Dinkes Pastikan Stok Vaksin Anti Rabies Aman
Dinkes Pastikan Stok Vaksin Anti Rabies Aman--
KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan, stok vaksin anti rabies (VAR) yang tersedia sebanyak 38 kiur aman dan cukup untuk warga yang terkena gigitan hewan penular rabies (HPR) hingga awal tahun 2024. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, SKM mengatakan. Persediaan VAR yang ada tersebut bertahan selama tiga bulan hingga awal tahun 2024 mendatang.
"Stok VAR di gudang masih ada 20 kiur ditambah yang kita distribusikan ke enam rabies center dengan jumlah sebanyak 3 kiur per rabies center. Jadi totalnya ada sebanyak 38 kiur," katanya.
BACA JUGA:Pemdes Penarik Siapkan Reward untuk Pelajar Berprestasi
Stok VAR sebanyak 38 kiur tersebut, jelas Ruli, cukup untuk selama tiga bulan tahun 2024. Sesuai dengan jumlah kasus gigitan HPR tahun 2023. Selain stok VAR yang ada di Kabupaten Mukomuko. Di provinsi juga masih tersedia stok VAR yang sama untuk daerah ini. Namun petugas dinas takut mengambilnya. Dikhawatirkan vaksin tersebut kedaluwarsa karena waktunya singkat.
"Masa berlaku vaksin itu tidak lama. Tetapi kita masih punya stok vaksin untuk tahun 2024. Meskipun jatah kita di provinsi masih ada, tapi kita belum mau mengambilnya," ujarnya.
Ruli menyebutkan, jumlah pasien gigitan HPR selama periode Januari sampai 22 Desember 2023 tercatat ada sebanyak 115 orang. Jumlah pasien itu tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di daerah ini. Dari sebanyak 115 kasus gigitan HPR, empat orang diantaranya digigit dua ekor anjing yang dinyatakan positif rabies. Namun orangnya tidak positif rabies. Dan empat orang dari wilayah Kecamatan Pondok Suguh ini. Digigit dua ekor anjing yang positif rabies pada kurun waktu yang berbeda.
BACA JUGA:Kerapian Fisik dan Kelengkapan SPj Jadi Catatan Tim Monev
"Dua ekor anjing yang menggigit empat orang ini dinyatakan positif rabies berdasarkan hasil pemeriksaan otak hewan tersebut di laboratorium di Kota Bengkulu," jelasnya.
Seluruh korban gigitan HPR, sudah ditangani dan sudah diberikan vaksin anti rabies (VAR). Pihaknya meminta puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi (PE), lalu puskesmas memastikan pasien menerima VAR lengkap, jangan sampai tidak lengkap. Ruli mengimbau warga untuk mewaspadai anjing dengan ciri mengidap rabies dan menghindari anjing yang memiliki ciri tersebut. Selain itu, warga juga diingatkan jangan mengganggu anjing liar apalagi ketiga hewan tersebut berada di kawanannya. Karena biasanya anjing yang menggigit itu yang terganggu.
"Imbauan ini yang kita sosialisasikan kepada warga untuk mencegah penularan penyakit rabies. Semoga saja kasus HPR di daerah kita bisa kita tekan habis di tahun 2024 mendatang," harapnya.*