radarmukomuko.bacakoran.co -Pisang adalah salah satu tanaman buah tropis yang banyak dijumpai di Indonesia. Pisang adalah salah satu jenis buah yang sangat mudah dan cocok tumbuh di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Asal Usul Pisang Pisang adalah tanaman buah yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia), tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut cau sedangkan di Jawa tengah dan Jawa Timur disebut Gedang. Tanaman ini juga pemanfaatnya belum terlalu maksimal, hanya sebatas dikonsumsi buahnya dan batangnya yang digunakan untuk makanan ternak.Pohon pisang telah ada sejak manusia ada. BACA JUGA:Menjadi Makanan Yang Populer Pada Saat ini, Ternyata Begini Sejarah Pecel Ayam Pisang merupakan tumbuhanliar karena awal kebudayaan manusia adalah sebagai pengumpul (food gathering),telah menggunakan tunas dan pelepah pisang sebagai bagian dari sayur. Bagianbagian yang lain dari tanaman pisang telah dimanfaatkan seperti saat ini. Cara Membudidayakan Pisang Sebelum mengetahui cara budidaya pisang, terlebih dahulu harus diketahui syarat tumbuh tanaman pisang antara lain: 1) Setiap rumpun paling banyak 2-3 pohon; 2) Kemiringan lahan maksimum 45 derajat, lahan harus diteras, penguat teras harus dipelihara dengan baik dan bahan mulsa (sisa dedaunan) BACA JUGA:Dibalik Kelezatannya, Ternyata Begini Sejarah Nasi Goreng 1.Persiapan lahan Lahan harus bebas dari alang-alang, selanjutnya pembuatan lubang tanaman dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm dengan jarak antar lubang tanam 3-4 m. Setiap lubang diisi pupuk kandang atau kompos. 2.Seleksi dan penanaman bibit Bibit yang digunakan berasal dari anakan tanaman pisang yang berkualitas yang dihasilkan dari metode bit (bonggol). Bibit didederkan pada media tanah campur pasir (1:1). Setelah satu minggu, bibit mulai berakar dan dipindahkan ke polybag. Setelah 2 (dua) bulan kemudian bibit siap dipindahkan ke lahan. Bibit ditanam dalam setiap lubang sebanyak 1 bibit. Penanaman bibit sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan. BACA JUGA:Si Hijau yang Kaya Manfaat, Mengenal Buah Kiwi dan Olahannya 3.Pemupukan Sebulan setelah ditanam, dipupuk dengan campuran 250 gr ZA, 100 gr DS dan 150 gr ZK per tanaman. Pemupukan tersebut diulang setiap tiga bulan sekali. Pupuk dibenamkan melingkar di sekeliling tanaman. 4.Penjarangan tanaman Penjarangan anakan ditujukan untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan sehingga tanaman dapat menghasilkan tandan yang lebih besar dan berkualitas baik dengan cara memilih anakan pedang. Untuk anakan kedua yang dipelihara berasal dari anakan pertama, dan anakan ketiga berasal dari anakan kedua. Pemeliharaan anakan sebaiknya dimulai setelah induknya berumur 4-6 bulan. Pemeliharaan tanaman induk dengan ketiga anakannya sebaiknya merupakan bentuk melingkar. BACA JUGA:Bahaya Menahan Kencing, Ketika Kebutuhan Tubuh Menjadi Ancaman 5.Pemotongan jantung pisang Setelah bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai dengan pertumbuhan buah yang kecil-kecil dan lambat, sisa jantung segera dipotong. Pemotongan jantung tersebut dapat meningkatkan produksi buah sekitar 2-5%. 6.Pemeliharaan Penyakit layu pada pisang terdiri dari penyakit layu fusarium dan penyakit layu bakteri. Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum. Jamur penyebab penyakit ini hidup di dalam tanah, kemudian masuk ke akar, selanjutnya masuk ke bonggol dan jaringan pembuluh. Gejala penyakit ini, yakni sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu berwarna coklat kemerahan. Selain itu, daun akan menguning dan menjadi layu, tangkainya menjadi terkulai dan patah, lapisan luar batang semu terbelah dari bawah ke atas. Ciri khasnya ialah jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tangkai daun. BACA JUGA:Musuh di Kebun: Mengusir Monyet Liar dengan Strategi Cerdas 7.Pemanenan Pada musim kemarau, buah pisang sudah bisa dipanen setelah 80 hari sejak keluarnya jantung, dan pada musim hujan setelah 120 hari. Ciri-ciri buah pisang yang sudah bisa dipanen antara lain: 1) kulit buah menjadi lebih cerah, 2) bentuk buah lebih membulat tidak bersiku, 3) saat panen buah jangan sampai terjadi banyak luka pada kulit buah akibat benturan atau gesekan agar mutu dan penampakan buah tetap baik dan menarik. Sumber : https://jogjabenih.jogjaprov.go.id
Kategori :