KEMULIAN BULAN RAMADHAN

KEMULIAN BULAN RAMADHAN.--screnshoot dari web

Oleh: Jusneli, S. Ag

KORANRM.ID - Sejak tiga bulan yang lalu umat islam yang beriman mempersiapkan diri untuk menghadapi bulan suci Ramadhan ini. Ini menunjukan bahwa bulan ini adalah bulan yang mulia yang selalu dinanti-nanti oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Hal ini disebabkan bulan ini bulan yang penuh  ampunan, pengapusan dosa, dan segala amal sholeh yang dilakukan dilipat gandakan pahalanya oleh allah SWT. Bulan ini  disebut dengan bulan Ramadhan.

Ramadhan merupakan bulan yang mulia, kemulianya telah didambakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam do’anya  sebelum bulan ramadhan itu datang yaitu sejak bulan Rajab. Sebagaimana yang sering kita dengar para muballigh, penceramah, ustazd/ustadzah dan imam masjid di lingkungan kita dengan mengucapkan doa.

BACA JUGA:Safari Ramadhan Dimulai, Inilah Masjid yang Dikunjungi

BACA JUGA:Ramadhan jadi Waktu yang Tepat Untuk Beribadah, 7 Mesjid Dengan Arsitektur Terindah di Indonesia

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

 “Ya Allah,berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan”

Dari do’a di atas terlihat begitu besar harapan Nabi Muhammad SAW dengan memohon kepada Allah SWT. mulai dari bulan Rajab supaya diberikan kesempatan umur untuk berjumpa di bulan Ramadhan. lalu kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW yang hari ini diberikan kesempatan berjumpa dengan bulan Ramadhan tersebut yang pantas disyukuri.

BACA JUGA:Simak, 7 Cara Merawat Kulit Selama Bulan Ramadhan Biar Gak Kusam

Bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan kepada kita, karena banyak di lingkungan kita bahkan keluarga sendiri tidak lagi diberikan sempatan tersebut dengan kata lain telah dipanggil kembali oleh Allah SWT. Maka wujud dari syukur tersebut kita tampilkan melalui prilaku yang penuh semangat, perjuangan tinggi, antusias dan suka ria menjalanka ibadah puasa dan amalan-amalan lainnya seperti memperbanyak zikir kepada Allah SWT, memperbanyak sholat sunat baik siang hari maupun sholat malam, memperbanyak membaaca al-Qur’an pada bulan suci Ramadhan ini, sehingga kita bisa mengumpulkan pahala dan terhapusnya dosa -dosa kita terdahulu. Kemuliaan bulan Ramadhan juga terlihat sebelum bulan Ramadhan masuk jasad kita sudah diharamkan masuk neraka, apabila kita bergembira menyambutnya. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW;

مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ

“Siapa bergembira dengan masuknya bulan ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”

Salah satu kegembiraan kita menyambut bulan Ramadhan Syukuran do’a Bersama yang yelah kita lakukan menjelang bulan Ramadhan. Kegembiraan yang penuh harapan ini ternyata memiliki balasan yang amat besar yakni terhindarnya seseorang dari siksaan api neraka. Begitu besarnya kemulian dan keagungan bulan Ramadhan inilah yang diharapkan dan didambakan oleh setiap umat Islam untuk bisa berjumpa dan dapat melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan ini. Kegembiraan lainya terwjud Ketika orang beriman selain mempersiapkan segala jenis kebutuhan selama Ramadhan juga mempersiapkan ilmu yang dapat meraih pahala yang lebih banyak pada bulan Ramadhan ini.

BACA JUGA:Simak, 3 Daftar Durasi Puasa Ramadhan di Indonesia

Ramadhan penuh bonus pantas ditunggu oleh orang yang beriman, karena kita manusia sangat mengidamkan setiap bonus. Hal ini sangat terlihat jelas kalau  ada program shopee, Lazada, Tokopedia dan aplikasi belanja online lainnya. Program yang ditawarkan biasanya paling ramai dikunjungi program dua belas dua belas atau program sebelas sebelas atau program discount besar besaran pada akhir tahun.Hal tersebut hanya untuk kepentingan dunia kita bersebut apalagi untuk kepentingan akhirat pasti kita tidak mau ketinggalan. Bonusnya bukan dua kali lipat tapi berlipat-lipat seperti malam laitul Qadar bagi yang bertemu lebih baik dari 1000 bulan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Nasa’i Nabi Muhammad SAW bersabda;

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

 “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan kepadamu berpuasa di bulan ini. Dalam bulan itu dibukakan pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan”

 Kewajiban perintah puasa ini jelas ternukil dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183;

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣ 

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Ayat ini menekankan kepada setiap insan manusia yang beriman kepada Allah dan Rasulnya Muhammad SAW maka ada kewajiban bagi mereka untuk melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan. Sebagaimana hal ini telah menjadi kewajiban umat terdahulu sebelum umat nabi Muhammad SAW. 

Ibadah puasa bukan saja menahan diri secara lahiriyahnya tidak melakukan makan dan minun di siang hari, namun pada hakekatnya harus ikut serta menahan diri dari segala hal yang dapat merusak dan membatalkan puasa sebagaimana ketentuan syariat Islam. Hal- hal yang dapat merusak puasa kita pada bulan Ramadhan ini seperti berkata keji, baik berkata langsung maupun tidak langsung. Perbuatan keji dengan tidak langsung seperti status dimedsos berisi perkataan kotor , menghina, memfitnah, mengunggah konten yang tidak pantas seperti Perempuan joget jogetan atau konten yang memperlihatkan aurat mereka. Hal inilah yang banyak menyebabkan orang-orang merugi dalam menjalan puasa, sebagaiman Nabi Muhammad SAW bersabda;

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga”. (HR. An-Nasa’i

Tag
Share