Cat Lovers Harus Tau, Ciri-Ciri Kucing Yang Sedang Sakit Dan Cara Mengatasinya
Cat Lovers Harus Tau, Ciri-Ciri Kucing Yang Sedang Sakit Dan Cara Mengatasinya.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Kucing yang sakit seringkali menunjukkan ciri-ciri tertentu. Ada ciri-ciri yang mudah dikenali, namun ada juga ciri-ciri yang terkesan biasa saja. Agar Anda tidak bingung, berikut beberapa tanda kucing Anda sakit, antara lain:
1. Perubahan nafsu makan Jika kucing Anda menunjukkan perubahan nafsu makan, baik meningkat atau menurun, ini bisa menjadi tanda bahwa kucing Anda mungkin mengalami masalah pada sistem pencernaannya. Nafsu makan yang meningkat pada kucing dapat disebabkan oleh parasit usus, diabetes, hipertiroidisme, atau penyakit pencernaan lainnya yang menyebabkan buruknya penyerapan nutrisi. Selama ini, hilangnya nafsu makan mungkin disebabkan oleh mual, demam, masalah pencernaan, atau sakit mulut.
2. Banyak Minum Jika kucing Anda minum alkohol lebih sering atau lebih banyak dari biasanya, Anda patut curiga bahwa ia memiliki masalah kesehatan. Ada banyak kemungkinan penyebab meningkatnya rasa haus pada kucing Anda, termasuk diabetes, penyakit ginjal, dan hipertiroidisme. Selain itu, ada penyakit endokrin yang kurang umum seperti akromegali atau hiperadrenokortisisme.
3. Sering mengeong atau mengeluarkan suara
Mengeong adalah cara kucing berkomunikasi. Suara kucing bisa berarti banyak hal, bisa berupa lapar, marah, mengatakan sesuatu, atau mencari perhatian. Jika kucing yang sebelumnya jarang mengeluarkan suara mulai mengeong lebih sering dari biasanya, ia mungkin mencoba memberi tahu pemiliknya bahwa ia merasa tidak nyaman atau sedang mengalami stres fisik atau emosional. Biasanya kucing akan lebih sering mengeong jika lapar atau kesakitan. Seiring bertambahnya usia, beberapa kucing mungkin mengalami disfungsi kognitif atau kehilangan ingatan, yang juga dapat mengubah frekuensi suaranya.
4. Tidak bisa buang air kecil
Segera cari pertolongan medis jika kucing Anda tiba-tiba tidak bisa buang air kecil, terutama kucing jantan. Mereka mungkin mengalami penyumbatan di saluran kemih bagian bawah dan memerlukan perawatan segera. Untuk mengetahui apakah kucing Anda sulit buang air kecil, Anda bisa memperhatikan kotak kotorannya untuk buang air kecil dan besar. Jika kotak kotorannya terus-menerus kering, ini bisa jadi tanda kucing Anda sakit dan kesulitan buang air kecil. Anda harus mewaspadai perubahan kebiasaan buang air kecil kucing Anda, seperti tidak buang air kecil di tempat biasanya. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa mereka mengidap penyakit yang membuat sulit keluar masuk kotak kotoran.
5. Muntah dan diare
Muntah dan diare pada kucing dapat disebabkan oleh:
– Obstruksi saluran cerna atau tertelannya benda asing secara tidak sengaja
– Parasit usus
– Kerentanan, intoleransi makanan, atau alergi
– Ginjal penyakit
– Pankreatitis
– Kolitis
– Infeksi bakteri atau virus
– Penelanan racun
– Penyakit hati
– Kanker
Jika Anda melihat kucing muntah dan juga diare , lalu segera bawa ke dokter hewan untuk mengetahui penyebabnya dan segera mengobatinya.
6. Ubah kebiasaan menjilat badan Kucing sering kali menjilat badannya untuk membersihkan kotoran dari bulunya. Namun jika kucing terlihat lebih sering menjilati badannya, bisa jadi itu pertanda ada masalah pada tubuhnya. Selain itu, beberapa kucing mungkin cenderung terlalu sering merawat dirinya sendiri atau lebih sering menjilat bulunya untuk menenangkan diri saat merasa cemas. Di sisi lain, kondisi kesehatan tertentu juga bisa membuat kucing enggan menjilat tubuhnya. Misalnya, nyeri sendi dapat menyebabkan kucing menghindari menjilati area yang nyeri. Kucing yang mulutnya sakit mungkin juga enggan menjilat bulunya karena mulutnya tidak nyaman.
7. Bau mulut pada kucing bisa disebabkan oleh penyakit gigi, seperti karang gigi, radang gusi, abses gigi, atau tumor di mulut. Selain itu, bau mulut pada kucing juga bisa menjadi pertanda penyakit medis seperti penyakit ginjal dan diabetes.
8. Lebih rewel
Berikut beberapa alasan yang dapat menyebabkan kucing menjadi lebih rewel, antara lain:
– Tubuh terasa sakit
– Perubahan penglihatan atau pendengaran yang membuat kucing lebih sulit menjadi lebih rentan dan defensif
– Hipertiroidisme
– Hipertensi
– Tumor otak
– Rabies
Segera hubungi dokter hewan jika kucing Anda terus menangis agar dapat diketahui penyebabnya.
9. Perubahan ukuran pupil
Ukuran pupil yang tampak tidak normal atau tidak rata mungkin merupakan tanda dari:
– Masalah pada salah satu saraf kranial atau otak
– Kanker
– Kerusakan kornea
– Retinopati
– Peradangan mata
– Glaukoma
Selanjutnya, pupil yang membesar atau melebar secara terus-menerus mungkin disebabkan oleh tekanan darah tinggi, penyakit retina, atau tumor yang mempengaruhi saraf kranial atau otak. Sementara itu, pupil yang terus-menerus mengecil mungkin disebabkan oleh ensefalopati atau sindrom Horner.
10. Kelesuan atau peningkatan aktivitas. Perubahan tingkat energi kucing, baik meningkat maupun menurun, bisa menjadi salah satu tanda kucing sakit. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau bertahap seiring berjalannya waktu. Misalnya, kucing penderita hipertiroidisme cenderung sangat aktif. Selama ini, kucing yang tampak lesu bisa jadi sedang menderita radang sendi atau penyakit lainnya.
Cara menangani kucing yang sakit
Berikut beberapa cara menangani penyakit kucing Anda di rumah, antara lain:
1. Kurangi cairan
Buat kucing Anda terus minum air karena air dapat membantu melonggarkan sekresi catarrhal atau selaput lendir. Selain itu, Steam juga dapat membantu Anda. Jika kucing Anda menginginkannya, Anda dapat mencoba membiarkannya di kamar mandi saat Anda mandi air hangat.
2. Jaga kebersihan mata dan hidung kucing
Sebaiknya bersihkan area sekitar mata dan hidung kucing dengan kapas. Bersihkan kotoran yang ada dengan kapas yang dibasahi air garam.
3. Obat Flu Khusus Kucing
Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk mengobati kucing Anda yang terkena flu adalah dengan memberikan obat flu kucing Anda berupa antibiotik. Anda dapat membeli beberapa obat flu di toko hewan peliharaan atau online.
4. Berikan kenyamanan pada kucing Anda Saat Anda sedang pilek, bantu kucing Anda tetap hangat, nyaman, dan kering. Jika Anda memiliki kucing lain yang tidak tertular, buatlah ruang isolasi agar kucing Anda dapat pulih dan tidak menulari kucing lain.
5. Berikan multivitamin
Multivitamin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh kucing Anda dan memberikan nutrisi penting bagi kucing Anda. Penggunaan vitamin harus sesuai dengan kebutuhan kucing. Jangan asal memilih. Dengan memberikan multivitamin yang disesuaikan dengan kebutuhan kucing Anda, ini bisa menjadi solusi atas keengganan kucing Anda untuk makan.
6. Merayu dengan makanan kering Kucing tidak mau makan karena bosan dengan makanan biasanya. Jika ini penyebabnya, cara paling tepat untuk mengatasinya adalah dengan mencoba mengonsumsi makanan yang berbeda dari makanan biasanya. Hal ini dapat digunakan untuk merangsang nafsu makan mereka.
7. Berikan obat cacing.
Cacingan merupakan salah satu penyebab hilangnya nafsu makan. Cacing yang ada di dalam tubuh kucing akan menyerap semua nutrisi yang dibutuhkannya. Jika kucing anda kelelahan karena cacingan, cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberinya obat cacing.
8. Beri makan kucing Anda kuning telur mentah Kuning telur mentah memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat baik untuk kucing. Karena mengkonsumsi kuning telur mentah dapat membantu meningkatkan nafsu makan kucing anda. Selain itu, Anda juga bisa memberi kuning telur mentah kepada kucing Anda jika kucing Anda kurus, lemah, tidak mau makan, atau terlalu banyak tidur.
9. Sediakan air kelapa segar Air kelapa sendiri mengandung ion-ion yang dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh kucing. Selain itu, air kelapa segar juga bisa digunakan sebagai penawar racun kucing. Selain itu, Anda juga bisa memberikan air kelapa segar pada kucing Anda saat ia demam atau muntah.
10. Pemberian minyak VCO
Minyak VCO berperan sebagai antibiotik dan dapat mengusir bakteri berbahaya dalam tubuh kucing asalkan tidak digunakan dalam jumlah terlalu banyak. Karena jika Anda memberi terlalu banyak, kucing Anda akan mengembangkan kemampuan antibakteri.*