Warga Tewas Dimangsa Harimau
Warga Tewas Dimangsa Harimau--screnshoot dari web
radarmukomukobacakoran.com-AWAL tahun 2025, tepatnya Rabu 8 Januari, terjadi sejarah buruk bagi Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam. Dimana salah seorang warga atas nama Ibnu (22) tewas dimangsa Harimau. Pristiwa warga dimangsa raja hutan ini merupakan yang pertama terjadi di Tunggal Jaya, sejak transmigrasi ini berdiri pada tahun 1984 silam.
SAHAD ABDULLAH – Teras Terunjam
Jarum jam menujukan pukul 09.10 WIB ketika saya tiba di kantor Desa Tunggal Jaya, Rabu 8 Desember 2025. Tampak Danramil 0428-03 Penarik, sedang berbincang dengan Ketua BPD Tunggal Jaya. Tidak lama berselang, datang rombongan Camat bersama Kapolsek Teras Terunjam, serta tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Resort Mukomuko.
BACA JUGA:Sebelum Memangsa Manusia, Harimau Menyerang Ternak Milik Warga
BACA JUGA:Wakil Indonesia Bikin Kejutan Besar di Babak 32 Malaysia Open 2024
Kedatangan mereka ke Tunggal Jaya, dalam rangka memastikan adanya informasi warga yang tewas dimangsa si raja hutan. Sekaligus menentukan langkah yang akan diambil demi menghindari hal yang lebih buruk terjadi.
Sebelum menuju lokasi penemuan korban, rombong berkumpul di kantor Desa Tunggal Jaya, melakukan rapat koordinasi. Usai rapat sederhana, rombongan menuju rumah duka yang ada di wilayah Rt. VI. Setelah mengucapkan turut bela sungkawa, rombongan menuju lokasi ditemukannya korban.
Dengan menggunakan mobil double gardan, rombongan menuju lokasi ditemukannya korban. Setelah melewati jalan di kebun sawit yang berliku serta licin karena hujan, sekitar pukul 11.50 WIB rombongan tiba tidak jauh dari titik tujuan.
Sekitar 100 meter dari titik penemuan korban, terlihat jelas jejak Harimau yang masih basah. Melihat dari jejak kaki, seperti si raja hutan tersebut kembali mendatangi korban yang sempat ditinggalkan.
‘’Ada jejak Harimau masih basah dan sangat jelas. Ada kemungkinan, saat kami datang ia ada di sekitar situ,’’ ujar Camat Teras Terunjam yang ikut langsung turun ke lapangan.
Bau anyir darah langsung tercium saat kami sampai di titik pertama kali korban ditemukan. Ada bercak darah yang sudah mengering menempel di rumput. Darah tersebut sepertinya keluar dari leher korban yang patah dan berlubang akibat gigitan Harimau. Lokasi korban ditemukan merupakan semak belukar yang berisi tanaman sawit muda milik Sekdes Tunggal Jaya, Hari Cahyono. Tidak jauh dari lokasi itu terdapat aliran sungai yang airnya cukup deras akibat hujan yang turun sebelumnya.
Ibnu merupakan anak pertama dari empat bersaudara, buah hati pangan Sariman dan Sulisrini. Orang tua Ibnu bercerai beberapa tahun silam, Sulisrini menikah lagi dengan seorang pria yang menjadi ayah tiri korban. Sekitar setahun yang lalu, ayah tiri korban meninggal. Tugas mencari nafhkan pindah ke pundak Ibnu.
Kepergian tulang punggung keluarga ini menjadi pukulan berat bagi keluarga, baik ibu dan adik-adiknya. Sulisrini tercatat sebagai calon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan langsung tunai dana desa 2025. Hal itu bisa menjadi gambaran bagi kita semua, bagaimana kondisi keluarga almarhul Ibnu.
Kematian Ibnu yang tidak wajar ini akan dikenang sepanjang massa, bukan hanya oleh warga Tunggal Jaya saja, tapi warga Kecamatan Teras Terunjam, bahkan Kabupaten Mukomuko.
Almarhum bukan hanya meninggal akibat serangan Harimau, tapi sebagian tubuhnya, kaki sebelah kiri, habis dimakan dan menyisakan tulang.
Kronologis kejadian dari data terhimpun, korban meninggalkan rumah sekitar pukul 15.30 WIB. Bertujuan mencari rumput untuk kambing miliknya.
Hingga menjelang malam, korban tidak kunjung pulang. Ibunya yang seorang janda mulai khawatir dan memberi tahu tetangga. Selepas salat isa, warga mulai melakukan pencarian.
Sekitar pukul 00.30 WIB ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Dimana sepeda motor yang berisi makanan kambing terlihat utuh, berdiri. Tidak jauh dari motor ditemukan sepatu boot yang sebelumnya digunakan korban. Warga mulai curiga telah terjadi hal buruk terhadap korban. Pasal warga menemukan jejak yang diyakini milik Harimau.
Pencairan difokuskan pada sekitar ditemukan sepatu korban. Warga kembali menemukan satu lagi sepatu boot milik korban. Tidak jauh dari lokasi penemuan sepatu, ditemukan celana, yang diduga milik korban.
Warga semakin curiga karena ada ruput yang roboh seperti terimpa benda berat. Warga melakukan penelurusan dan mengikuti arah rumput yang roboh. Setelah berjalan sekitar seratus meter, ditemukan tubuh korban dalam kondisi sangat mengenaskan. Korban tergeletak dalam posisi terlentang, kaki sebelah kiri terlihat tulang yang tidak utuh lagi. Sedangkan kaki kanan terlihat patah pada bagian pangkal paha.
‘’Korban ditemukan sekitar pukul 00.30 WIB. Warga tidak berani melakukan tindakan apapun. Evakuasi dilakukan setelah anggota Polsek Teras Terunjam tiba di lokasi,’’ ujar Penjabat (Pj) Kades Tunggal Jaya, Ujang Selamat, SE.
Lokasi ditemukan korban tidak jauh dari permukiman warga. Jika ditarik garis lurus, sekitar 300 meter dari rumah warga dan sekitar 500 meter dari rumah korban. Evakuasi korban dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah dilakukan fardu kifayah, korban dimakamkan sekitar pukul 03.30 WIB.
"Lokasi ditemukannya sekitar 300 meter dari rumah warga dan berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban," ujar salah seorang perangkat desa, Deni.(***)