6 Desa Selesai Dimonev Ini Temuannya
Kegiatan Monev yang dilakukan tim Monev disalah satu desa.-Dedi Sumanto-Radar Mukomuko
koranrm.id - Hingga saat ini sudah ada 6 desa dari 9 desa di dalam wilayah Kecamatan Sungai Rumbai yang sudah selesai Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan Anggran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahap I Tahun Anggran (TA) 2025. Adapun desa yang sudah selesai dikunjungi oleh tim Monev, yaitu Desa Gajah Mati, Desa Padang Gading, Desa Gading Jaya, Desa Mekar Sari, Desa Banjarsari dan Desa Sidodadi.
Adapun temuan tim Monev secara garis besar, yaitu hanya masalah kelengkapan adminitrasi saja. Sementara untuk jenis kegiatan yang sudah direalisasikan oleh masing-masing desa tidak ada yang melenceng atau keluar dari perencanaan.
Camat Sungai Rumbai, Darmadi, S.Sos melalui Kasi Ekobang, Muhsinin, SAP, mengatakan, sesuai dengan jadwal yang sudah mereka tetapkan. Sekarang sudah ada 6 desa yang sudah selesai Monev. Sebenarnya Jumat 25 Juli Monev tahap I sudah selesai. Tetapi karena untuk jadwal hari pertama kemarin ditunda. Sehingga jadwal Monev Desa Talang Gading dan Desa Retak Mudik dilaksanakan ulang yaitu Senin Minggu depan.
BACA JUGA:Pulau Sumba: Keindahan Alam Liar & Budaya yang Autentik
BACA JUGA:Wisata Religi di Indonesia: Destinasi Spiritual yang Menenangkan Jiwa
"Karena satu hari kemarin ditunda, sampai hari ini (kemarin red) sudah ada 6 desa yang sudah kita kunjungi. Semua berkas bukti penggunaan anggaran setiap desa sudah kita cek kelengkapannya," ucap Muhsinin.
Lanjutnya, berdasarkan hasil pengecekan yang sudah mereka lakukan, ia mengaku bahwa ada beberapa poin yang menjadi temuan atau catatan untuk desa.
Namun temuan ini masih bisa dikatakan hal yang bersifat lumrah, dan tidak ada temuan yang begitu fatal. Seperti kegiatan fiktif dan penyelewengan anggaran lainnya. Semua kegiatan yang direalisasikan oleh desa sudah sesuai dengan perencanaan. Namun, yang menjadi catatan adalah Masalah kelengkapan administrasi bukti penggunaan anggaran. Masah dokumen adminitrasi ini yang masih ada beberapa desa yang belum lengkap.
"Kalau catatan sampai saat ini hanya masalah berkas administrasi saja. Karena ada beberapa administrasi bukti penggunaan anggaran yang belum dilengkapi. Kalau kegiatan fiktif tidak ada," paparnya.