Inilah 8 Rabies Center Yang Ada di Kabupaten Mukomuko

Inilah 8 Rabies Center Yang Ada di Kabupaten Mukomuko--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Pada Desember 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko telah membentuk Rabies Center di delapan dari 17 Puskesmas yang tersebar di delapan kecamatan. Ditargetkan Rabies Center di semua puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan pada akhir tahun 2025. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terkait rabies dan memastikan ketersediaan VAR bagi masyarakat yang membutuhkan.
BACA JUGA:5 Langkah Utama Cegah Penyebaran Rabies Setelah Digigit Hewan Panduan Lengkap
BACA JUGA:Dinkes Bakal Tambah Rabies Center
Puskesmas yang telah memiliki Rabies Center adalah Puskesmas Ipuh, Puskesmas Pondok Suguh, Puskesmas Bantal, Puskesmas Penarik, Puskesmas Lubuk Pinang, Puskesmas Kota Mukomuko, Puskesmas Selagan Raya, dan Puskesmas Teras Terunjam.
Dengan adanya Rabies Center di setiap puskesmas, diharapkan masyarakat yang terkena gigitan hewan penular rabies dapat segera mendapatkan penanganan yang diperlukan, sehingga risiko penularan rabies dapat diminimalkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM menyampaikan pada Januari hingga November 2024, tercatat 101 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). Dengan pada Januari 16 kasus, Februari 12 kasus, Maret 13 kasus, April 10 kasus, Mei 3 kasus, Juni 8 kasus, Juli 7 kasus, Agustus 7 kasus, September 7 kasus, Oktober 9 kasus dan November 9 kasus.
BACA JUGA:Cegah Penularan Penyakit Rabies, HPR di Lubuk Gedang Divaksin
Meskipun jumlah kasus gigitan HPR cukup tinggi, tidak ada laporan pasien yang positif rabies selama periode tersebut. Hal ini menunjukkan efektivitas upaya pencegahan dan penanganan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
‘’Angka gigitan HPR terjadi setiap bulan. Sebagai upaya penangnan, dibetulkan Rabies Center. Rencanaya di semua Puskesmas tapi dilakukan bertahap,’’ ujar Bustam.
Bustam juga menyampaikan, stok vaksin antirabies (VAR) dipastikan aman hingga tahun 2026 untuk menjamin ketersediaan vaksin bagi masyarakat yang membutuhkan.
BACA JUGA:Dinkes Pastikan Stok Vaksin Anti Rabies Aman
Terdapat 100 vial VAR yang tersimpang di gudang Dinkes dan sejumlah Rabies Center di puskesmas setempat, dengan masa kedaluwarsa hingga 2026.
Meskipun masa berlaku vaksin masih panjang, Dinkes memperkirakan stok 100 vial tersebut hanya cukup hingga pertengahan 2025 jika tren kasus gigitan HPR terus meningkat. Untuk mengantisipasi kekurangan, Dinkes berencana mengajukan permohonan tambahan vaksin ke pemerintah provinsi dan pusat.
‘’Sebelum stok habis, kita ajukan tambahan baik ke provinsi maupun ke pusat,’’ demikian Bustam.