Selama 2024, DBD di Kecamatan Pondok Suguh Tercatat 34 Kasus

Selama 2024, DBD di Kecamatan Pondok Suguh Tercatat 34 Kasus--screnshoot dari web

radarmukomukobacakoran.com-Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas Pondok Suguh Mukomuko, terus berupaya melakukan pencegahan dan penanganan kasus Deman Berdarah Dengue (DBD). Berbagai upaya pencegahan untuk menekan angka kasus DBD sudah mereka lakukan. Mulai dari mensosialisasikan 3M Plus, hingga mencanangkan kepada masyarakat agar disiplin dan konsisten dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah. Terutama pekarangan rumah masing-masing. Selain melakukan pencegahan, Nakes Pondok Suguh juga sudah melakukan penanganan kasus DBD yang terjadi di wilayah Kecamatan Pondok Suguh. Dalam pencegahan kasus DBD ini, mereka juga mengandeng semua pihak. Mulai dari pihak kecamatan, pemerintah desa, dan semua lembaga di desa.

Kepala Puskesmas Pondok Suguh, Rudi Erianto, S.Km dihubungi mengatakan, selama tahun 2024 kemarin, jumlah kasus DBD di wilayah Kecamatan Pondok Suguh tercatat sebanyak 34 kasus yang tersebar dibeberapa desa. Semua warga yang dinyatakan terinfeksi positif DBD itu sudah mereka tangani. Alhamdulillah, sesuai dengan laporannya semua sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan, baik itu pasien yang menjalani perawatan di Puskesmas Pondok Suguh, perawatan di RSUD Mukomuko maupun pasien yang dirujuk di rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu. "Berdasarkan data yang tercatat di Puskesmas. Jumlah kasus DBD selama tahun 2024 tercatat sebanyak 34 kasus. Semuanya sudah ditangani dan dinyatakan sembuh," kata Rudi Erianto Rabu,(8/1).

BACA JUGA:Waow... Kasus DBD Tahun 2024 Sebanyak Ini

BACA JUGA:Gawat! 1 Warga Gajah Mati Positif DBD

Lanjutnya, adapun sebaran kasus DBD di wilayah Kecamatan Pondok Suguh tahun 2024, yaitu di wilayah Desa Air Berau terdapat 1 kasus, di wilayah Desa Air Bikuk 8 kasus, Desa Pondok Kandang 13 kasus, Desa Tunggang 3 kasus, Desa Air Berau 1 Kasus, Desa Lubuk Bento 1 kasus, Desa Karya Mulya 1 Kasus, Desa Pondok Suguh 3 kasus, Desa Air Hitam 1 Kasus, Desa Karya Mulya 1 kasus, dan Des BMJ 1 kasus. Yang tidak ada kasus DBD selama tahun 2024 di Desa Teluk Bakung. "Yang paling banyak kasus DBD ada di Desa Pondok Kandang. Kita dari Puskesmas minta Pemdes Pondok Kandang bisa mendorong warga desanya untuk lebih disiplin menjaga kebersihan lingkungan dan membasmi semua sarang nyamuk di lingkungan rumah masing-masing," papar Rudi Erianto.

Salah satu langkah yang tepat untuk mencegah DBD, pertama yaitu disiplin menerapkan program 3M plus. Yaitu Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, dan Memanfaatkan kembali limbah barang bekas. Kemudian langkah selanjutnya, yaitu membersihkan saluran air di depan rumah. Pastikan air mengalir dan tidak ada sampah atau lumpur yang menyumbat di saluran air. Tidak hanya, masyarakat juga harus memperhatikan semua sudut pekarangan rumah yang terdapat genangan air, jangan biarkan nyamuk bersarang dan berkembang biak di pekarangan rumah. Kemudian langkah yang paling tepat untuk membasmi sarang nyamuk yaitu menggunakan bubuk abate larvasida atau golongan insektisida yang ditujukan untuk membunuh larva. Bubuk ini sangat efektif untuk memberantas jentik. Cara menggunakannya, taburkan bubuk abate di kolam atau bak penampungan air, setidaknya dua bulan sekali. Bubuk Abate bisa diperoleh di puskesmas, apotek, dan toko bahan kimia lainnya.

Tag
Share