Harga Jual Gabah Tingkat Petani Belum Bersahabat

Panen: Petani Talang Buai saat panen padi --

KORAN DIGITAL RM - Hingga saat ini harga jual gabah di tingkat petani padi di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya Mukomuko Bengkulu bisa dikatakan belum bersahabat. Pasalnya, harga jual gabah saat ini belum bisa masuk dalam hitungan berbisnis. Karena dengan harga jual yang sekarang ini, para petani hanya membalikkan modal selama menggarap lahan persawahan. Hasil panen hanya bisa disimpan untuk makan menjelang panen musim berikutnya. Kemudian padi yang dijual hanya bisa mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan selama menggarap lahan persawahan. Kemudian hasil penjualan tersebut hanya bisa untuk menambah modal musim berikutnya. Karena harga jual gabah di tingkat petani saat ini di bawah Rp 6000 per kilogram.

BACA JUGA:Wujudkan Generasi Emas, Pondok Tengah Cegah Stunting Dengan Bagikan BMT

BACA JUGA:Ternyata Indonesia Punya Lumba-Lumba Di Habitat Sungai Air Tawar Yang Kini Populasinya Terus Berkurang

Berdasarkan data yang terhimpun media ini, musuh seperti wareng, burung pipit, tikus dan jenis hama lainnya musik ini agak berkurang dari tahun sebelumnya. Demikian juga dengan pertumbuhan padi, secara garis besar bisa dikatakan cukup bagus dari musim tanam sebelumnya. Hanya saja harga jual gabah di tingkat petani masih ini belum bersahabat. Petani belom bisa diuntungkan dengan harga jual gabah musim panen tahun ini. Petani para hannya berharap pemerintah daerah bisa ikut andil untuk menstabilkan harga jual gabah ini. Pemerintah harus memastikan tidak ada toke yang bermain dengan harga jual dan beli gabah di tingkat petani. Karena petani selama menggarap lahan persawahan ini juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Salah satu toke padi di Desa Talang Buai, Wati saat dikonfirmasi menuturkan, saat ini harga gabah masih sama dengan harga awal memasuki musim panen kemarin. Dimana harga beli tingkat petani Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per Kilogram. Dalam harga terbit pihaknya hanya dapat sedikit. Karena pihak penampung hannya mampu membeli dengan harga Rp 5.600 hingga Rp 6.600 per Kilogram. Menjadi toke padi ini, ia mengaku tidak mendapat untung yang banyak. "Khusus di wilayah desa talang buai, sekarang musim panen sudah hampir mau selesai. Harga kita membeli dan harga jual gabah kering ini masih tetap Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per Kilogram, dan belum ada kenaikan harga. Mungkin dalam Minggu ini petani sudah selesai panen padi," tuturnya. 

BACA JUGA:Mundam Marap Siap Gas Kegiatan Tahap II

BACA JUGA:Bumi Semakin Panas, Ayo Kurangi Pemanasan Global Dengan Terapkan Hal Sederhana Berikut

Sementara salah satu petani padi desa talang Buai, Herlin menyebut, harga jual gabah kering saat ini hanya bisa untuk balik modal dan untuk modal garap lahan musim berikutnya. Karena harga jual gabah di tingkat petani saat ini belum berpihak ke pihak petani. Harusnya pemerintah terkait harus ikut andil dalam menstabilkan harga jual dan beli gabah ini. Di daerah lain harga jual gabah ini lumaiyan tinggi dari wilayah Mukomuko. Mereka takut ada oknum toke dan pihak penampung yang bermain dengan harga. Imbasnya para petani merugi. "Belum bersahabat. Harga jual gabah saat ini baru bisa balik modal dan nambah modal untuk garap lahan berikutnya. Kita harap dalam Minggu ini harga jual beli gabah ini ada kenaikan, setidaknya sama dengan harga musim panen lalu yaitu mencapai Rp 6000 hingga Rp 6.500 per Kilogram," imbuhnya.*

Tag
Share