Demplot Padi Organik, Ada Kelemahannya

Demplot Padi Organik, Ada Kelemahannya --screnshoot dari web

KORANRM.ID - Ketua Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani Muda (KTM) sedang membuat Demontration Plot (Demplot) padi organik. Varietas padi yang ditanam adalah IPB-3S dan IPB-9G. Bibit ini diberikan langsung oleh pihak kepada Edri Yansen, selaku pelopor organik di Kabupaten Mukomuko. Tujuannya untuk dilakukan uji coba apakah varietas ini cocok ditanam di Mukomuko. Luas sawah masing-masing 0,25 Hektare (Ha), total luas Demplot 0,5 Ha. Lokasinya di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Petani pelaku adalah Gita, di bawah binaan Edri Yansen, Ketua Poktan Tani Tama, Desa Karang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam.

BACA JUGA:TNI Siap Fasilitasi Warga Untuk Tanam Padi Gogo

BACA JUGA:Petani Padi Senyum Sumringah Harga Gabah Tembus Rp 5.800

‘’Demplot padi Variestas IPB-3S dan IPB 9G, seminggu lagi sudah bisa dipanen,’’ ujar Yansen.

Yansen menjelaskan, padi varietas IPB -3S merupakan padi varietas baru hasil pemuliaan Dr. Ir. Hajrial Aswidinoor, M.Sc, periset di Institut Pertanian Bogor. Varietas ini merupakan hasil persilangan jenis fatmawati sebagai induk jantan dan galur unggul IPB-d-10s-1-1-1 sebagai induk betina. Fatmawati adalah padi yang dirilis Kementerian Pertanian pada tahun 2003. Varietas itu menurunkan sifat malai lebat dan panjang. Namun, Fatmawati memiliki beberapa jadi kelemahan padi IPB 3S, antara lain sulit dirontokkan oleh mesin, memiliki presentase hampa yang terbilang tinggi-mencapai 26?n cenderung menghasilkan beras yang buram kecokelatan. Sementara IPB-6 menurunkan sifat malai panjang dan berasnya lebih bersih. Anakan produktif IPB-3S terbilang sedikit, hanya 7-12 batang. Bandingkan dengan ciherang mampu mengeluarkan 20 anakan. Meskipun demikian, semua anakan produktif menghasilkan bulir padi sehingga produktivitas per satuan lahan lebih tinggi. Sudah begitu, IPB-3S memiliki malai panjang yang dapat menghasilkan 300-350 bulir gabah per malai. Ukuran bulir lebih besar sehingga bobot per 1.000 bulir mencapai 28 gram.

BACA JUGA:Petani Padi Tanjung Lagan Terancam Gagal Panen

Varietas IPB-3S yang dilepas pada Maret 2012 itu memang dirancang mempunyai malai panjang dan produktif. Produksi gabah IPB-3S 1-2 ton per ha lebih tinggi daripada jenis lain. Produksi gabah kering panen IPB-3S mencapai 10-12,6 ton per ha.

‘’Kelemahan variestas ini jumlah anakan lebih sedikit. Tapi dari yang sedikit itu, semua menghasilkan malai yang panjang,’’ ungkap Yansen.

BACA JUGA:Saatnya Petani Tanam Padi Semi Organik

Yansen juga menyampaikan, padi Demplot ini sempat mengalami serangan penyakit dan hama. Penyakit yang menyerang adalah blas atau patah leher. Sedangkan hamanya lembing batu. Dengan formula organik yang dimiliki, Yansen berhasil mengatasi serangan tersebut.

‘’Dengan formula organik yang kami racik, penyakit patah kuduk dan hama lembing batu, bisa diatasi,’’ ungkap Yansen.

Tag
Share