Teknologi Wearable Terbaru Dari Jam Tangan Hingga Pakaian Pintar

Teknologi Wearable Terbaru Dari Jam Tangan Hingga Pakaian Pintar.--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi wearable telah berkembang jauh melampaui fungsi awalnya sebagai alat pelacak kebugaran. Tahun 2025 menandai era baru di mana perangkat wearable bukan lagi sekadar aksesori digital, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern dan sistem kesehatan pribadi. Dari jam tangan pintar yang mampu mengukur tekanan darah dan kadar oksigen darah secara real-time, hingga pakaian cerdas yang dapat merespons suhu tubuh dan mendeteksi postur, dunia wearable bergerak cepat ke arah integrasi total antara tubuh manusia dan teknologi.
BACA JUGA:Aplikasi Absen Disuspend, TPP ASN Dibawah Disdikbud Terancam
Perkembangan teknologi wearable dipacu oleh kombinasi antara kebutuhan akan pemantauan kesehatan yang lebih akurat, tren hidup aktif, dan kemajuan pesat dalam bidang sensor miniatur, konektivitas nirkabel, dan komputasi awan. Perusahaan teknologi besar seperti Apple, Samsung, Huawei, dan Google bersaing dengan startup inovatif dalam menciptakan perangkat yang tidak hanya fungsional, tetapi juga modis dan nyaman digunakan sehari-hari. Di sisi lain, sektor medis dan olahraga juga menjadi pengguna utama teknologi ini untuk memantau pasien dan atlet secara berkelanjutan.
Jam tangan pintar (smartwatch) tetap menjadi bentuk wearable paling populer, namun kini fungsinya meluas jauh dari sekadar pelacak langkah atau notifikasi pesan. Model terbaru dari Apple Watch, Galaxy Watch, dan Huawei Watch telah mengintegrasikan sensor EKG, termometer kulit, serta fitur deteksi jatuh dan aritmia jantung. Bahkan, smartwatch kini bisa memprediksi siklus menstruasi, mengukur stres berdasarkan variabilitas detak jantung, dan memberi saran olahraga berbasis analisis tidur. Ke depan, jam tangan pintar diprediksi akan menjadi terminal kesehatan pribadi yang mampu memberikan diagnosis awal dan terhubung langsung ke layanan medis jarak jauh.
BACA JUGA:Kejari Mukomuko Pantau Penggunaan Aplikasi Jaga Desa
Selain jam tangan, gelang pintar (smartband) juga terus berevolusi dengan form factor yang lebih ramping dan daya tahan baterai lebih lama. Fitbit, Xiaomi, dan Amazfit menawarkan gelang kebugaran yang kini mampu mengukur SpO2, tingkat hidrasi tubuh, dan bahkan mengidentifikasi jenis aktivitas secara otomatis dengan dukungan machine learning. Banyak dari perangkat ini sudah tersinkronisasi dengan aplikasi kesehatan untuk memberikan rekomendasi nutrisi, pola tidur, hingga latihan pernapasan.
Namun, revolusi sesungguhnya terjadi ketika wearable tak lagi terbatas di pergelangan tangan. Pakaian pintar (smart clothing) mulai mendapat sorotan besar karena kemampuannya dalam menyatu dengan tubuh secara alami. Perusahaan seperti Hexoskin, Under Armour, dan Nadi X telah mengembangkan kaos dan legging pintar dengan serat elektroda yang mampu membaca ritme jantung, pernapasan, dan otot saat bergerak. Atlet profesional menggunakan ini untuk mengoptimalkan latihan dan mencegah cedera, sementara pengguna biasa mulai menjadikan pakaian pintar sebagai pelengkap gaya hidup aktif dan sehat.
BACA JUGA:Presisi Satu Aplikasi, Segala Keperluan Administrasi Anda, dari SIM hingga SKCK!
BACA JUGA:NPWP Online, Cara Mudah dan Cepat Membuat NPWP Lewat Aplikasi
Sementara itu, sepatu pintar dengan sensor tekanan dan keseimbangan, seperti yang dikembangkan oleh Nike dan Xiaomi, digunakan untuk memperbaiki teknik lari, menganalisis pola berjalan, serta membantu rehabilitasi pasien stroke atau cidera motorik. Inovasi lain muncul dari kacamata pintar seperti Ray-Ban Meta dan Google Glass Enterprise, yang kini digunakan untuk mendukung pekerjaan lapangan, logistik, serta augmented reality dalam industri pendidikan dan pelatihan teknis.
Tidak kalah menarik adalah teknologi wearable berbasis audio seperti earbuds pintar. Perangkat ini tidak hanya menawarkan kualitas suara tinggi, tetapi juga fitur kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh melalui liang telinga, pendeteksi suara napas, hingga pemantauan kelelahan berdasarkan suara. Earbuds masa kini bahkan terintegrasi dengan asisten digital berbasis AI yang dapat memberikan respon personal berdasarkan konteks percakapan pengguna, membuatnya menjadi asisten pribadi mini yang melekat di telinga.
Tren wearable juga mulai merambah ke ranah neuroteknologi. Perangkat seperti Muse dan NextMind menghadirkan headband pintar yang mampu memonitor gelombang otak, membantu pengguna dalam meditasi, fokus, atau bahkan mengontrol komputer hanya dengan pikiran. Hal ini membuka jalan bagi interaksi manusia-komputer yang lebih intuitif dan mendalam, terutama dalam konteks pekerjaan kreatif dan terapi mental.