KORAN DIGITAL RM - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap 1 Tahun Anggaran (TA) 2024 Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Ipuh nampaknya belum berjalan optimal.
Setelah cairnya Dana Desa (DD) pasca hari raya Idul Fitri, Pemdes Tanjung Jaya tidak dapat merealisasikan pembangunan fisik secara langsung. Pada APBDes tahap 1 Desa Tanjung Jaya melaksanakan pembangunan fisik pembuatan 2 titik sumur bor yang berlokasi di RT 3 dan RT 4 Desa Tanjung Jaya.
Pembangunan 2 titik sumur bor yang seharusnya dapat dilaksanakan harus ditunda karena kurangnya fasilitas alat pengeboran.
BACA JUGA: Warga Talang Buai Goro Garap Lahan untuk KMD
BACA JUGA:Menyedihkan, Jalan Poros Desa Talang Buai Hancur
Siska Wulandari selaku Pemdes menyebutkan pelaksanan pembangunan sumur bor harus ditunda karena alat pengebor saat ini digunakan oleh Desa Sibak dan harus menunggu giliran atau bergantian.
“Untuk pembangunan fisik Desa Tanjung Jaya adalah pembuatan 2 titik sumur bor, namun saat ini pembangunannya harus ditunda karena alat pengebor sumur masih digunakan oleh Desa Sibak dan harus menunggu,” ujar Siska Wulandari.
Sedangkan untuk pembangunan fisik lain Desa Tanjung Jaya pada APBDes tahap 1 juga merealisasikan pembangunan jalan rabat beton sebagai fasilitas warga yang dibanggun di lingkungan pemukiman RT 1 dengan ukuran 54 x 3x 0,15 M.
Namun pembangunan jalan rabat beton juga harus ditunda dan rencananya realisasi pembangunan fisik akan dilaksanakan serentak pada saat alat pengeboran sumur bor siap digunakan.
BACA JUGA:Jalan Provinsi Kecamatan Lubuk Pinang – Kecamatan V Koto Jadi Dikeluhan Warga
BACA JUGA:Hamdani: Sapuan Tidak Gagal, Tapi Belum Berhasil 100 Persen
Meski realisasi pembangunan fisik harus tertuna, pembangunan non fisik masih tetap berlanjut. Seperti pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Tanjung Jaya telah dibagikan dengan jumlah 19 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Walau realisasi APBDes tahap 1 masih belum optimal seutuhnya, Pemdes Tanjung Jaya tetap bersinergi dalam membangun Desa.
“Komitmen kuat para pemangku kepentingan, kerja keras bersama, dan partisipasi aktif seluruh warga desa untuk mencapai kesuksesan realisasi APBDes , Semangat gotong-royong dan rasa memiliki terhadap desa turut melonjak, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan pembangunan yang berkelanjutan," lanjut Siska Wulandari.*