Albania, Negara Muslim Terbayak di Eropa yang Pernah Jadi Negara Ateis

Albania, Negara Muslim Terbayak di Eropa yang Pernah Jadi Negara Ateis.--Sceenshot
Kendati demikian pada April 1939 selama perang dunia 2, Jerman Nazi bersama kekuatan fasis Italia yang dipimpin oleh Benito Mussolini menjajah dan menguasai Albania.
Saat itu Albania yang dipimpin oleh raja zook 1 menghadapi masalah internal dan kekacauan politik hingga kemudian Raja zook 1 diturunkan dari tahtanya lalu melarikan diri ke luar negeri.
Pada bulan November Tahun 1944 Partai Komunis Albania yang dipimpin oleh interhoksa berhasil mengusir pasukan Jerman Nazi dari Albania.
Partai Komunis Albania mengambil alih kendali pemerintahan dan mendirikan negara komunis menjadi pemimpin utama Albania dan memegang kendali pemerintahan dengan tangan besi.
Pada tahun 1967 Albania mengeluarkan sebuah deklarasi resmi sebagai negara atheis di bawah kepemimpinan enverhoxa.
Deklarasi ini menyatakan bahwa Albania adalah negara sekuler yang tidak mengakui atau mengizinkan praktik agama di wilayahnya.
BACA JUGA:Meriahnya Lebaran, Pernak-Pernik yang Tak Lekang oleh Waktu
Selama masa pemerintahan komunis dari tahun 1944 hingga 1985 sekitar 95% tempat ibadah di Albania dihancurkan atau diubah menjadi tempat lain, seperti gudang, sekolah pusat kesehatan atau sinema.
Sebagai bagian dari kampanye anti agama banyak Imam Pastor dan rahib yang ditangkap, ditahan dipenjara, dibunuh atau mati karena disiksa di camp kerja mereka dianggap sebagai ancaman bagi penguasaan ideologi komunis dan dituduh mencoba mempertahankan pengaruh agama di masyarakat.
Situasi ini menyebabkan Albania menjadi salah satu negara atheis yang paling ketat di dunia pada saat itu.
Namun demikian Kendati kampanye kampanye ini mempengaruhi banyak orang sebagian penduduk Albania tetap mempertahankan keyakinan agama mereka secara sembunyi dan diam-diam.
Setelah kejatuhan rezim komunis pada tahun 1985 dan meninggalnya setelah berkuasa selama 40 tahun, Albania mengalami perubahan besar dalam kebebasan beragama.
Warga Albania diberikan hak untuk mempraktikkan agama sesuai keyakinan masing-masing dan tempat ibadah yang sebelumnya ditutup, diizinkan untuk dibuka kembali.
BACA JUGA:Kupat Tahu, Sajian Khas Jawa Barat yang Menggoda Selera
Masyarakat Albania memang dikenal ramah bahkan penduduk Albania memiliki kebiasaan berjalan kaki di sore hari dengan tujuan merenggangkan kaki sekaligus untuk bertemu dengan para tetangga.