Penyalahgunaan Komix Masih Marak di Selagan Raya

Kemasan komix berserakan.-Sahad-Radar Mukomuko
Diduga Berdampak pada Keamanan Buah Sawit Milik Warga
koranrm.id – Dugaan penyalahgunaan obat batuk merek Komix oleh anak-anak muda kembali mencuat di Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko. Fenomena ini terlihat dari banyaknya bungkus Komix kosong yang ditemukan berserakan di sejumlah kebun sawit milik warga.
Pantauan di lapangan menunjukkan, bungkus-bungkus bekas obat batuk tersebut tidak hanya ditemukan di satu titik, melainkan tersebar di berbagai lokasi, terutama di areal perkebunan yang jauh dari permukiman.
Pelaksanaan tugas (Plt) Sekretaris Camat Selagan Raya, Sudirman, S.A.P, membenarkan bahwa fenomena ini bukanlah hal baru. Ia mengungkapkan, penyalahgunaan Komix oleh Anak Baru Gede (ABG) di wilayah ini sudah berlangsung sejak lama. Ia mengaku sempat melihat segerombolan anak-anak berada di kebun sawit sekitar pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
“Kalau saya tidak tahu pasti siapa pelakunya, tapi bahwa penyalahgunaan Komix itu memang ada dan sudah terjadi sejak dulu. Dari generasi ke generasi,” ujar Sudirman.
Menurutnya, para pelaku umumnya adalah anak-anak muda usia sekolah menegah pertama dan menengah atas. Setelah beranjak dewasa, mereka berhenti dengan sendirinya, namun kebiasaan tersebut kembali dilakukan oleh generasi berikutnya.
BACA JUGA:Kekalahan Telak dari Jepang Jadi Cermin dan Pelajaran Berharga bagi Timnas Indonesia
“Setelah dewasa mereka berhenti sendiri, lalu digantikan oleh anak-anak baru,” lanjutnya.
Sudirman mengimbau para orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat.
“Pelaku penyalahgunaan Komix ini tidak bisa dipidana karena barangnya dijual bebas. Jadi tanggung jawab kita bersama, terutama orang tua, untuk mengawasi anak-anak,” pesan Sudirman.
Hal senada disampaikan oleh mantan Kepala Desa Aur Cina, Kecamatan Selagan Raya, Karyawan. Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini, penyalahgunaan Komix masih sering ditemukan di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Karyawan juga menyinggung adanya kemungkinan kaitan antara kebiasaan menyalahgunakan Komix dengan maraknya kasus pencurian buah sawit milik warga.
BACA JUGA:Keren! Ujian Semester SMPN 22 Sudah Digeber Berbasis Android
“Banyak warga yang bercerita kehilangan sawit. Bisa jadi ada hubungannya dengan kebiasaan anak-anak mengkonsumsi Komix secara berlebihan,” ujar Karyawan.
Hingga kini belum ada tindakan konkret dari pihak berwenang untuk mengatasi fenomena tersebut. Masyarakat berharap adanya perhatian serius dan pendekatan edukatif guna menghentikan kebiasaan buruk yang sudah berlangsung turun-temurun ini.