Hama dan Jamur Menjangkit Tanaman Sawit, Begini Pencegahan Efektifnya

Hama dan Jamur Menjangkit Tanaman Sawit, Begini Pencegahan Efektifnya--Istimewa

radarmukomuko.bacakoran.co  -Sebelum hama dan jamur menjangkit tanaman sawit Anda, ada baiknya melakukan pencegahan yang efektif. Salah satunya dengan rajin membersihkan area di sekitar tanaman agar tidak menjadi parasit yang mengganggu tumbuh kembangnya. Bersihkan di sekitar bagian bawah dan kelilingnya. Juga bisa dilakukan pembasmian sampah-sampah di sekitar kebun agar hama penyakit tidak bisa hidup dan mengganggu batang pohon. Untuk penyakit pada akar bisa dilakukan persemaian yang baik agar bibit dan akar pohon sawit kuat. Juga pemberian asupan air yang cukup terutama pada musim kemarau. Selain itu banyak lagi pencegahan yang bisa dilakukan semua tergantung jenis hama dan jamur yang menjangkit tanaman Anda.

Lahan Sawit Jangan Terlalu Lembap

Percaya atau tidak ternyata lahan sawit yang terlalu lembap juga berdampak pada tanamannya. Jika terlalu lembap maka tanaman akan lebih mudah terjangkit dari jamur Ganoderma sawit dan hama kelapa sawit lainnya. Kelembapan tanah juga harus seimbang agar menghasilkan pohon yang kuat dan kelak mampu menghasilkan hasil produksi  sawit yang banyak dan berkualitas.

Memakai Teknologi CHIPS® dari PT PKT

BACA JUGA:Penggunaan Drone untuk Monitoring Perkebunan Sawit, Menuju Efisiensi dan Keberlanjutan

Adalah CHIPS®, yakni sebuah terobosan teknologi terbaru dari PT Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT). Teknologi temuan baru dan teranyar ini telah mengalami uji coba ramah lingkungan. Aplikasi CHIPS® ini tidak bisa dilakukan sembarangan oleh setiap orang, melainkan harus melalui perusahaan ini sendiri karena sebelum mengaplikasikannya, PT PKT akan melakukan beberapa tahap berikut ini:

  1. Survei terhadap tanah, akar, batang, daun pada tanaman di lapangan untuk memastikan bagaimana keadaaan tanaman yang sebenarnya. Survei ini dilakukan oleh staf lapangan PT PKT sendiri.
  2. Pengambilan sampel tanaman yang mencakup tanah, akar, daun, batang, bahkan buah untuk menelusuri lebih lanjut keadaan tanaman di laboratorium.
  3. Berlanjut pada pengamatan produksi untuk melihat perkembangan produksi buah selama ini, apakah sudah sesuai dengan standar atau jangan-jangan kurang
  4. Penelitian bibit-bibit penyakit di lapangan (tanah tempat tanaman tumbuh). Jika memang terdapat bibit penyakit, maka daerah tanah/lahan harus dibersihkan (sanitasi) dari hama, gulma dan segala sesuatu yang bisa menyuburkan jamur bakteri penyebar penyakit.
  5. Setelah diadakan pembersihan (sanitasi), proses selanjutnya adalah pengamatan pada pohon (tanaman) bagaimana pertumbuhannya untuk membuat formulasi pupuk yang dibutuhkan.
  6. Penelitian (analisa) di laboratorium terhadap sampel yang sudah dibawa untuk diteliti lebih lanjut apa yang menjadi masalah tanaman tersebut. Mulai dari tanah, akar, daun, batang sehingga dapat dilakukan pengukuran pupuk yang dibutuhkan.
  7. Aplikasi pupuk (mulai dari Super MOAF® 1, Super MOAF®2, lalu pengaplikasian CHIPS® yang juga memiliki tahap sendirinya). Untuk lebih jelasnya mengenai cara kerja PT PKT bisa dilihat disitus pktorganic.com

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan