Seblak Instan vs Seblak Tradisional Mana yang Lebih Nikmat

Seblak Instan vs Seblak Tradisional Mana yang Lebih Nikmat.--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Seblak adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang semakin populer, terutama di kalangan anak muda. Popularitasnya yang terus meningkat membuat banyak produsen menghadirkan versi instan seblak agar bisa dinikmati dengan mudah di rumah tanpa perlu repot memasak dari awal. Namun, pertanyaannya, antara seblak instan dan seblak tradisional, mana yang sebenarnya lebih nikmat dan memuaskan?

Seblak tradisional selalu identik dengan rasa yang kaya dan otentik karena menggunakan bahan-bahan segar serta bumbu yang diolah langsung oleh penjual atau pembuatnya. Proses memasak seblak tradisional memerlukan keahlian dalam mengolah bumbu, seperti kencur, bawang merah, bawang putih, dan cabai segar, yang dimasak bersama dengan kerupuk basah serta tambahan topping seperti telur, sayuran, atau bakso. Kombinasi ini menghasilkan cita rasa gurih, pedas, dan sedikit asam yang khas, serta aroma rempah yang menggoda selera.

BACA JUGA:Seblak Pedas Level Neraka Kenapa Makanan Ini Selalu Bikin Ketagihan

BACA JUGA:Dari Bandung ke Seluruh Nusantara Perjalanan Seblak Menjadi Kuliner Nasional

Kelebihan seblak tradisional adalah rasa yang segar dan tekstur yang bervariasi dari kerupuk yang kenyal sampai topping yang beragam. Selain itu, pelanggan bisa menyesuaikan tingkat kepedasan dan jenis topping sesuai selera, sehingga pengalaman makan menjadi lebih personal dan memuaskan. Seblak tradisional juga seringkali memiliki variasi resep dan gaya yang berbeda-beda di setiap daerah, menambah kekayaan kuliner nusantara.

Di sisi lain, seblak instan menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam penyajian. Dengan kemasan praktis dan bumbu siap pakai, konsumen hanya perlu menambahkan air panas atau memasak sebentar di rumah tanpa harus menyiapkan bahan-bahan dari awal. Hal ini sangat cocok untuk orang-orang yang sibuk atau tinggal jauh dari penjual seblak tradisional. Selain itu, harga seblak instan umumnya lebih terjangkau dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama.

BACA JUGA:Cuma 10 Menit! Resep Seblak Mie Mudah dan Sederhana yang Dijamin Lezat

Namun, seblak instan biasanya kurang mampu menghadirkan cita rasa yang sedalam dan sekaya seblak tradisional. Penggunaan bumbu instan cenderung membuat rasa menjadi lebih generik dan terkadang sedikit berlebihan dalam penggunaan penyedap rasa buatan. Tekstur kerupuk instan pun sering kali berbeda, kadang kurang kenyal dan terasa lebih kering dibandingkan seblak segar. Selain itu, variasi topping yang bisa ditambahkan biasanya terbatas atau harus disediakan sendiri oleh konsumen.

Meski begitu, inovasi terus dilakukan oleh produsen seblak instan untuk mendekati cita rasa tradisional, misalnya dengan menambahkan bumbu alami dan memperbaiki formula kerupuk agar lebih kenyal. Beberapa merek juga menghadirkan varian pedas dan topping kering seperti abon atau kerupuk tambahan yang menambah variasi rasa.

BACA JUGA:Warisan Kuliner yang Mesti Dicoba Seblak Bandung, Pedasnya Khas Bumbunya Meresap, Ini Resep Bumbunya

Dalam hal kesehatan, seblak tradisional yang dibuat dengan bahan segar dan tanpa pengawet tentu lebih sehat dibandingkan seblak instan yang mengandung bahan pengawet dan penyedap rasa kimia. Namun, jika dikonsumsi secara bijak, seblak instan tetap bisa menjadi pilihan praktis yang nikmat untuk dinikmati sesekali.

Kesimpulannya, jika mengutamakan cita rasa otentik, kesegaran, dan pengalaman makan yang kaya, seblak tradisional tetap menjadi juaranya. Namun, bagi yang mengutamakan kepraktisan dan kemudahan tanpa mengabaikan rasa, seblak instan menawarkan solusi cepat yang tetap memuaskan. Pilihan akhirnya tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing konsumen.

________________________________________

Referensi:

• Wijayanti, R. & Prasetyo, B. (2023). Perbandingan Cita Rasa Seblak Tradisional dan Instan. Jurnal Kuliner dan Teknologi Pangan, 12(3), 112–125.

• Setiawan, H. (2022). Inovasi Produk Instan dalam Industri Makanan Tradisional. Jurnal Inovasi Pangan, 9(1), 67–78.

• Kurniawati, S. & Lestari, D. (2024). Pengaruh Penggunaan Bumbu Alami dan Penyedap Rasa Buatan pada Produk Instan. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 14(2), 150–162.

• Badan POM RI. (2023). Keamanan Pangan pada Produk Instan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan