holocaust. Sejak tahun 1965, Jerman telah menjadi salah satu pemasok senjata utama bagi Israel, menyumbang sekitar 30 persen dari impor senjata utama Israel antara 2019 dan tahun 2023. Bantuan ini mencakup ekspor senjata senilai 150 juta euro dan bantuan ekonomi sebesar 75 juta euro pada tahun 2023. Namun, pada tahun 2024, Jerman mulai meninjau kembali dukungannya terhadap Israel, karena tekanan internasional dan domestik terkait konflik di Gaza. Beberapa pejabat tinggi Jerman menyuarakan keprihatinan atas tindakan militer Israel dan krisis kemanusiaan yang terjadi. Meskipun demikian, Jerman tetap menjadi sekutu penting bagi Israel dalam berbagai forum internasional.
Ketiga, Inggris. Negara ini mitra strategis dan pemasok senjata, telah memberikan bantuan militer signifikan kepada Israel. Pada tahun 2023, Inggris menyetujui lisensi ekspor senjata senilai 250 juta poundsterling dan bantuan ekonomi sebesar 150 juta poundsterling. Antara Oktober 2023 hingga Mei 2024, Inggris mengeluarkan lebih dari 108 lisensi ekspor senjata ke Israel. Namun, ekspor senjata Inggris ke Israel telah menjadi subjek kontroversi, terutama setelah insiden yang menyebabkan kematian warga sipil, termasuk tiga warga negara Inggris. Organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International dan Human Rights Watch juga sudah menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.
BACA JUGA:Apakah Kelapa Sawit Boros Air? Simak Faktanya disini
Keempat, Prancis. Dukungan yang Berubah-ubah Prancis memiliki hubungan erat dengan Israel dan telah menjadi salah satu negara pemasok senjata utama. Pada tahun 2023, Prancis memberikan bantuan militer senilai 200 juta euro dan bantuan ekonomi sebesar 100 juta euro. Namun, pada Oktober 2024, Presiden Emmanuel Macron menghentikan pengiriman senjata ke Israel dan mendorong negara lain untuk melakukan hal yang sama. Kemudian selanjutnya Italia. Pemasok Senjata dan Teknologi Italia telah mengekspor senjata ke Israel, termasuk bom, rudal, dan roket. Pada tahun 2022, nilai ekspor senjata Italia ke Israel mencapai hampir 129 juta euro. Namun, pada Oktober 2023, Italia menghentikan pasokan senjatanya ke Israel sebagai respons terhadap konflik yang sedang berlangsung.
Keenam, Kanada. Dukungan Militer dan Ekonomi Kanada telah memberikan bantuan militer dan ekonomi kepada Israel. Pada tahun 2023, Kanada menyetujui lisensi ekspor militer senilai 100 juta dolar Kanada dan bantuan ekonomi sebesar 50 juta dolar Kanada. Namun, sejak Januari 2024, Kanada belum menyetujui ekspor tambahan, meskipun ada laporan senjata buatan Kanada digunakan dalam konflik di Gaza. Kemudian negara yang keenam, India. Mitra Strategis dan Pemasok Teknologi India adalah klien terbesar untuk ekspor peralatan militer Israel, menerima sekitar 42,1 persen dari total ekspor senjata Israel. Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, India dilaporkan telah menyediakan bantuan militer signifikan kepada Israel, termasuk pengiriman drone Hermes 900.
BACA JUGA:Hama dan Jamur Menjangkit Tanaman Sawit, Begini Pencegahan Efektifnya
Terakhir China. Mitra Ekonomi dan Teknologi China telah menjadi mitra ekonomi penting bagi Israel, dengan investasi lebih dari USD15 miliar dalam ekonomi Israel, termasuk di sektor teknologi tinggi. Meskipun China tidak secara langsung memberikan bantuan militer, hubungan ekonomi yang erat memberikan dukungan finansial yang signifikan bagi Israel. Dukungan finansial dan militer dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Kanada, India, dan China telah memainkan peran penting dalam memperkuat posisi Israel di kancah internasional. Namun, dinamika geopolitik dan tekanan internasional terhadap tindakan Israel di wilayah pendudukan telah menyebabkan beberapa negara meninjau kembali dukungan mereka. Meskipun demikian, hubungan strategis dan kepentingan bersama tetap menjadi faktor utama dalam kelanjutan dukungan ini.