Abrasi Sungai Manjuto Menyebabkan Longsor di 7 Titik, Tersebar di 3 Kecamatan

Abrasi Sungai Manjuto Menyebabkan Longsor di 7 Lokasi Tersebar di 3 Kecamatan.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com – Selain terjadi di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto, longsor akibat erosi Sungai Manjuto juga terjadi di tujuh lokasi berbeda. Diantaranya beberapa titik di Kecamatan Lubuk Pinang, seperti Desa Arah Tiga, Lubuk Gedang dan Tanjung Alai. Selanjutnya beberapa titik di Kecamatan XIV Koto, diantaranya di Desa Lubuk Sanai. Bahkan akibat longsor tersebut sudah ada rumah warga yang terjun ke Sungai Manjuto. 

Ketua Unit Pengelola Irigasi (UPI) Sungai Manjuto, Sumarlin, ST ketika dimintai keterangan menyampaikan, longsor akibat erosi Sungai Manjuto di Desa Pondok Panjang memang cukup parah. Namun longsor di lokasi tersebut bukanlah satu-satunya dengan kondisi seperti itu. Pasalnya ada titik longsor yang lebih parah, seperti di Desa Arah Tiga dan Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang. Dimana titik longsor di dua desa tersebut telah mengakibatkan sebagian bangunan rumah warga telah terjun ke sungai. Kemudian jika ditotalkan, longsor akibat Sungai Manjuto telah terjadi di tujuh lokasi berbeda. 

“Berdasarkan data kita, ada 7 titik longsor sepanjang aliran Sungai Manjuto yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu mulai dari V Koto, Lubuk Pinang dan XIV Koto,”katanya. 

BACA JUGA:Giliran Desa Resno Terima DD Tambahan 2024

BACA JUGA:Lanjut Fisik DD Tahap Dua, Suka Pindah Bangun JUT Dan Peningkatan Sarana MDA

Sementara itu, Kades Lubuk Gedang,Yunna Suwardi mengatakan, untuk wilayah desanya ada dua titik longsor akibat erosi Sungai Manjuto. Kedua titik longsor tersebut berada di dusun satu dan berdampak terhadap pemukiman warga. Jika longsor di Pondok Panjang ada rumah yang bakal terjun ke dasar sungai. Namun kalau di Lubuk Gedang bukan lagi bakal, karena memang sudah ada rumah yang terjun ke sungai. Akibatnya pemilik rumah sejak tahun lalu terpaksa pindah ke rumah keluarganya. 

“Ya seperti di ketahui langsor di Lubuk Gedang sangat parah. Kalau di Pondok Panjang baru akan terjun, sedangkan di desa kita sudah ada rumah yang terjun akibat longsor,”sambungnya.

Maka dari itu, Kades berharap pihak terkait seperti Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu segera melakukan tindakan terhadap longsor tersebut. Pasalnya sejak bertahun-tahun terjadi belum ada langkah pencegahan yang dilakukan BWS. Sehingga semakin hari longsor yang terjadi semakin meluas. Sehingga rumah warga yang terdampak juga semakin banyak. Apalagi longsor ini juga berpotenti mengancam Jalan Lintas Barat (Jalinbar). 

“Selama ini belum ada langkah tanggap darurat dari pihak terkait. Namun kita selaku masyarakat tentu masih sangat berharap ada solusi,”tutupnya.

Tag
Share