BPS Mukomuko Catat Inflasi Juni 2024 capai 4,79 persen

BPS.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Kemarin lusa Senin 1 Juli 2024  Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mukomuko menggelar rilis Inflasi Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah Kabupaten Mukomuko. Tercatat dari tahun ke tahun atau y-on-y per Juni 2024 terjadi inflasi sebesar 4,79 persen, sedangkan dari bulan ke bulan tercatat inflasi sebesar 0,08 persen.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala BPS Mukomuko Dwi Yogo Supriyanyo, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Nurdiana, SE, MAP, Kepala Dinas Kelautan Eddy Apriyanto, SP, M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Elxandy Utria Darma, perwakilan Dinas Pertanian, perwakilan Badan Pengembangan Penelitian dan Pengembangan Daerah, perwakilan Kejaksaan Negeri Mukomuko, hingga insan pers. 

Rilis dimulai pukul 14.15 WIB di kantor BPS, yang beralamat di Jln Imam Bonjol, komplek perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko. 

BACA JUGA:Rembuk Stunting Di Lubuk Pinang, Kelengkapan Alat Posyandu Jadi Usulan Utama

Dalam penjelasannya kepala BPS Dwi Yogo Supriyanto memaparkan secara detail setiap inflasi dan deflasi yang terjadi. Dimana inflasi dari tahun ke tahun terjadi karena kenaikkan harga sebagian besar ditunjukkan pada indek kelompok pengeluaran dari bulan ke bulan sebesar 0,08 persen. Sedangkan penyumbang utama inflasi pada bulan Juni secara m-to-m  adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga,  andil inflasinya mencapai 0,09 persen.

“Jika dilihat dari data yang sudah kami rangkum penyumbang utama inflasi bulan Juni ini, ada pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga,  andil inflasinya mencapai 0,09 persen,” Kata Yogo. 

Sedangkan komoditas penyumbang dominan inflasi m-to-m ditunjukkan pada cabai merah, kopi bubuk, udang basah, terong, sigaret kretek mesin. Penyumbang utama inflasi bulan Juni 2024 secara y-on-y kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 3,53 persen. Lanjut kepada komoditas penyumbang dominan inflasi secara y-on-y adalah cabai merah, sigaret kretek mesin, jeruk, udang basah dan bawang merah.*

Tag
Share