Maraknya Orang Menggunakan Teknologi Untuk Melakukan Penipuan, Salah Satunya Penipuan Melalui Telpon !
Maraknya Orang Menggunakan Teknologi Untuk Melakukan Penipuan, Salah Satunya Penipuan Melalui Telpon ! --Istimewa
radarmukomuko.bacakoran.co -Sejumlah penipuan saat ini marak terjadi dengan menyalahgunakan kemajuan teknologi. Salah satunya adalah Wangiri fraud atau penipuan Wangiri.
Wangiri fraud adalah salah satu modus penipuan melalui panggilan telepon. Penipuan ini pertama kali terjadi di Jepang yang berarti "sekali dering lalu tutup" sekitar tahun 2000 dan sempat viral di Indonesia pada tahun 2018.
Saat ini, modus penipuan ini juga masih sering ditemukan. Jika korban terpancing dan menelpon balik nomor tersebut, pulsa otomatis akan tersedot.
BACA JUGA:Rahasia Ayam Goreng Madu Asam Jawa: Perpaduan Rasa Manis, Asam, dan Gurih yang Menggoda Selera!
Penipu menggunakan perangkat otomatis untuk melakukan panggilan singkat ke sejumlah besar nomor acak. Panggilan ini sengaja dibiarkan tidak terjawab, hanya meninggalkan notifikasi panggilan tak terjawab (missed call).
Dalam beberapa kasus, pelaku juga mengirim pesan melalui SMS, WhatsApp, atau email untuk mendorong korban menelepon balik.
Kerugian lain juga mengintai Anda jika nomor tersebut termasuk ke layanan premium. Biaya tambahan yang diberikan itu sebagian besar akan masuk ke kantong pelaku.
Menurut situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kemungkinan terburuk lainnya adalah nomor telepon korban dapat disebar pelaku ke organisasi kejahatan siber.
BACA JUGA:Misi Rahasia Menghentikan Kucing Kencing dan Spraying Sembarangan
Para penipu menggunakan nomor premium internasional yang mahal untuk dihubungi. Selanjutnya penipu akan berusaha mengulur waktu selama mungkin untuk menyedot pulsa sebanyak mungkin. Penipu mendapat keuntungan dari saldo pulsa korban yang tersedot.
Modus ini sering kali dikaitkan dengan nomor dari negara dengan kode seluler seperti Rusia (+7), Belarusia (+375), Burundi (+257), dan Nigeria (+234). Pelaku memanfaatkan regulasi internasional yang longgar untuk menyewa nomor premium dan menghasilkan pendapatan dari korban yang menelepon balik.
Kerugian finansial akibat Wangiri cukup besar. Melansir Global Telco Consultant, korban di Inggris dilaporkan kehilangan hingga £300 (sekitar Rp5 juta) hanya karena menelepon balik satu kali.
Selain itu, penipuan ini juga menimbulkan dampak emosional seperti stres, rasa khawatir, dan kehilangan kepercayaan dalam menggunakan ponsel.
Langkah pencegahan
BACA JUGA:Bakso Tahu 4 Bahan Lezat, Sederhana, dan Anti Ribet!
Untuk melindungi diri dari penipuan Wangiri, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Jangan telepon balik: Hindari menelepon balik nomor tak dikenal, terutama jika berasal dari kode negara asing.
2. Gunakan aplikasi pendeteksi: Aplikasi seperti GetContact atau TrueCaller dapat membantu mengidentifikasi dan memblokir nomor mencurigakan.
3. Kenali kode negara: Jika menunggu panggilan internasional, pastikan kode negara sudah sesuai dengan nomor yang Anda tunggu.
4. Laporkan ke operator: Jika menerima panggilan mencurigakan, segera laporkan nomor tersebut ke operator seluler Anda.*