Modal Nekat, Poktan Talang Sari Desa Pelokan Siap Panen Padi

Tanaman padi kelompok tani talang sari Desa Pelokan.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

radarmukomukobacakoran.com – Sempat khawatir gagal panen akibat terdampak pengeringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri, para petani di Desa Pelokan, Kecamatan XIV Koto, sekarang mulai sumringah. Pasalnya tanaman padi petani di desa tersebut beberapa hari lagi siap di panen. Salah satunya seperti padi di persawahan Kelompok Tani (Poktan) Talang Sari, Desa Pelokan. Dengan total luas lahan persawahan sekitar 25 hektar, padi kelompok tani ini akan di panen sekitar 10 hari lagi. Sebagaimana disampaikan ketua Poktan Talang Sari, Arios Santoso.

Ia menyampaikan, di Musim Tanam (MT) 3 tahun 2024, persawahan diwalayan DI manjuto Kiri dijadwalkan tanam palawija. Akan tetapi mayoritas petani di Kecamatan XIV Koto, termasuk Poktan yang dipimpinya turun tanam padi. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Pertama petani cepat olah lahan sehingga lebih tanam dan panen dibanding yang lain. Ketika di kecamatan lain belum panen, mereka sudah panen. Selain itu, pada MT 3 diperediksi akan sering turun hujan karena akhir tahun. Jika air irigasi dikering, hujan dapat dimanfaatkan sebagai pengganti air irigasi. 

BACA JUGA:Rebusan Daun Binahong: Ramuan Herbal Ampuh untuk Kendalikan Gula Darah Secara Alami

“Ya memang MT 3 harusnya tanam palawija, tapi kami berani tetap tanam padi karena memang diprediksi kondisi akan mendukung serta ditambah ada penundaan pengeringan,”tuturnya.

Lanjutnya, atas dasar beberapa landasan tersebut, dengan penuh keyakinan petani tetap turun tanam padi. Seolah keberuntungan memang sedang berada dipihak mereka, ketika air irigasi ditutup pertengahan November, padi berumus satu bulan, Kala itu curah hujan jug cukup tinggi. Maka pertumbuhan padi tidak terganggu karena ada air hujan. Sekarang posisi padi mulai menguning. Jika sesuai prediksi, kemungkinan jadwal panen dimulai 10 hari lagi. 

“Beruntung seperti prediksi kami, akhir tahun bakal sering turun hujan dan sekarang padi hampir siap untuk dipanen,”sambungnya.

Ketika ditanya terkait bibit, ia menyampaikan bahwa bibit padi yang mereka tanam, yaitu varietas IR dan Ciherang. Dua varietas tersebut dipilih karena dianggap lebih tahan terhadap hama. Kemudian padi yang dihasilkan juga lebih banyak. Ia juga mengatakan, terkait hama di MT tetap ada, tetapi bisa dikendalikan. Sehingga tidak ada petani di kelompoknya yang gagal panen. 

BACA JUGA:Manfaat Bunga Telang untuk Tubuh, Turunkan Berat Badan

“Melihat kondisi sekarang, muda-mudahan tidak ada petani yang gagal panen. Kalau jenis bibit, varietas IR dan Ciherang Bogor,”tutupnya.

Tag
Share