PUPR Segera Bangun Jembatan Darurat

Jebol: Inilah kondisi Jembatan akses pertanian di desa talang buai yang jebol total akibat hantaman bencana banjir --

KORAN DIGITAL RM - Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko memastikan dalam waktu dekat ini pihaknya segera membangun jembatan darurat akses pertanian di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya. Mengingat jembatan tersebut sangat vital bagi masyarakat setempat. Terutama bagi petani sawit dan petani persawahan. Sekitar satu Minggu yang lalu, tim Bina Marga dari Dinas PUPR Mukomuko sudah turun langsung mengecek kerusakan jembatan yang jebol akibat hantaman banjir tersebut. Sejauh ini perencanaan untuk pembangunan jembatan darurat tersebut sudah dimatangkan dinas PUPR. Sesuai dengan perencanaan yang sudah mereka rancang. Besaran Anggaran dana yang digelontorkan untuk pembangunan jembatan darurat itu sekitar Rp 50 jutaan. 

BACA JUGA:Jalan Santai di Malin Deman, Meriahkan Peringatan HUT Kabupaten Mukomuko ke-21

BACA JUGA:Pelayanan Belum Membaik, PT. PLN Diprotes Pelanggan

Kepala Dinas (Kadis) PUPR Kabupaten Apriansyah, ST, MT melalui Kabid Bina Marga (BM) Dinas PUPR Mukomuko, M. Yusuf, ST saat dikonfirmasi mengatakan, sekitar satu Minggu yang lalu, pihaknya dari Dinas PUPR memang sudah turun ke lokasi. Dan melihat langsung kerusakan jembatan akses pertanian yang jebol akibat banjir yang di Desa Talang Buai itu. Selanjutnya, hasil pengecekan tersebut langsung disampaikan ke pimpinan. "Sesuai dengan arahan pimpinan (Kadis PUPR). Untuk sementara ini kita akan membangun jembatan darurat. Pondasi jembatan itu akan kita bangun. Tetapi untuk gelagar jembatan tersebut masih dalam pengkajian. Apakah dari batang kelapa, atau dari kayu resak. Kalau buat besi langsung mungkin anggarannya agak besar ini yang perlu pengkajian," kata M. Yusuf.

Untuk waktu pelaksanaan pembangunan jembatan sebagai tanggap darurat, kata Yusuf, kalau tidak ada halangan mungkin akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Yang jelas untuk sementara ini mereka akan melakukan tanggap darurat dulu. Karena jembatan itu sangat penting bagi masyarakat untuk mengeluarkan hasil pertanian kebun kelapa sawit. Memang pihak desa setempat sudah membuka Jalan darurat sebagai Jalan alternatif. Namun, musim hujan seperti sekarang ini Jalan itu tetap tidak bisa dilintasi mobil para toke sawit. "Secepatnya jembatan darurat akan kita bangun. Mungkin sebelum atau awal bulan puasa nanti kita sudah mulai bergerak untuk pengerjaan," tambahnya.

BACA JUGA:Tradisi Sadranan Sumber Makmur Dibanjiri Ratusan Warga

BACA JUGA:Hanya 2 Dewan di Kecamatan Penarik, Ini Tanggapan Camat

Sementara Kepala Desa (Kades) Talang Buai, Asril saat dikonfirmasi mengatakan, memang pihak Dinas PUPR Mukomuko sudah turun. Sesuai dengan informasi yang ia terima. Sekarang perencanaan pembangunan jembatan darurat sudah dirancang oleh pihak Dinas PUPR. Jika tidak adalah halangan pembangunan jembatan darurat akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Mungkin dalam Minggu ini atau paling tidak Minggu depan pengerjaan jembatan darurat sudah mulai dilaksanakan. "Ya, akan dibangun jembatan darurat. Sesuai dengan informasi yang kita terima dari Dinas PUPR. Pengerjaan pembangunan jembatan darurat dilaksanakan secepat mungkin. Sekarang ini tinggal nunggu excavator masuk dulu untuk penggalian pondasi pembangunan jembatan tersebut," jelasnya.

Lanjutnya, masyarakat Desa Talang Buai dan masyarakat desa sekitar sangat berharap pihak dinas PUPR segera membangun jembatan darurat. Karena hampir 50 persen lebih masyarakat Desa Talang Buai mengeluarkan hasil panen sawit melintas di jembatan yang jebol akibat banjir tersebut. Selain itu, petani persawahan yang saat ini memasuki musim tanam juga membutuhkan jembatan untuk akses pergi ke sawah. Otomatis musim panen padi nanti, jembatan itu sangat dibutuhkan untuk angkutan hasil panen padi. "Saya sebagai Kades mewakili masyarakat Desa Talang Buai mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Mukomuko. Dalam hal ini Dinas PUPR Mukomuko yang sudah cepat tanggap. Meskipun saat ini pengerjaan jembatan darurat itu belum mulai dikerjakan," bebernya.

Untuk diketahui, jembatan akses keluar hasil pertanian tersebut dibangun melalui program PNPM-FISEW sekitar tahun 2010 yang lalu. Jembatan plat deker tersebut pertama jebol pada Juli tahun 2021 lalu. Pada saat itu tidak ada tanggap darurat dari pemerintah daerah. Sehingga warga setempat langsung berinisiatif turun melakukan gotong royong membuat jembatan darurat dari batang kelapa. Lebih kurang sekitar 2 tahun Jembatan akses pertanian tersebut tak kunjung dibangun. Sehingga jembatan darurat yang dibangun masyarakat itu kembali jebol akibat hantaman banjir tanggal 20 Februari 2024 lalu. Karena kerusakan jembatan itu sudah cukup lebar dan parah. Masyarakat setempat sudah tidak sanggup gotong royong. Mereka berharap pemerintah hadir untuk membangun jembatan tersebut.*

Tag
Share