KORANRM.ID - Sama seperti di kecamatan lain, para petani di Kecmatan XIV Koto, juga sudah mulai turun sawah. Seperti kelompok tani (poktan) Talang Sari, Desa Dusun Baru Pelokan. Dimana kelompok tani yang memiliki luasan lahan persawah sekitar 20 hektar ini sudah menyemai bibit padi dengan umur 10 hari. Jika tidak ada halangan, turun tanam bakal berlangsung pertengahan Februari 2025 mendatang. Sebagaimana disampaikan Ketua Poktan Sari Bulan, Arios Santoso.
BACA JUGA:Modal Nekat, Poktan Talang Sari Desa Pelokan Siap Panen Padi BACA JUGA:Poktan Mulai Budidayakan Kedelai Arios menyampaikan, beberapa kelompok tani di Kecamatan XIV Koto, baru mulai mengelola lahan sawah. Pasalnya tak sama seperti petani lain, mereka turun tanam tiga kali dalam satu tahun. Bahkan beberapa minggu lalu, khususnya Poktan Talang Sari baru saja melakukan panen padi. Terkait progres turun sawah Musim Tanam (MT) satu tahun ini, baru mengelola lahan. Sembari menyiapkan lahan, para petani juga sudah menyemai benih padi. Karena waktu penyemaian benih juga akan berlangsung lebih dari dua minggu. "Kita masih dalam tahap persiapan lahan sawah. Sembari itu, bibit padi juga sudah kita semai,"tuturnya. BACA JUGA:Dua Poktan Bakal Terima Bibit Bawang Merah Lanjutnya, sekarang umur bibit padi para petani di kelompoknya sudah sekitar 10 hari, kemungkinan satu minggu lagi bisa ditanam. Maka dari itu jadwal turun tanam akan berlangsung pada pertengahan Februari mendatang. Terkait varietas bibit padi yang mereka tanam, cukup beragam. Mulai dari padi varietas inpari, ciherang dan IR. Namun semua padi yang ditanam merupakan bibit unggul dan bukan turunan. Sebab bibit unggul sudah melalui tahapan pengujian dan lebih aman. Selain itu, bibit unggul juga tidak rentan penyakit dan hama. "Sekarang umur bibit padi sudah sekitar 10 hari, satu minggu lagi kemungkinan baru bisa tanam. Terkait jenis bibit beragam, tapi tetap bibit unggul,"sampainya. BACA JUGA:Gapoktan Banjar Sari Dapat Bantuan Gren House Melon Masih Arios, mewakili seluruh anggota Poktan Talang Sari, ia juga berharap ketersediaan pupuk bersubsidi terus memadai. Sehingga para petani seperti mereka tak kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Sebab jika harus menggunakan pupuk non subsidi, tentu pengeluaran biaya akan meningkat. Hal tersebut akan menyusahkan para petani kecil seperti mereka. Oleh sebab itu, kedepan tetap diharapkan agar ketersediaan pupuk bersubsidi tetap stabil. "Kalau kita dari petani berharap keterseediaan pupuk bersubsidi tetap aman. Karena jika harga pupuk non subsidi mahal, petani kecik seperti kami tidak mampu beli,"tutupnya.*
Kategori :