41 Warga Mukomuko Digigit Hewan Penular Rabies

41 Warga Mukomuko Digigit Hewan Penular Rabies--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Tercatat sebanyak 41 warga menjadi korban gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing dan monyet. 41 kasus ini terjadi sepanjang tahun 2025 saja. Rincianya yaitu bulan Januari sebanyak 12 kasus, Februari sebanyak 12 kasus, Maret sebanyak 9 kasus dan April sebanyak 10 kasus. Sedangkan di bulan Mei 2025, masih dalam proses rekap data. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM didampingi Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, SKM mengatakan paling banyak terjadi pada bulan Januari dan Februari. Sedangkan di bulan Maret dan April, terjadi penurunan kasus. 

BACA JUGA:Inilah 8 Rabies Center Yang Ada di Kabupaten Mukomuko

BACA JUGA:5 Langkah Utama Cegah Penyebaran Rabies Setelah Digigit Hewan Panduan Lengkap

Ia menerangkan, penurunan jumlah kasus gigitan hewan penular rabies di bulan Maret dan April 2025, karena kesadaran masyarakat untuk mewaspadai hewan tersebut dengan cara tidak mengganggu dan menghindari hewan tersebut cukup tinggi. Selain itu, salah satu upaya pencegahan agar tidak terkena gigitan hewan itu yaitu dengan cara menghindari faktor hewan yang menggigit. 

"Hindari hewan itu dan jangan diganggu binatang penular rabies itu ketika hewan dalam kondisi santai dan berkelahi. Karena ini sangat membahayakan bagi yang mengganggunya," ingatnya. 

BACA JUGA:Puskeswan Pulai Payung Ipuh Buka Layanan Vaksinasi Rabies Gratis

Selain itu, ia juga menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan dinas untuk mencegah terjangkitnya penyakit rabies pada warga yaitu dengan memberikan sosialisasi. Warga harus memahami upaya apa yang harus mereka lakukan setelah digigit hewan penular rabies. 

Yaitu dengan cara mencuci luka karena setiap luka akibat gigitan hewan itu wajib dicuci bersih dengan air yang mengalir. Selain itu, pihaknya juga menyediakan vaksin anti-rabies untuk warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies serta menjalin komunikasi dengan pihak peternakan di setiap kecamatan.

BACA JUGA:Dinkes Pastikan Stok Vaksin Anti Rabies Aman

 "Kalau kami ini hanya berhubungan dengan manusianya atau korbannya. Kalau bidang peternakan menangani hewannya. Untuk itu perlu adanya penyuluhan kepada pemilik hewan untuk memvaksin hewannya agar tidak terkena rabies," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan