Harga iPhone 17 Naik Lagi Ini Pendapat Netizen dan Tips Beli Lebih Hemat

Harga iPhone 17 Naik Lagi Ini Pendapat Netizen dan Tips Beli Lebih Hemat (2)--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Apple kembali menjadi perbincangan setelah muncul laporan bahwa harga iPhone 17 akan lebih mahal dibanding pendahulunya. Kabar ini pertama kali beredar pada awal Maret 2025 dari bocoran analis teknologi ternama seperti Ming-Chi Kuo dan Mark Gurman. Menurut laporan tersebut, lonjakan harga disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari penggunaan material premium, pengembangan teknologi baru seperti chip A19 Bionic dan kamera berbasis metalens, hingga integrasi fitur kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung produktivitas dan kebutuhan kreatif.

Perubahan signifikan yang dikembangkan Apple pada iPhone 17 Pro dan Pro Max termasuk penggantian bahan aluminium dengan titanium, layar OLED generasi baru, serta penguatan fitur augmented reality. Seluruh peningkatan ini memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi, sehingga Apple menerapkan strategi harga premium untuk menutupi investasi tersebut. Prediksi harga global untuk iPhone 17 Pro Max mencapai USD 1.400, dan di Indonesia bisa menyentuh Rp 26–28 juta setelah dihitung pajak, bea masuk, dan margin distributor.

BACA JUGA:Teknologi Pelacak Mata Eye Tracking Masa Depan Dunia Digital dan Medis

BACA JUGA:Ramadhan di Era Digital Bagaimana Teknologi Membantu Ibadah

Konsumen menjadi kelompok yang paling terdampak dengan naiknya harga iPhone. Terutama pengguna loyal yang setiap tahun memperbarui perangkat mereka. Di Indonesia, kalangan profesional, konten kreator, dan pebisnis adalah yang paling terdampak, sebab mereka menjadikan iPhone sebagai alat utama kerja dan pencitraan. Bagi sebagian orang, menggunakan iPhone bukan hanya kebutuhan fungsional tetapi juga bagian dari gaya hidup.

Retailer pun turut menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Banyak toko resmi dan e-commerce yang mulai menawarkan opsi pembayaran fleksibel, seperti cicilan 0%, cashback, hingga program trade-in. Tujuannya agar konsumen tetap bisa mengakses produk Apple meskipun harga semakin tinggi. Respons pasar sangat menentukan keberhasilan peluncuran produk ini, sehingga Apple dan distributornya mulai membuka diskusi lebih awal dengan konsumen melalui kampanye edukasi dan pre-order.

BACA JUGA:Teknologi Pelacak Mata Eye Tracking Masa Depan Dunia Digital dan Medis

Negara-negara berkembang seperti Indonesia menjadi wilayah yang paling merasakan dampak kenaikan harga. Ini karena adanya tambahan beban biaya dari faktor eksternal seperti kurs rupiah terhadap dolar AS, pajak barang mewah, serta ongkos distribusi yang jauh lebih tinggi dibanding pasar utama seperti Amerika Serikat. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa setiap peluncuran iPhone baru selalu diikuti dengan selisih harga yang signifikan di Indonesia dibanding harga aslinya di luar negeri.

Kenaikan harga iPhone sudah menjadi pola berulang dalam beberapa tahun terakhir. Selain karena faktor biaya produksi, Apple juga menempatkan dirinya sebagai merek premium yang membangun persepsi eksklusif di mata konsumen. Strategi ini sukses membentuk loyalitas pasar global, di mana pengguna merasa nyaman berada dalam ekosistem Apple dan rela membayar lebih demi pengalaman terintegrasi antar perangkat. Apple pun konsisten menyajikan inovasi pada setiap seri barunya, meskipun peningkatan fitur kadang hanya terasa signifikan bagi pengguna profesional.

BACA JUGA:Fenomena ‘Tech-Free Zones’ Apakah Dunia Butuh Area Tanpa Teknologi

Peningkatan fitur pada iPhone 17 tak hanya sebatas pada spesifikasi teknis, tetapi juga mencakup optimalisasi sistem operasi dan layanan cloud. Chip A19 Bionic disebut-sebut mampu menghadirkan performa AI langsung di perangkat, tanpa bergantung pada cloud eksternal. Dengan kapasitas pemrosesan yang lebih tinggi dan efisiensi daya yang meningkat, pengguna akan mendapatkan pengalaman multitasking dan pengolahan media yang jauh lebih cepat. Fitur ini sangat dinanti oleh pengguna aktif yang bekerja dengan konten video, fotografi profesional, dan aplikasi berbasis AI.

Di Indonesia, perbincangan tentang kenaikan harga iPhone 17 menjadi tren sejak awal April 2025. Banyak netizen membagikan tangkapan layar prediksi harga, disertai komentar bernada kecewa. Mereka menilai bahwa Apple tidak lagi fokus pada kebutuhan masyarakat luas, tetapi lebih mengutamakan keuntungan dan citra mewah. Tagar seperti #iPhone17, #MahalBang, dan #DompetMenjerit ramai digunakan sebagai bentuk protes.

BACA JUGA:Fenomena ‘Tech-Free Zones’ Apakah Dunia Butuh Area Tanpa Teknologi

Sebagian warganet juga mempertanyakan urgensi pembelian iPhone terbaru di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Banyak pengguna mengungkapkan kekhawatiran bahwa tren konsumtif akan terus meningkat, meskipun daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain, ada juga pengguna yang tetap membela Apple, dengan alasan bahwa kualitas dan dukungan jangka panjang yang diberikan Apple sepadan dengan harga tinggi yang ditawarkan.

Reaksi masyarakat terhadap harga iPhone 17 yang melonjak menunjukkan adanya pergeseran perilaku konsumen. Banyak calon pembeli kini mulai lebih berhati-hati dalam merencanakan pembelian perangkat baru. Mereka mempertimbangkan dengan cermat apakah fitur-fitur baru benar-benar diperlukan, atau sekadar penyesuaian gaya hidup. Beberapa pengguna bahkan mulai melirik alternatif seperti iPhone generasi sebelumnya, perangkat refurbished, hingga opsi second dengan kondisi mulus.

Untuk tetap bisa membeli iPhone terbaru tanpa terlalu membebani keuangan pribadi, ada beberapa strategi hemat yang mulai populer di kalangan pengguna. Salah satunya adalah membeli iPhone langsung dari luar negeri, seperti Amerika Serikat atau Singapura, yang dikenal memiliki harga dasar lebih rendah. Pembeli dapat menitip melalui kenalan atau menggunakan jasa importir yang terpercaya, meskipun cara ini memerlukan kehati-hatian agar tidak terkena kendala IMEI atau garansi.

BACA JUGA:Teknologi Regenerasi Bisakah Kita Memperbaiki Organ Tubuh Layaknya Cicak

Program trade-in juga menjadi pilihan cerdas untuk menghemat. Apple dan sejumlah distributor resmi di Indonesia telah menyediakan layanan tukar tambah, di mana pengguna bisa menyerahkan perangkat lama untuk mendapatkan potongan harga pada pembelian baru. Selain itu, opsi cicilan tanpa bunga yang ditawarkan oleh kartu kredit dan platform e-commerce menjadi alternatif populer yang mempermudah akses terhadap produk premium tanpa harus mengeluarkan dana besar sekaligus.

Membeli versi refurbished atau second resmi juga bisa jadi pilihan bijak. Apple sendiri merilis perangkat refurbished dengan standar kualitas tinggi, lengkap dengan garansi. Meski belum tersedia secara luas di Indonesia, sejumlah penjual tepercaya sudah menyediakan perangkat dengan kondisi nyaris baru dan harga lebih terjangkau. Sementara untuk second, pastikan pembelian dilakukan melalui platform terpercaya, dengan pengecekan IMEI dan kondisi perangkat secara menyeluruh.

Tips lain yang banyak digunakan adalah menunggu 3–6 bulan setelah peluncuran resmi. Harga iPhone cenderung tinggi saat pertama kali dirilis, namun akan menurun setelah hype peluncuran mereda. Menunda pembelian juga memberi waktu bagi pengguna untuk melihat review dan ulasan jujur dari para pengguna awal, sehingga bisa lebih objektif dalam mengambil keputusan.

Versi standar seperti iPhone 17 reguler dan 17 Plus menjadi alternatif yang lebih terjangkau, namun tetap menawarkan performa tinggi untuk kebutuhan sehari-hari. Pengguna yang tidak terlalu membutuhkan fitur kamera ekstrem atau layar ultra tajam bisa mendapatkan pengalaman yang tetap memuaskan dengan versi ini. Membeli dengan pendekatan rasional, berdasarkan kebutuhan dan kemampuan finansial, menjadi langkah penting dalam era teknologi yang terus berkembang pesat.

Fenomena kenaikan harga iPhone 17 mencerminkan dinamika kompleks antara inovasi teknologi, strategi pasar global, dan perilaku konsumen. Apple tetap mempertahankan posisi sebagai pemimpin industri dengan menyajikan produk yang berkualitas dan penuh inovasi. Namun, konsumen pun kini semakin kritis dalam menyikapi setiap peluncuran produk baru, terutama ketika harga menjadi beban yang semakin berat.

Pada akhirnya, keputusan membeli iPhone 17 atau tidak, sebaiknya dilandasi oleh pertimbangan matang. Apakah fitur barunya benar-benar relevan dengan kebutuhan Anda? Apakah Anda memiliki dana yang cukup tanpa harus mengorbankan kestabilan keuangan? Apakah ada alternatif yang lebih hemat tetapi tetap andal? Semua pertanyaan itu menjadi landasan penting agar konsumen tidak terjebak dalam tren tanpa perhitungan.

________________________________________

Referensi

1. Kuo, Ming-Chi. (2025). Apple iPhone 17 Series Pricing Forecast. TF International Securities.

2. Gurman, Mark. (2025). Apple’s iPhone 17: What We Know So Far. Bloomberg Technology.

3. MacRumors. (2025). “iPhone 17 Rumor Roundup: Price, Specs, Release Date.” https://www.macrumors.com

4. CNET. (2025). “Apple’s Next Flagship: Why iPhone 17 May Be the Most Expensive Yet.”

5. KompasTekno. (2025). “iPhone 17 Bakal Makin Mahal, Ini Alasan dan Prediksi Harganya di Indonesia.”

6. DetikInet. (2025). “Netizen Protes Harga iPhone 17: ‘Mahal Banget Buat Selfie Doang’.”

7. CNBC Indonesia. (2025). “Tips Beli iPhone Baru: Hemat Hingga Jutaan Rupiah.”

8. Statista. (2024). “Average iPhone Price Worldwide from 2010 to 2024.”

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan