The Great Resignation Mengapa Banyak Orang Meninggalkan Pekerjaan Konvensional

The Great Resignation Mengapa Banyak Orang Meninggalkan Pekerjaan Konvensional--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Fenomena "The Great Resignation" atau "Pengunduran Diri Massal" telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pekerja di berbagai belahan dunia memilih untuk meninggalkan pekerjaan konvensional mereka, baik untuk mencari peluang yang lebih baik, mengejar keseimbangan hidup, atau bahkan membangun usaha sendiri. 

Salah satu alasan utama di balik "The Great Resignation" adalah ketidakpuasan terhadap kondisi kerja. Banyak pekerja merasa bahwa beban kerja yang terlalu berat, jam kerja yang panjang, serta kurangnya fleksibilitas membuat mereka stres dan kelelahan. Pandemi COVID-19 semakin memperburuk kondisi ini, di mana banyak pekerja harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang tidak stabil, sistem kerja jarak jauh yang kurang terstruktur, dan tekanan mental yang tinggi. Akibatnya, banyak dari mereka mulai mempertimbangkan kembali prioritas hidup mereka dan mencari pekerjaan yang lebih memberikan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

BACA JUGA:Tetap jadi Orang yang Profesional, Begini Cara Menjaga Profesional di Tempat Kerja

BACA JUGA:Bukan Kesenangan! Ternyata Diberikan Tugas yang Mudah di Tempat Kerja jadi Salah Satu Tanda Kamu Diremehkan

Selain ketidakpuasan kerja, gaji yang stagnan juga menjadi faktor utama di balik fenomena ini. Banyak pekerja merasa bahwa gaji mereka tidak sebanding dengan inflasi dan meningkatnya biaya hidup. Dalam beberapa kasus, pekerja menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan gaji lebih tinggi jika berpindah pekerjaan atau beralih ke industri yang lebih menguntungkan. Industri seperti teknologi dan keuangan, misalnya, menjadi daya tarik utama bagi pekerja yang ingin mendapatkan pendapatan lebih tinggi dengan fleksibilitas kerja yang lebih baik.

Tidak hanya itu, kemajuan teknologi dan munculnya ekonomi gig turut berkontribusi terhadap fenomena "The Great Resignation". Banyak individu mulai beralih dari pekerjaan kantoran konvensional ke pekerjaan berbasis proyek, seperti freelancing, konsultasi, atau bahkan membangun bisnis sendiri. Platform seperti Upwork, Fiverr, dan Shopify memungkinkan individu untuk mencari penghasilan tanpa harus terikat dengan satu perusahaan. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk mengatur jadwal kerja sendiri dan mengejar passion mereka tanpa dibatasi oleh aturan kantor yang kaku.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di satu sektor industri, tetapi hampir di seluruh bidang pekerjaan. Sektor yang paling terdampak adalah perhotelan, ritel, dan layanan pelanggan, di mana banyak pekerja yang merasa pekerjaan mereka tidak memberikan prospek jangka panjang yang menjanjikan. Di sisi lain, industri teknologi dan kesehatan mengalami peningkatan permintaan tenaga kerja karena tingginya kebutuhan akan keahlian khusus dalam bidang ini.

BACA JUGA:Mengapa Generasi Alpha Akan Mengubah Cara Dunia Bekerja?

Dampak "The Great Resignation" terhadap dunia kerja cukup signifikan. Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam mempertahankan tenaga kerja yang berpengalaman, sehingga menyebabkan penurunan produktivitas dan peningkatan biaya rekrutmen. Perusahaan kini harus mencari cara baru untuk menarik dan mempertahankan karyawan mereka, termasuk dengan menawarkan fleksibilitas kerja, peningkatan kesejahteraan, serta lingkungan kerja yang lebih sehat. Beberapa perusahaan bahkan mulai menerapkan model kerja hybrid atau sepenuhnya jarak jauh sebagai solusi untuk mempertahankan tenaga kerja mereka.

Di sisi lain, fenomena ini juga membawa dampak positif. Banyak individu yang sebelumnya terjebak dalam pekerjaan yang tidak memuaskan akhirnya menemukan karier yang lebih sesuai dengan minat dan tujuan hidup mereka. Dunia kerja pun semakin berkembang dengan berbagai model kerja baru yang lebih fleksibel dan inklusif. Para pekerja kini memiliki lebih banyak pilihan dan kendali atas masa depan karier mereka.

Meskipun "The Great Resignation" masih berlangsung, perusahaan dan pemerintah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampaknya. Beberapa langkah yang diambil termasuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, memberikan pelatihan keterampilan baru, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif. Fenomena ini menunjukkan bahwa dunia kerja terus berkembang, dan para pekerja kini memiliki lebih banyak kebebasan untuk menentukan arah karier mereka sendiri.

BACA JUGA:Transformasi Dunia Kerja Tren Remote Work di Masa Depan

Referensi:

1. Parker, K., & Horowitz, J. (2022). "The Changing Workforce: How COVID-19 Reshaped Employment Trends." Pew Research Center.

2. Bureau of Labor Statistics (2023). "Employment and Wage Trends in the Post-Pandemic Era."

3. Harvard Business Review (2022). "Why People Are Quitting Their Jobs and What Employers Can Do About It."

4. McKinsey & Company (2023). "The Future of Work: Adapting to the Great Resignation and Beyond."

5. Gallup (2022). "Employee Engagement and Retention: Key Strategies for Businesses."

Tag
Share