Over Target, Pendaftaran Lahan Tanam Jagung Segera Ditutup
Over Target, Pendaftaran Lahan Tanam Jagung Segera Ditutup--screnshoot dari web
KORANRM.ID – Kabupaten Mukomuko mendappat target tanam 212 Hektare (Ha) dalam rangka menyukseskan progran nasionam tanam jagung sejuta hektare. Program tanam jagung ini dilaksanakan bersama antara pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian (Distan) dengan Polres Mukomuko.
Data sementara telah tercatat lahan seluas 285 yang diajukan oleh masyarakat untuk dditanami jagung. Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah, karena masih ada usulan masyarakat yang dalam proses. Lahan yang sudah didaftar selanjutnya dilakukan Penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL).
BACA JUGA:Sukseskan Progam Tanam Jagung Sejuta Hektare, Target 1 Ha per Desa
BACA JUGA:Larangan Tanam Jagung di Lahan Sawah Belum Berlaku Tahun Ini
‘’Data yang sudah masuk ada 285 hektare lahan yang akan ditanami jagung. Sedangkan target kita seluas 212. Minggu ini pendaftaran akan ditutup, selanjutnya data dilaporkan ke pusat,’’ ujar Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanian Mukomuko, Novi Hidayanti, SP Rabu (5/2).
Novi menambahkan, setelah didapat luas lahan yang pasti, selanjutnya diajukan untuk mendapatkan bibit jagung. Bantuan bibit 15 kilogram per hektare. Untuk proses tanam dan perawatan sepenuhnya diserahkan kepada petani penerima. Begitu juga dengan hasil yang didapat nantinya, sepenuhnya menjadi milik petani.
‘’Proses tanam, perawatan hingga panen, menjadi tugas petani penerima. Begitu juga dengan hasil yang didapat. Kami dari dinas dan pihak kepolisian hanya butuh data luas tanam serta hasil panen,’’ tambah Novi.
BACA JUGA:Target Tanam Jagung Nasional, Mukomuko Kecipratan 212 Ha
Masih Novi, luas lahan tersebut di atas di luar progam ketahanan pangan pemerintah desa. Pasalnya program ketahanan pangan desa, merupakan perubahan item. Jika sebelumnya berupa ternak sapi, kambing, dan lainnya, tahun ini diarahkan untuk tanam jagung. Dengan demikian, biaya sepenuhnya menggunakan Dana Desa yang dialokasikan 20 persen dari pagu Dana Desa.
‘’Tanam jagung program ketahanan pangan sepenuhnya menggunakan Dana Desa. Mulai dari biaya pembersihan lahan, bibit, pestisida dan sebagainya,’’ demikian Novi.