Ancaman yang Tak Terlihat Kertas Tisu, Musuh Bumi yang Terlupakan

Kamis 03 Oct 2024 - 09:20 WIB
Reporter : Irma
Editor : Deni Saputra

radarmukomukobacakoran.com-Kertas tisu, benda sederhana yang selalu ada di dekat kita. Digunakan untuk membersihkan tumpahan, menyeka keringat, atau bahkan sekadar menghibur hidung tersumbat, tisu seakan menjadi kebutuhan dasar manusia modern. Namun, di balik kepraktisan dan kemudahannya, tersembunyi ancaman serius bagi lingkungan hidup.

Kertas Tisu: Musuh yang Tak Terlihat

Kertas tisu, terbuat dari pulp kayu, memerlukan proses produksi yang panjang dan kompleks. Proses ini melibatkan penebangan pohon, penggunaan air dan energi dalam jumlah besar, serta pelepasan emisi gas rumah kaca.

BACA JUGA:Minyak Goreng Dari Lezat Menjadi Ancaman Bagi Kesehatan

BACA JUGA:10 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Anda Awet Muda: Temukan Rahasianya!

BACA JUGA:Tak Perlu Khawatir, Ramuan Ini Sangat Ampuh Mengusir Cacing Di Kamar Mandi

Ancaman 1: Penebangan Hutan yang Tak Terkendali

Produksi tisu membutuhkan kayu dalam jumlah besar.  Penebangan hutan yang tak terkendali untuk memenuhi kebutuhan industri tisu menjadi ancaman serius bagi ekosistem. Hilangnya hutan berdampak buruk pada keanekaragaman hayati, siklus air, dan stabilitas iklim.

Ancaman 2: Polusi Air dan Udara

Proses produksi tisu menghasilkan limbah cair dan gas yang dapat mencemari air dan udara.  Limbah cair mengandung zat kimia berbahaya yang mengancam kesehatan manusia dan ekosistem air. Sementara itu, emisi gas rumah kaca dari pabrik tisu berkontribusi terhadap pemanasan global.

Ancaman 3: Timbunan Sampah yang Menggunung

BACA JUGA:Ini Dia 8 Kesalahan Fatal Merawat Sukulen di Dalam Ruangan yang Harus Anda Hindari!

BACA JUGA:Menu Sehat untuk Perut Bahagia, Masakan Rumahan yang Baik untuk Pencernaan

Kertas tisu yang digunakan sekali pakai menjadi sampah yang sulit terurai.  Timbunan sampah tisu di tempat pembuangan akhir semakin menumpuk,  mengurangi lahan dan mencemari lingkungan.

Solusi untuk Mengurangi Ancaman Tisu

Sadar akan ancaman serius yang ditimbulkan kertas tisu, kita perlu melakukan upaya untuk mengurangi penggunaannya. Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan:

1. Gunakan Tisu dengan Bijak:

* Kurangi Penggunaan Tisu:  Gunakan tisu hanya saat benar-benar diperlukan.  Gunakan kain lap atau handuk untuk membersihkan tumpahan atau keringat.

* Pilih Tisu yang Ramah Lingkungan:  Pilih tisu yang terbuat dari bahan daur ulang atau bahan alami yang mudah terurai.

* Hindari Tisu Bermotif:  Tisu bermotif seringkali mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan

2. Beralih ke Alternatif yang Lebih Ramah Lingkungan:

* Gunakan Kain Lap: Kain lap dapat digunakan berulang kali dan dicuci, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan tisu.

* Gunakan Handuk: Handuk dapat digunakan untuk membersihkan keringat atau tumpahan.

* Gunakan Sapu Tangan: Sapu tangan dapat digunakan untuk membersihkan hidung atau menyeka keringat.

3. Dukung Program Daur Ulang:

* Pisahkan Sampah Tisu: Pisahkan sampah tisu dari sampah organik dan anorganik lainnya.

* Dukung Program Daur Ulang:  Dukung program daur ulang tisu untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

4.  Hindari Penggunaan Tisu yang Tidak Perlu:

* Gunakan Tissue Saku:  Gunakan tissue saku yang lebih kecil dan lebih praktis daripada tisu kotak.

* Kurangi Penggunaan Tisu di Toilet:  Gunakan toilet paper yang lebih ramah lingkungan.

5.  Kampanyekan Kesadaran:

* Berikan Edukasi:  Berikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak buruk penggunaan kertas tisu terhadap lingkungan.

* Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan:  Promosikan gaya hidup ramah lingkungan yang mengurangi penggunaan kertas tisu.

Kertas tisu, meskipun tampak sederhana, menyimpan ancaman serius bagi lingkungan hidup.  Penebangan hutan, polusi air dan udara, serta timbunan sampah adalah beberapa dampak buruk yang ditimbulkan oleh penggunaan kertas tisu.  Dengan menerapkan solusi yang tepat, kita dapat mengurangi ancaman tisu dan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

 

 

 

Kategori :