Pemdes Talang Buai Mulai Godok Perencanaan 2025

Survey Lokasi: Pemdes Talang Buai dan pendamping desa serta tamu undangan saat turun survey lokasi perencanaan pembangunan tahun 2025 mendatang --

KORAN DIGITAL RM - Sesuai dengan hasil kesepakatan yang dilahirkan dalam Musyawarah Desa (Musdes) usulan perencanaan penggunaan Dana Desa (DD) yang menjadi kewenangan desa tahun 2025 mendatang. Pemerintah Desa (Pemdes) Talang Buai kembali lanjutkan pembangunan Jalan Sentral Produksi (JSP) akses ke perkebunan. Setidaknya ada 2 titik akses ke wilayah perkebunan yang akan mereka bangun tahun 2025 mendatang. Yaitu, Akses menuju wilayah Lubuk Angit berupa peningkatan (rabat beton), kemudian pembangunan rabat beton di wilayah perkebunan Sungai Pesa, dan pembangunan gorong-gorong dalam wilayah lingkungan desa. Kamis,(13/6) kemarin Pemdes Talang Buai dan TPK serta BPD yang disaksikan langsung oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa serta pendamping desa melakukan survey lokasi titik rencana pembangunan 2025.

BACA JUGA:BLT-DD Twirulan Ke-2 Manjuto Jaya Disalurkan

Kepala Desa (Kades) Talang Buai, Asril melalui Sekdes, Erik Kusnadi, S.Pd saat dikonfirmasi menerangkan, penggunaan DD ini tidak sepenuhnya jadi kewenangan desa. Penggunaan DD ini terbagi menjadi dua bagian. Yaitu Earmarket dan Non Earmarket. Anggaran Earmarket ini penggunaannya untuk program prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. Diantaranya seperti penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), program ketahanan pangan dan kegiatan  pencegahan stunting. Kemudian untuk anggaran Non Earmarket penggunaannya diserahkan ke desa. Dalam penggunaan anggaran tersebut, harus berdasarkan keputusan bersama dalam musyawarah. "Penggunaan DD ini tidak sepenuhnya diserahkan ke kita Pemdes. Ada program dari pemerintah pusat yang wajib kita realisasikan. Dan sebagiannya lagi yang non Earmarket barulah kewenangannya diserahkan ke desa," terang Erik.

BACA JUGA:Permasalahan Kulit Kepala Tidak Cukup Hanya Dengan Shampo Biasa

Anggaran non Earmarket ini digunakan untuk kegiatan pembangunan fisik, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa lainnya. Sekarang penggunaan anggaran non Earmarket untuk tahun 2025 nanti sudah mulai digodok. Mulai dari Musdes usulan untuk menampung aspirasi dari masyarakat. Sesuai dengan usulan yang sudah ditetapkan sebagai prioritas dalam Musdes usulan tempo hari. Ada beberapa item kegiatan pembangunan fisik yang akan mereka realisasikan tahun 2025 mendatang. Secara garis besar prioritas penggunaan DD yang jadi kewenangan desa digunakan untuk bangunan fisik. "Perencanaan pembangunan fisik kita tahun 2025 mendatang mayoritas untuk peningkatan Jalan Sentral Produksi. Itu seusia dengan usulan yang disepakati dalam Musdes usulan kemarin," ucapnya.

BACA JUGA:Unik Pantai Di Lampung Bernama Pantai Wartawan, Ini Sejarahnya

Patokan pagu perencanaan tahun 2025 ini ditambahkan Erik, adalah pagu DD yang mereka terima tahun 2024 ini. Oleh sebab itu, pihaknya dari desa belum bisa memastikan bahwa semua perencanaan kegiatan pembangunan fisik ini bisa terealisasi. Jika anggaran yang mereka terima tahun depan tidak berkurang dari tahun sekarang maka perencanaan yang disepakati ini bisa terealisasi. Tetapi kalau anggarannya jauh berkurang dari tahun ini, mereka tidak bisa berbuat. Dan perencanaan yang sudah disurvey saat ini berpotensi dibatalkan atau dikurangi volumenya seusai dengan kemampuan anggaran yang tersedia. "Sampai saat ini kita belum mengetahui berapa besaran anggaran DD yang akan kita terima tahun depan. Permainan yang kita susun saat ini patokannya pagu DD tahun 2024 ini," tutupnya.*

Tag
Share