radarmukomukobacakoran.com - Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah memisahkan Kemenparekraf menjadi dua kementerian yaitu Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Pemisahan yang diatur dalam Perpres Nomor 199 Tahun 2024 tentang Kementerian Ekonomi Kreatif dan Perpres Nomor 200 Tahun 2024 tentang Badan Ekonomi Kreatif tersebut membuktikan keseriusan pemerintah mengembangkan pelaku ekonomi kreatif (Ekraf).
Kebijakan pusat ini disambut baik pemerintah Kabupaten Mukomuko, buktinya melalui Dinas pariwisata, pemuda dan olahraga (Disparpora), mulai lebih fokus membina para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf). Tercatat saat ini setidaknya ada 21 kelompok pelaku ekonomi kreatif atau Ekraf yang mulai berkembang.
Beberapa waktu lalu Dinas pariwisata, pemuda dan olahraga Kabupaten Mukomuko, sudah menggelar Workshop pengembangan kompetensi sumber daya manusia ekonomi kreatif sub sektor kriya tahun 2024. Pelatihan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) difokuskan untuk membuat kerajinan tangan dari kulit lokan atau kerang air tawar guna mengurangi limbah lokan.
BACA JUGA:Peringati Harkodia, KPPN Gelar Jalan Santai dan Senam Sehat
Kepala Dinas Parpora Mukomuko, Novria Eka Putra,S.STP melalui Kabid Pariwisata Disparpora Yulia Reni mengatakan potensi pelaku ekonomi kreatif di Mukomuko cukup baik, pembinaan untuk peningkatan sumber daya manusia terhadap kelompok pelaku usaha terus dilakukan.
"Saat ini ada 21 pelaku Ekonomi Kreatif yang aktif dan terus kita bisa untuk peningkatan kemampuannya," katanya.
Adapun 21 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dalam pembinaan Disparpora Mukomuko tersebar di 15 kecamatan dengan berbagai bidang usaha kreatif. Masing-masing yaitu, kerajinan Kriya di SP6 Kecamatan Air Manjuto atas nama pelaku usaha Sri Wahyuni, kerajinan Parca di Penarik, Kecamatan Penarik oleh Yuna Damanik.
Terus bidang anyaman di Desa Air Rami Kecamatan Air Rami atas nama pelaku usaha Kiki Maskia. Anyamanan Lidi Sawit di Barangan Mulya Kecamatan Teramang Jaya oleh Candra Dewi. Kerajinan merajut di Nenggalo/Bantal Kecamatan Teramang Jaya atas nama Melia Kartin. Keterampilan anyaman di Tanah Harapan kecamatan Kota Mukomuko atas nama Nurlela atau Amrin Husen. Terus Anyaman di Kecamatan Kota Mukomuko atas nama Karmila.
BACA JUGA:Rumah Warga Pauh Terenja Tertimpa Pohon Tumbang
Selanjutnya, Anyaman di Agung Jaya Kecamatan Air Manjuto atas nama Tito Setiawan. Keterampilam Merajut di Kelurahan Bandaratu Kecamatan Kota Mukomuko atas nama Misro Atun. Kerajinan Buket/bunga Tri Manunggal Jaya Kecamatan Air manjuto oleh Meli Mayang Sari. Terus kerajinan tangan Agung Jaya Kecamatan Air Manjuto oleh Kalee Project. Kerajinan Parcel/bucket SP8 Lubuk Pinang oleh Hanik.
Selanjutnya, anyaman kerajinan rotan di Dusun Baru V Kota oleh Rusli. Usaha rajutan tas di desa Setia Budi atas nama Winarti. Anyaman lukah di Desa Resno, V Koto oleh Sudirman. Terus bucket oleh Gina feby Angela di Kecamatan Lubuk Pinang.
Juga ada sektor batik perca di Kota Mukomuko oleh Evi. Bidang tenun di Pauh Terenja Kecamatan XIV Koto oleh Sarif. Usaha rajut oleh Deni Aminarti di Kota Mukomuko. Terus kerajinan bucket bunga oleh Gharina di Penarik serta kerajinan ukiran kayu juga di wilayah Penarik oleh pelaku usaha Suhartono.
Kategori :