Salat Dengan Sejadah yang Empuk Kata Ustaz Adi Hidayat, Bisa Jauh Dari Allah Karena Jauh Dari Sifat Ini

Jumat 26 Jul 2024 - 08:38 WIB
Reporter : Fahran
Editor : Ahmad Kartubi

radarmukomuko.bacakoran.co - Sajadah, yang seharusnya menjadi simbol kesederhanaan dan kekhusyukan, kini hadir dalam berbagai varian yang lebih tebal dan empuk.

Apakah kenyamanan fisik telah mengambil alih esensi spiritual dari ibadah?

Ustaz Adi Hidayat, seorang tokoh agama yang dihormati, baru-baru ini mengutarakan pandangannya yang kritis terhadap fenomena ini. 

Beliau berpendapat bahwa sajadah empuk dapat mengurangi kualitas sujud, yang merupakan bagian penting dari salat. 

Sujud yang dilakukan di atas sajadah yang terlalu empuk, menurut beliau, dapat menghalangi umat Islam dari merasakan kerendahan hati yang sejati di hadapan Allah SWT.

Dalam sebuah sesi kajian yang dihadiri oleh banyak jamaah, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa dalam beribadah, umat Islam harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW, yang menekankan pentingnya kesederhanaan. 

Beliau mencontohkan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri sujud di atas tanah dan alas yang tidak empuk, sebagai wujud dari kehambaan kepada Allah SWT.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat juga menyarankan agar umat Islam tidak terlalu tergoda dengan tren-tren baru yang mungkin justru menjauhkan dari esensi ibadah yang sebenarnya. 

Beliau menegaskan bahwa dalam beribadah, yang terpenting adalah keikhlasan dan kekhusyukan, bukan kenyamanan fisik yang berlebihan.

Pandangan ini tentu saja membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang bagaimana umat Islam modern harus menyeimbangkan antara kemajuan zaman dengan nilai-nilai spiritual yang diajarkan oleh agama. 

Di satu sisi, kemajuan teknologi dan inovasi memberikan kemudahan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam praktik ibadah. 

Namun di sisi lain, harus ada kesadaran untuk tidak melupakan bahwa ibadah adalah tentang mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang paling tulus dan sederhana.

Kritik Ustaz Adi Hidayat terhadap sajadah empuk ini mengajak kita semua untuk merefleksikan kembali apa yang sebenarnya menjadi inti dari ibadah kita. 

Apakah kita salat untuk kenyamanan diri sendiri, atau untuk mencari ridha Allah SWT? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan bagaimana kita memilih untuk menjalankan ibadah kita di masa yang akan datang.*

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber: viva.co.id 

Kategori :