Jadi Kebiasaan Orang Banyak, Ini 3 Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda
radarmukomuko.bacakoran.co -Menunda pekerjaan boleh jadi kebiasaan banyak orang. Tapi, apa, sih, yang bikin seseorang kerap menunda pekerjaan?
Penundaan sendiri berarti menunda tugas atau pekerjaan hingga menit terakhir alias mepet deadline.
Banyak orang menganggapnya enteng. Padahal, kebiasaan ini bisa memicu stres.
Kebiasaan menunda pekerjaan bukan sekadar masalah manajemen waktu. Para peneliti berpendapat bahwa hal ini merupakan kegagalan seseorang dalam menata diri.
Akibatnya, seseorang jadi bertindak irasional. Misalnya, menunda sesuatu padahal sadar bahwa hal tersebut bisa berdampak negatif.
Tak peduli seberapa baik Anda mengatur waktu, setiap orang punya potensi untuk menunda-nunda pekerjaan.
Penyebab kebiasaan menunda pekerjaan
Salah satu faktor terbesar yang memicu penundaan adalah anggapan bahwa kita harus menunggu 'mood' untuk mengerjakan sesuatu.
BACA JUGA:Program Pengembangan Sapi di Sungai Lintang Tahun Ini Tetap Berlanjut
Padahal realitanya, terus menunggu waktu yang tepat tak membuat waktu yang diperlukan itu datang. Pekerjaan pun tak kunjung selesai.
Setidaknya, ada beberapa penyebab umum seseorang sering menunda-nunda pekerjaan. Berikut di antaranya, melansir Very Well Mind:
- tak tahu apa yang harus dilakukan,
- tak tahu bagaimana melakukannya,
- tak ingin melakukan sesuatu,
- tak peduli apakah pekerjaan tersebut akan selesai atau tidak,
- kebiasaan menunggu mepet deadline,
- percaya bahwa diri Anda bekerja lebih baik di bawah tekanan,
- percaya diri karena bisa menyelesaikannya saat mepet deadline,
- tak punya inisiatif untuk memulai,
- menunggu saat yang tepat,
- butuh waktu untuk memikirkan pekerjaan yang dimaksud,
- menunda demi mengerjakan pekerjaan yang lain.
Beberapa kondisi mental juga ikut memicu seseorang menunda pekerjaan. Salah satunya adalah depresi.
Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi membuat seseorang sulit memulai pekerjaan yang sederhana sekali pun. Depresi juga memicu keraguan pada diri sendiri.
BACA JUGA:Kue Timus Wijen Lumer: Camilan Manis dengan Isian Cokelat yang Meleleh di Mulut!
Selain depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD) juga berkontribusi terhadap kebiasaan menunda pekerjaan. Sifat perfeksionis seseorang dengan OCD bisa memicu rasa takut untuk membuat kesalahan.
Dalam beberapa kasus, kebiasaan menunda pekerjaan memang menjadi ciri atau gejala kondisi mental tertentu.
Cara mengatasi kebiasaan menunda
Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk melawan kebiasaan menunda. Berikut di antaranya.
BACA JUGA:Program Pengembangan Sapi di Sungai Lintang Tahun Ini Tetap Berlanjut
1. Buat to-do list
Untuk membantu Anda berada pada jalur yang tepat, pertimbangkan untuk memberi tanggal deadline di samping setiap item hal-hal yang perlu dilakukan.
2. Paksa
Jika mulai sadar kebiasaan menunda itu muncul, maka paksa diri Anda meluangkan waktu beberapa menit untuk memulai mengerjakan pekerjaan. Biasanya, saat sudah dimulai, penyelesaiannya akan semakin mudah.
BACA JUGA:Jadwal Musrenbangcam 2025, Kecamatan Tidak Memiliki Kuota Usulan
3. Hindari gangguan
Setiap orang punya gangguannya masing-masing. Misalnya, media sosial.
Dengan begitu, hindari kebiasaan scroll media sosial saat Anda seharusnya mengerjakan tugas tertentu.*