Waow... Kasus DBD Tahun 2024 Sebanyak Ini

Puskesmas Penarik, salah satu Puskesmas penyumbang kasus terbanyak, tahun 2024.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

radarmukomukobacakoran.com - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko tahun 2024 mencapai 573.

Jumlah tersebut tersebar di berbagai kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Mukomuko. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.

Adapun tiga kecamatan sebagai wilayah penyumbang kasus demam berdarah dengue  terbanyak, masing-masing Kecamatan XIV Koto sebanyak 98 kasus, Kecamatan Kota Mukomuko 73 kasus, dan Kecamatan Penarik sebanyak 62 kasus.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, SKM, Kamis, 2 Januari 2025. 

Ruli mengatakan jumlah kasus DBD tahun 2024 yang disumbangkan dari tiga kecamatan itu mencapai 233 kasus dari total kasus DBD sebanyak 573 Sedangkan 340 kasus DBD lainnya, sumbangan dari 14 puskesmas yang tersebar di 12 wilayah kecamatan.

BACA JUGA:Petani di Lubuk Gedang Mulai Turun Ke Sawah

"Dari sebanyak 573 kasus DBD ini, rincianya di bulan Januari 54 kasus, Februari 100 kasus, Maret 71 kasus, April 76 kasus, Mei 100 kasus, Juni 48 orang, Juli 31 kasus, Agustus 21 kasus, September 15 kasus, Oktober sebanyak 18 kasus, dan November 28 kasus dan Desember 0 kasus," katanya.

Dengan tingginya kasus DBD di tiga kecamatan itu, Dinas Kesehatan Mukomuko meminta agar masyarakat terus mewaspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue.

Caranya yaitu dengan menggiatkan gotong royong membersihkan lingkungan agar tidak dijadikan sarang nyamuk demam berdarah.

"Karena dengan melakukan kegiatan itu, maka ancaman penyakit DBD dapat dicegah. Itu sebabnya, kami selalu berharap agar masyarakat tidak bosan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah di lingkungan tempat tinggal masing-masing," pesannya.

Selain itu, terhadap tingginya kasus DBD di tahun 2024 lalu. Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko juga sudah berupaya melakukan penyelidikan epidemologi (PE) dan memberikan larvasida di tempat tinggal pasien DBD tersebut.

BACA JUGA:SK Pemberhentian Kades Air Berau Masih Diproses

Selanjutnya, petugas dari Dinas Kesehatan juga telah melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh induk nyamuk DBD.

Tidak hanya itu saja, sebagai upaya mengantisipasi dan mencegah penyebaran DBD di daerah ini, pihaknya juga membagikan bubuk abate kepada warga.

"Pembagian dilakukan oleh petugas Dinkes dan puskesmas. Dan kami juga memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tindakan yang harus dilakukan, yakni menguras, menutup dan mengubur (3M). Mudah-mudahan saja dengan upaya itu, kita terhindar dari ancaman penyakit DBD di tahun 2025 ini," pungkasnya.

Tag
Share