Partisipasi Semesta Mewujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua

Partisipasi Semesta Mewujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua --screnshoot dari web
KORANRM.ID - Dunia pendidikan di Indonesia mau tidak mau menghadapi berbagai tantangan. Adapun tantangan yang harus dihadapi di dunia pendidikan secara umum, yaitu masalah kualitas guru baik itu segi Padagogik maupun dari propesionalisme guru dalam mengajar, kemudian masalah kesenjangan akses pendidikan di daerah, selanjutnya terkait relevansi kurikulum pendidikan yang perlu disinkronkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi kedepan. Dan masalah infrastruktur yang belum memadai secara merata. Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menyebut bahwa visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang akan menjawab. Yaitu Pendidikan Bermutu untuk Semua.
BACA JUGA:Komitmen Pemerintah dalam Mengawal Pemerataan Pendidikan Opini Oleh: Renci (Praktisi Pendidikan)
Dalam menciptakan pendidikan bermutu untuk semua, maka beberapa komponen harus terpenuhi. Pertama, guru, kepala sekolah, pengawas, tenaga administratif, laboran, pustakawan, kemudian tenaga kependidikan lain memiliki kompetensi tinggi dan mendapatkan hak atas kesejahteraan. Adapun empat program strategis yang merupakan sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden adalah Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Digitalisasi Pembelajaran, Pemberian Insentif bagi Guru Non Aparatur Sipil Negara (ASN), serta Pemberian Bantuan Biaya bagi Guru untuk Mengikuti Pendidikan D4/S1. "Saya mendukung peningkatan kesejahteraan guru dan ini adalah salah satu dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden," ungkapnya seperti dikutip di halaman web resmi Kemendikdasmen.
BACA JUGA:Bangun Sistem Pendidikan Adil Relevan dan Partisipatif
Diterangnya, langkah kedua dalam upaya menciptakan pendidikan bermutu adalah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai di sekolah, ditandai dengan ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar secara lengkap dan berfungsi dengan baik. Ketiga, mengusung pembelajaran adaptif bermakna yang dirancang memenuhi kebutuhan dan gaya belajar setiap individu siswa, agar setiap peserta didik dapat belajar dengan efektif mencapai potensi maksimalnya. Dan yang keempat, dukungan dari lingkungan sosial dan budaya yang meliputi keluarga, sekolah, komunitas agama, serta masyarakat termasuk yang ada di ruang media digital, yang bisa mendukung dan mendorong minat dan kemampuan belajar anak.
BACA JUGA:Peran Pendidikan Ketrampilan Meningkatkan Kesiapan Kerja
BACA JUGA:Komitmen Pemerintah dalam Mengawal Pemerataan Pendidikan Opini Oleh: Renci (Praktisi Pendidikan)
Berikutnya, terkait komponen inklusivitas dalam layanan pendidikan juga harus mencakup ketersediaan layanan yang merata dan menjamin anak dapat mengakses program wajib belajar 13 tahun, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Lalu, adanya jaminan atas pembiayaan pendidikan bagi anak yang ada di daerah tertinggal, terdepan, atau terluar (3T). Kemudian, jaminan atas pengembangan talenta unggul bagi anak dengan minat dan bakat khusus, sehingga mereka dapat dengan mudah mengembangkan diri dan bisa bersaing di tingkat global, serta berperan aktif di tengah masyarakat. "Dalam mewujudkkan Pendidikan Bermutu untuk Semua, kami menerapkan beberapa strategi yakni partisipasi semesta dengan melibatkan berbagai mitra," paparnya.
Ditambahkannya, nitra yang dimaksud adalah pemerintah baik pusat, provinsi, kota, kecamatan, desa, RT dan RW. Lalu, masyarakat yang terdiri atas orang tua dan organisasi kemasyarakatan, mitra pembangunan seperti komunitas dan lembaga swasta. Serta, dunia usaha yakni pihak eksternal yang memiliki kesamaan visi untuk turut membangun sektor pendidikan dalam bentuk program corporate sosial responsibility (CSR).