Jumlah Anak Teridentifikasi Stunting Di Kecamatan Pondok Suguh Menurun
Pendampingan kepada salah satu warga untuk pemberian MP-ASI dan ASI ekslusif salah satu pencegahan stunting yang dilakukan Nakes Puskesmas Pondok Suguh.-Dedi Sumanto-Radar Mukomuko
koranrm.id - Tenaga Kesehatan (Nakes) UPTD Puskesmas Pondok Suguh Mukomuko Bengkulu, terus berupaya gencarkan kegiatan pencegahan dan penurunan angka kasus stunting dalam wilayah Kecamatan Pondok Suguh.
Banyak kegiatan yang mereka lakukan untuk mencegah dan menurunkan kasus stunting. Berdasarkan data yang tercatat di UPTD Puskesmas Pondok Suguh saat ini, jumlah anak umur 0 hingga 2 tahun, dan anak umur 2 tahun hingga 3 tahun yang telah dilakukan pemantauan secara berkala, jumlah anak yang teridentifikasi stunting per Agustus 2025 lalau tercatat sebanyak 54 orang. Dan data terbaru per September kemarin jumlah anak yang teridentifikasi stunting di kecamatan ini berkurang menjadi sebanyak 44 orang.
Kepala UPTD Puskesmas Pondok Suguh, Rudi Erianto, S.Km, melalui Tenaga Pelaksanaan Gisi (TPG), Eva Juliani, AMG dihubungi mengatakan, jumlah anak yang teridentifikasi stunting di Kecamatan Pondok Suguh ini, belum bisa dipastikan positif stunting. Karena kemungkinannya masih kecil yaitu 3,2 persen. Untuk melakukan pencegahan dan penurunan kasus stunting ini, Nakes di Puskesmas Pondok Suguh sudah konsisten untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Atas kerjasama yang baik dari lintas sektor, sehingga jumlah anak yang teridentifikasi stunting di Kecamatan ini bisa menurun sedikit menurun.
"Jika melihat data per Agustus dan data per September. Jumlah anak yang teridentifikasi stunting di Kecamatan Pondok Suguh secara garis besar ada sedikit penurunan. Dari jumlah 54 orang menurun menjadi 44 orang," Kata Eva Juliani Rabu,(5/11).
Dijelaskannya, untuk melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting ini, banyak kegiatan yang sudah mereka lakukan di desa-desa. Diantaranya yaitu memberikan kejutan penyuluhan tentang stunting kepada masyarakat, kemudian ada juga kegiatan pemantauan sekaligus pemeriksaan secara berkala, pemberian tablet tambah darah melada remaja putri, pemeriksan rutin ini hamil, penimbangan belita yang dilaksanakan setiap bulan, imunisasi lengkap, vitamin A, obat cacing dan masih banyak kegiatan pencegahan dan penanganan yang mereka lakukan.
"Kalau upaya pencegahan dari tim Nakes UPTD Puskesmas cukup banyak yang kita laksanakan. Dan upaya pencegahan tersebut akan terus dilaksanakan secara konsisten," paparnya.
Untuk melakukan pencegahan dan penurunan kasus stunting ini, tentu tidak bisa hanya dikakakak oleh Puskesmas Pondok Suguh saja. Tentu membutuhkan peran dari semua pihak. mulai dari pihak Kecamatan, desa dan instansi vertikal lainnya hingga masyarakat sendiri. Untuk saat ini, anak yang dinyatakan positif stunting di wilayah Kecamatan Pondok Suguh belum ada.
Namun, hanya ada data yang terpantau yang bisa mengarah ke kasus stunting. Oleh karena itu upaya pencegahan sangat dibutuhkan dan harus dilalsanakak dengan konsisten dan massif.