KORANRM.ID - Kamis kedua bulan Maret diperingati sebagai hari Kesehatan Ginjal Sedunia atau World Kidney Day (WKD). Sehubungan dengan itu, Kamis 13 Maret 2025, dilakukan peringatan WKD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko. Bentuk peringatan adalah melakukan sosialisasi terkait dengan Kesehatan Ginjal.
Sebagai narasumber, dr. Ester Morina Silalahi, M.Ked, Sp.PD.,KGH, FINASIM. Peserta sosialisasi adalah keluarga pasien serta tenaga medis RSUD. Acara dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM didampingi Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi, SKM, M.Kes. BACA JUGA:Lapar Ekstrem Saat Puasa? Jangan dicoba Lewatkan Sahur dan Berbuka! Simak Risiko Kesehatan yang Mengintai T BACA JUGA:Puasa di Bulan Ramadhan Tak Sekedar Ibadah, 7 Manfaat Puasa Ramadhan Untuk Kesehatan Sosialisasi mengambil tema "Deteksi Dini Penyakit Ginjal". Dalam materinya, dr. Ester menjelaskan banyak hal penting sehari-hari yang dianggap sepele dan bersar pengaruhnya terhadap kesehatan ginjal. "Deteksi dini penyakit ginjal sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah," ujar dr. Ester. Lebih lanjut dr. Ester menjelaskan, Beberapa untuk cara untuk mendeteksi dini penyakit ginjal. BACA JUGA:Sering di Olah Jadi Es Buah, 7 Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan Tubuh Penyakit ginjal sering berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Namun, beberapa tanda yang patut diwaspadai meliputi: Pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah akibat retensi cairan. Perubahan frekuensi dan warna urine (lebih sering, lebih sedikit, berbusa, atau berwarna gelap), Kelelahan yang berlebihan akibat ketidakseimbangan elektrolit dan anemi. Nyeri di area punggung bawah (bisa terjadi pada penyakit batu ginjal atau infeksi). Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan. Kulit gatal dan kering akibat penumpukan racun dalam darah Nafsu makan menurun dan sering mual atau muntah "Jika ada gejala atau faktor risiko, beberapa tes dapat membantu mendeteksi gangguan ginjal," kata dr. Ester. Adapun tes yang dilakukan tes darah (kadar kreatinin dan eGFR) ? Menilai fungsi ginjal. Tes urine (proteinuria, hematuria) ? Menunjukkan adanya protein atau darah dalam urine. Tes albumin-kreatinin ratio (ACR) ? Mengevaluasi kadar protein albumin dalam urine, dan USG atau CT scan ginjal ? Memeriksa ukuran, bentuk, atau adanya sumbatan di ginjal Beberapa kondisi meningkatkan risiko penyakit ginjal, seperti, Diabetes, Hipertensi, Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, Obesitas, Merokok, Sering konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen Untuk pencegahan sakit ginjal, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Minum cukup air (2-3 liter sehari, kecuali ada pembatasan medis), Kurangi garam dan makanan tinggi natrium, Hindari konsumsi alkohol dan rokok, Olahraga teratur dan jaga berat badan ideal, Rutin memeriksa tekanan darah dan kadar gula darah " Jika memiliki faktor risiko atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini sangat membantu dalam mencegah komplikasi serius pada ginjal," demikian dr. Ester.
Kategori :