KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa Gading Jaya Kecamatan Sungai Rumbai Mukomuko, terus berupaya tumbuhkan minat baca masyarakat desanya. Salah satu langkah dan upaya yang mereka lakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat yaitu menyediakan fasilitas ruang baca untuk masyarakat desanya. Yaitu membangun gedung perpustakaan. Pembangunan gedung perpustakaan itu sesuai dengan kesepakatan musyawarah penggunaan Dana Desa (DD). DD tahap I Tahun Anggaran (TA) 2024 ini digunakan untuk membangun gedung perpustakaan. Sekarang pembangunan gedung dengan besaran pagu anggaran Rp 83 Juta itu sudah sudah selesai 100 persen. Dan tinggal menunggu opname dari tenaga Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) yang rencananya dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
BACA JUGA:Tiga Fisik Tahap I Tuntas, Sumber Makmur Bersiap Pengajuan Tahap II
Kepala Desa (Kades) Gading Jaya, Azwardi, H saat dihubungi mengatakan, pembangunan gedung perpustakaan desa ini salah satu upaya pihaknya dari desa untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Desa Gading Jaya. Mulai dari tingkat pelajar hingga masyarakat lain yang membaca bisa datang ke kantor desa gading jaya. Untuk fasilitas sebagai gedung sudah disiapkan. Masalah buku untuk sementara ini memang belum seutuhnya lengkap. Tetapi beberapa jenis buku sudah ada. Tahun ini mereka sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk pengadaan buku. "Kalau buku di gedung perpustakaan ini sudah ada. Tetapi belum lengkap. Tahun ini kita sudah anggarkan DD untuk pembelian buku. Ini salah satu langkah kita untuk menumbuhkan minat masyarakat membaca," kata Azwardi.
BACA JUGA:Buah Bit, Dibalik Warnanya Yang Merah Pekat, Tersimpan Banyak Manfaat Bagi Tubuh
Seperti diketahui bersama lanjutnya, saat ini minat baca masyarakat sudah sangat menurun. Anak-anak remaja disibukkan dengan gadget dan game online lainnya. Karena melibat kurangnya minat baca ini pihaknya dari desa dan BPD berinisiatif untuk menyediakan fasilitas untuk membaca. Gedung perpustakaan ini bisa digunakan oleh semua masyarakat desa gading jaya dan masyarakat desa tetangga. Karena fasilitas gedung dan buku ini untuk masyarakat umum. "Salah satu langkah kita untuk menumbuhkan minat baca anak-anak remaja dan warga masyarakat. Kita dari desa menyediakan fasilitas. Meskipun belum memadai sepenuhnya. Setidaknya kita sudah berupaya untuk menarik kembali minat baca masyarakat. Terutama para remaja," jelas Azwardi.
Ditambahkan Azwardi, sekarang gedung perpustakaan tersebut sudah selesai 100 persen. Tetapi belum dilakukan serah terima. Karana masih menunggu 21 hari. Selain itu juga menunggu pengecekan secara volume dari tim teknis. Jika semua volume bangunan ini manti sudah siap. Gedung perpustakaan desa dan bangunan lainnya yang sudah ini akan diarahkan kepada masyarakat melalui BPD. Pihaknya berharap setelah gedung dan semua bangunan tahun 2024 ini dilakukan serah terima nanti. Bangunan itu bisa dijaga dan dirawat masyarakat secara swadaya. "Kalau bukan kita yang merawat dan menjaga gedung ini siapa lagi. Masyarakat harus merasa memiliki bangunan yang sudah dibangun oleh desa ini. Kalau bisa masyarakat bentuk tim swadaya khusus untuk merawat dan menjaga bangunan ini," tutupnya.*